💙A7= perlombaan

37 5 0
                                    

Tak terasa sudah lima hari berlalu, perlombaan sebentar lagi di mulai, sial Alana dan Aladin harus belomba di sekolah lain, karena tahun ini bukan sekolah mereka yang menjadi tuan rumah.

Alana dan Aladin berjalan menyusuri koridor, tak jarang Alana terus diperhatikan oleh pria yang berada di area sekolah. "Aladin. Mereka kok lihatin gue terus sih?" gerutu Alana.

Aladin terus berjalan mencari lokasi perlombaan mereka, tanpa memperdulikan Alana yang risih di perhatikan oleh pria di sana. "Aladin, gue gak suka di perhatiin sama mereka." kesal Alana.

"Udah lah cuekin aja." jawab sambil menatap beberapa tulisan yang terpampang di jendela setiap kelas.

"Aladin tapi gue gak suka!" Alana mencengram tangan Aladin begitu keras.

Aladin melepaskan tangan Alana secara kasar. "Lo lihat gak sih gue sibuk nyari kelas kita, lo malah perhatiin orang gak jelas, dewasa dikit lah." bentak Aladin, lantas Alana kaget.

"Aladin, Alana!" panggil seorang pria.

"Pak Azzam." lirih Alana.

"Kelas kalian disana, cepat nyusul bentar lagi lomba." ucap Pak Azzam sambil mrnunjuk ke arah kelas yang tertulis 'lomba MTK.'

"Iya Pak." jawab Alana dan Aladin bersamaan.

Alana dan Aladin bergegas menuju kelas yang ditunjuk Pak Azzam. Setelah sampai di kelas Alana dan Aladin menuju meja yang memiliki tulisan. 'SMA cempaka.'

"Bagaimana sudah siap!" teriak Mc.

"Siap!" jawab semua peserta lomba.

"Oke sebelum saya membacakan soalnya, saya mau membacakan peraturan nya. Yang pertama, setiap perwakilan sekolah memiliki tombol di depan mejanya, sudah lihat?"

"Sudah." jawab semua peserta lomba.

"Yang kedua, bel di pencet saat saya sudah membacakan soal, jika ada yang memencet bel sebelum saya selesai membacakan soal berarti kalian harus menjawab soal saat itu juga, dan soal tidak bisa di lanjutkan, Yang ketiga, jika jawaban salah maka soal boleh di rebut oleh tim lawan. Bagaimana peserta sudah siap!"

"Siap." jawab peserta lomba.

"Juri sudah siap!"

Angguk semua juri.

2 jam berlalu, Alana dan Aladin mendapatkan juara satu. "Selamat yah kalian juara satu." ucap Pak Azzam bangga.

"Makasih Pak." jawab Aladin.

"Aku sih udah tau kalau kita akan menang, secara tiap tahun kan kita gak pernah lepas dari gelar juara." angkuh Alana.

"Sombong." umpat Pak Azzam, Alana tersenyum malu sambil memperlihatkan deretan gigi putih nya.

Aladin menatap jam tangannya intens. "Eeeum Pak kapan kita pulang?"

"Begini, kalian jajan dulu, saya masih ada urusan dengan guru lain." ucap Pak Azzam sambil berjalan menjauhi Alana dan Aladin.

"Aladin cari kantin yuk." ajak Alana.

"Gak." jawab Aladin singkat.

"Kenapa? Nanti gue mati kebosanan disini." ucap Alana manja.

"Nanti kalau lo dilihatin lagi sama cowok - cowok yang ganteng nya gak seberapa itu gimana? Lo ngerepotin gue aja tau." tegas Aladin.

Alana menghela nafas kasar. "Aladin lo itu nyebelin banget sih." kesal Alana, tak lama kemudian seorang pria berkaca mata datang.

"Kenalin gue Brandon." pria itu menjulurkan tangannya ke arah Alana.

"Gak nanya." ketus Aladin.

"Iiihh Aladin gak boleh gitu. Kenalin gue Alana." ucap Alana centil.

"Gue sekolah disini." lanjut Brandon.

"Udah tau, baju lo kan sama, sama baju mereka." ketus Aladin.

"Oooh lo tadi juara dua kan?" tanya Alana.

"Lo kan udah tau Na, ngapain nanya lagi." kesal Aladin.

"Aladin kenapa sih lo gangguin kita ngobrol!" ucap Alana tak kalah kesal.

"Gue malas aja lihat orang basa basi." sinis Aladin.

"Brandon, Aladin emang gitu, dingin, jutek, ngeselin." bisik Alana. Brandon terkekeh melihat ekspresi Alana yang menggemaskan.

"Gosipin gue aja terus." ketus Aladin.

Alana menatap Aladin sinis. "Brandon antar kita ke kantin yah, gue lapar." pinta Alana sambil memegang perutnya.

"Ayo." semangat Brandon.

Aladin yang masih duduk ditempat nya langsung di tarik oleh Alana. "Ayo Aladin."

Alana yang sampai di kantin langsung mengambil beberapa makanan. "Makasih yah Brandon." ucap Alana tulus.

"Iya." jawab Brandon.

Siswa lain terus memperhatikan Alana dan Aladin. "Don lo culik anak mana? " tanya pria yang duduk di belakang Alana disertai kekehan.

"Ooh ini anak SMA Cempaka bro." lanjut pria yang satunya sambil memegang baju Alana.

"Udah punya teman lo Don." ledek teman pria itu lagi.

"Na pergi yuk, gue ngerasa kayak di jahannam." sindir Aladin.

Alana, Brandon, dan Aladin menjauh dari kantin, mereka kembali ke kelas yang mereka tempati lomba.

"Don lo kok gak ngelawan sih di ledekin sama mereka?" tanya Alana.

"Kalau gue ngelawan nanti malah gue tambah di bully habis - habisan sama anggota geng nya yang lain." jawab Brandon.

"Heran gue sama sekolah ini, lo ganteng, pintar, baik kok masih di bully, kalau di sekolah kita, lo pasti udah di uber - uber.... " Alana menggantung pembicaraan nya.

"Di uber - uber sama Alana, cewek paling centil, semua cogan di sekolah jadi sasaran nya, tak terkecuali Pak Azzam." lanjut Aladin.

"Aladin tau aja." cengir Alana tak berdosa.

"Bahkan Don, lo lebih ganteng dari Aladin, lebih pintar juga menurut gue, tapi kenapa lo masih di bully?" tanya Alana.

"Ganteng, pintar, itu gak cukup, disini cowok harus keren, dan gabung di geng nya rayhan." jelas Brandon.

"Lo kenapa gak masuk di geng rayhan?" tanya Alana.

"Mereka mana mau terima gue, lagian juga pergaulan mereka bebas, gue gak suka. " jawab Brandon.

"Alana, Aladin ayo pulang." panggil Pak Azzam.

"Iya Pak." jawab Alana dan Aladin bersamaan.

"Brandon kita pamit yah, sampai jumpa lain waktu yah." Pamit Alana.

Alana dan Aladin memasuki mobil Pak Azzam. "Alana lo suka yah sama Brandon?" tanya Aladin asal.

"Enggak, gue suka aja lihat dia, soalnya ganteng, kalau gue sih masih suka sama Pak Azzam." bisik Alana.

"Centil lo." ledek Aladin.

"Eh btw, itu yang cowo tadi siapa?" tanya Pak Azzam sambil menyetir.

"Pacar Alana Pak, namanya Brandon." jawab Aladin datar.

"Enak aja, seganteng - ganteng nya Brandon, gue lebih suka sama Pak Azzam." ceplos Alana.

"Alana?" tanya Pak Azzam.

Alana ingin sekali menghilang dari mobil saat itu. "Bercanda Pak." lirih Alana sambil menahan malu.

Bersambung....

Jangan lupa vote!
Jangan lupa komen!
Love you guys 💙😆

Alana VS AladinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang