Alana, Aladin, dan Brandon memakan biskuit coklat dari Mami Anisa, "Brandon lo kok bisa sih pindah di sekolah kita kan udah mau ujian?" tanya Alana sambil mengunyah biskuit coklat nya.
"Soal nya Pak Rahmat itu Om gue, jadi dia yang urus semua nya." jawab Brandon.
Alana mengangguk paham, "Eh udah sore nih gue pulang dulu yah." pamit Aladin.
"Gue juga." lanjut Brandon.
"Lo ikutin gue?" sinis Aladin.
"Geer banget sih lo." ketus Brandon.
"Udah dong, tadi kan udah maaf - maafan." ucap Alana sembari mendinginkan suasana.
"Lo fikir lebaran." sambar keduanya pada Alana.
"Alana Mami kemana? Gue mau pamit dulu." tanya Brandon.
"Ada tuh di kamar." jawab Alana.
Dengan gerakan super cepat, Aladin berlari menuju kamar Mami Anisa dan mengetuk pintu nya, "Eh kenapa nih?" tanya Mami Anisa.
"Mau pamit Mami." jawab Aladin.
"Saya juga pamit Mami." sambung Brandon.
"Ikut - ikutan lo." ketus Aladin.
"Mami maafin kita yah udah bikin keributan." ucap Brandom sopan.
"Iya gak papa kok, biasa anak muda." jawab Mami Anisa enteng.
"Lo kali yang bikin keributan, gue mah orang sabar." ketus Aladin.
"Kita yang buat keributan, sebenarnya sih lo duluan." kesal Brandon.
"Gue tonjok lo yah." ancam Aladin.
"Ehhh udah udah." cegah Mami Anisa.
*****
Aladin menaiki motor nya, baru saja Aladin mau melaju bagai Rossi Brandon langsung mencegah Aladin, "Ngapa lo mau minta tumpangan? Kasihan deh gak punya motor." hina Aladin.
"Enggak lah, gue cuma mau bilang jauhin Alana." ucap Brandon penuh ambisi.
"Siapa lo, nyuruh - nyuruh gue? Gak mau."
"Lo sebenarnya suka kan sama Alana?" tanya Brandon.
"Enggak lah, ya kali gue suka sama sahabat sendiri."
"Jujur aja deh, lo jangan kelamaan deh bohongin hati lo sendiri."
"Gue udah jujur, lo kali suka sama Alana."
"Iya gue emang suka sama Alana." jawab Brandon jujur.
Entah mengapa mendengar kenyataan Brandon membuat hati nya sakit, apa kah Aladin juga suka sama Alana? "Waaaaahhhh macem - macem lo, jauhin Alana." suru Aladin.
"Tuh kan lo cemburu."
"Gue cuma gak mau kejadian sebelumnya terulang lagi."
"Gue gak akan ulangin kesalahan itu lagi."
Aladin tersenyum sinis, "Apa jaminan nya?"
"Nyokap gue udah meninggal, jadi keluarga gue udah gak punya dendam sama Alana."
"Turut berduka cita."
"Makasih."
"Naik lo di atas motor mahal gue." sombong Aladin.
"Gue punya duit kok buat naik taxi."
"Tabung aja duit lo, sini gue anter."
Brandon pun pulang bersama Aladin.
****
Aladin melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah. Aladin bersenandung ria sambil berjalan, "Dari rumah Alana lagi?" ucap Ayah feri yang duduk di sofa ruang tamu.
Aladin menatap Ayah nya sejenak, "Iya Yah."
"Sebentar lagi kamu ujian, Ayah gak akan izinkan kamu kemana - mana kalau memang gak penting, apa lagi sama Alana, Alana itu perempuan gak usah bikin hubungan yang gak jelas sama lawan jenis."
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.
~Qs. Al - isra ayat 32~"
Aku gak pacaran kok sama Alana, cuma teman aja." jawab Aladin santai.
"Ayah juga tau itu, tapi Ayah juga tau kamu suka kan sama Alana?"
"Iya Yah aku suka sama Alana, salah emang?"
"Gak salah, tapi Ayah mohon menjelang ujian kamu lebih baik menghindar dari Alana." tegas Ayah Feri.
"Aku bisa tetap fokus belajar kok meski ada Alana, Alana gak pantas jadi Alasan nilai aku anjlok, Alana anak pintar kok, justru kita bisa belajar bareng."
"Kalau Ayah bilang jangan dulu, ya jangan, kamu gak boleh ngelawan sama Ayah." bentak Ayah Feri.
Suasana hati Aladin berubah, matanya terasa panas, "Kenapa sih Ayah gak pernah bisa ngerti Aku, kenapa Ayah selalu menghalangi aku." lawan Aladin.
"Ayah gak menghalangi kamu, tapi untuk masalah perempuan ini belum saat nya, perjalanan kamu masih panjang."
Ibu Ranti keluar dari kamar nya, "Aladin kamu nurut aja sama Ayah, ini untuk kebaikan kamu, untuk kebaikan Alana juga, biar kalian bisa fokus belajar."
Aladin mengangguk. Aladin memang selalu luluh jika Ibu Ranti yang menasehati nya. Aladin masuk ke dalam kamar nya, merebahkan tubuh nya di kasur, sambil menatap langit - langit.
*****
Malam tiba Aladin duduk di teras rumah nya, sambil membaca buku, dan menghirup udara segar, Aladin benar - benar bingung, mengapa diri nya tidak terima jika Brandon suka kepada Alana.
Grup rohis SMA cempaka
Pak Azzam
Assalamualaikum
saya selaku pembina rohis
Mengumumkan bahwa
mulai besok, ketua rohis, wakil
ketua rohis, sekertaris rohis,
dan bendahara rohis akan
akan di ganti, seluruh anggota
rohis harus berkumpul di mushallah
untuk melakukan pemilihan.Pak Azzam
Berikut calon ketua rohis.
1.Doni dan Arin, kelas 11
ipa1
2.Reyhan, dan Roni, kelas
11 ipa1 dan 11 ipa 2.
3. Nabila, dan Nadia, kelas 11
Ips3.
4.Tomi,dan Tania, kelas 11 Ips 1.
Besok akan dilakukan pemilihan,
jadi tentukan pilihan kalian mulai
malam ini.Aladin beberapa kali menghembuskan nafas nya, tidak terasa sudah satu tahun dia menjabat sebagai ketua Rohis.
****
Grup rohis SMA cempaka
Pak Azzam
Assalamualaikumsaya selaku pembina rohis
Mengumumkan bahwa
mulai besok, ketua rohis, wakil
ketua rohis, sekertaris rohis,
dan bendahara rohis akan
akan di ganti, seluruh anggota
rohis harus berkumpul di mushallah
untuk melakukan pemilihan.Pak Azzam
Berikut calon ketua rohis.
1.Doni dan Arin, kelas 11
ipa1
2.Reyhan, dan Roni, kelas
11 ipa1 dan 11 ipa 2.
3. Nabila, dan Nadia, kelas 11
Ips3.
4.Tomi,dan Tania, kelas 11 Ips 1.
Besok akan dilakukan pemilihan,
jadi tentukan pilihan kalian mulai
malam ini.Alana mendapat notifikasi yang sama, rasanya Alana tidak mampu jika harus bertemu dengan teman - teman nya.
Hari ini benar - benar hari yang berat bagi Alana, Alana membenamkan wajah nya di kasur, berharap masalah ini cepat berakhir.
Bersambung....
#hayo di vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana VS Aladin
Teen FictionAlana dan Aladin adalah dua spesies yang sangat berbeda, Alana yang cerewet, sedangkan Aladin yang dingin. Namun mereka memiliki kesamaan yaitu sama sama menyukai Fisika. Kisah ini bukan tentang Alana yang jatuh cinta pada Aladin, begitu pun sebali...