💙A29=sahabat sejati

27 2 0
                                    

Alana masuk ke dalam kelas nya. Wait! Ada satu pemandangan aneh di kelas nya, kenapa Yasmin duduk di kursi Alana?

"Halo." sapa Yasmin, dan Aishah bersamaan.

"Ngapain lo berdua?" Alana mengerutkan kening nya.

"Gak usah jutek - jutek lah bentar lagi kan punya Papi baru." ledek Aishah tak bersalah.

"Yasmin lo ember banget sih." kesal Alana.

"Jangan salahin saya dong." gerutu Yasmin.

"Terus yang di salahin siapa? Kan cuma lo yang tau tentang ini." kesal Alana.

"Yaudah lah saya mau ke kelas saya dulu." pamit Yasmin.

Perlahan punggung Yasmin menghilang dari pengelihatan Alana, "Itu anak datang ke kelas kita cuma buat ledekin gue?" tanya Alana.

"Maybe." jawab Aisha.

"Kapan sih gue dapat teman yang beres?" gerutu Alana.

"Kayak nya gak akan pernah deh Na." jawab Aishah.

Aladin datang sambil menggerutu kesal, "Ngapa lo?" tanya Aishah.

"Gak papa." jawab Aladin.

"Aladin lo kenapa sih?" tanya Alana.

"Kakak gue, gak bisa apa sehari aja lihat gue tenang, udah nikah juga, bukan nya beli rumah sendiri, numpang hidup mulu di rumah gue, gue tuh gak bisa belajar tenang setiap kali dia datang, kayak jailangkung aja, datang tak di antar pulang tak jemput." omel Aladin.

Aishah, dan Alana terdiam sejenak, berusaha mencerna yang dikatakan Aladin, "Kenapa saat gue yang nanya jawab nya singkat, tapi kalau Alana yang nanya jawab nya kayak rumus matematika, panjang kali lebar kali tinggi?" kesal Aishah.

"Malas. " ketus Aladin lalu menaruh tas nya di kursi.

Tak lama kemudian Brandon datang membawa semangkok cilok, "Alana ini buat lo."

"Waahh makasih." ucap Alana.

Sekarang Aladin percaya bahwa Brandon benar - benar menyukai Alana, "Ngapain lo ke kelas gue?" ketus Aladin.

"Kasi Alana cilok." jawab Brandon.

"Tapi cilok nya udah di ambil kan? balik sana?"

Brandon berbalik ke kelas nya, "Cilok gitu doang, gue juga bisa kali beliin lo, dua mangkok malah." ucap Aladin meremehkan.

Aishah menatap sorot mata Aladin, "Lo cemburu ya?" tanya Aishah.

Aladin tersenyum sinis, "Cemburu itu cuma buat orang yang gak percaya diri."

"Terus lo sekarang gak percaya diri?" tebak Alana.

"Enggak lah lo fikir gue Dilan, kalau dilanda panas iya sekarang gue dilanda panas." ketus Aladin lalu  pergi meninggalkan kelas.

"Itu anak ngapa sih?" tanya Aishah heran.

"Tau." jawab Alana.

*****

Alana, Aishah, dan Yasmin sedang duduk di kantin, "Aishah lo rencana kuliah dimana?" tanya Alana sambil menyeruput es teh.

"Di Ui, gue ambil jurusan sastra." jawab Aishah.

"Kalau lo Yas?"

Yasmin berfikir sejenak, "Kayak nya saya gak kuliah deh, setelah lulus saya nikah sama Pak Azzam, terus jualan skincare di sosmed." jawab Yasmin.

"Kalau lo sendiri dimana?" tanya Aishah.

"kayak nya gue harus berpikir dewasa deh."

"Maksud nya?" bingung Aishah, dan Yasmin.

"Gue harus ambil beasiswa kuliah di Amerika." ucap Alana memukul meja.

Aishah, dan Yasmin tersentak kaget, "Bisa gak kalau ngomong tu biasa aja?" ucap Aishah, Alana hanya mnyengir kuda.

"Gitu dong, masa gak mau kuliah di Amerika karena gak punya teman sih." ucap Aishah.

"Eh tapi kalau yang dapat beasiswa nya Aladin gimana? Kamu kuliah dimana dong?" tanya Yasmin.

"Gue yakin kok bisa kalahin Aladin, jangan khawatir." sombong Alana.

"Gitu dong baru namanya Alana, pokoknya lo harus kalahin Aladin, gue yakin kok lo jauh lebih pintar dari Aladin." ucap Aishah meyakinkan.

"Jangan gitu Shah, jangan kasih Alana harapan yang terlalu tinggi nanti kalau jatuh sakit loh." tegur Yasmin.

"Lo ngeremehin gue?"

Yasmin berdecak pelan, "Bukan gitu, maksudnya kamu harus punya Universitas cadangan kalau misal nya bukan kamu yang dapat beasiswa nya."

"Aduuuhh Yasmin cantik, gue udah yakin seribu persen kalau gue yang akan dapat beasiswa." sombong Alana.

Alana menghela pelan, "Terserah kamu deh."

Tak lama kemudian Aladin, dan Dimas lewat di depan Alana, "Aladin." panggil Alana.

"Apa?" Aladin berbalik menuju meja Alana.

"Maafin gue yah kalau nanti gue yang dapat beasiswa di Amerika." ucap Alana mengulurkan tangan nya.

Tanpa basa - basi Aladin menepis tangan Alana lalu menatap Alana tajam, "Sombong banget lo, ingat yah gue pasti dapat beasiswa kuliah di Amerika."

"Terserah lo sih, tapi menurut ramalan cuaca Alana syafiqah rania akan mendapatkan beasiswa kuliah di Amerika." tegas Alana.

Aladin melipat tangannya di perut, "Jangan mimpi ketinggian deh kan sakit kalau jatuh."

Aladin berlalu meninggalkan Alana, "Oke Alana vs Aladin." teriak Alana.

******

Alana, Aishah, dan Yasmin berjalan keluar dari gerbang sekolah, nampak nya sekolah masih ramai saat jam pulang.

"Alana itu kayak Dokter Amran." tebak Yasmin sambil menunjuk sebuah mobil.

"Iya ngapain yah?" tanya Alana.

"Jemput calon anak nya lah." Serempak kedua nya.

Alana mendengus kesal, lalu menghampiri pria itu, "Om Amran, ngapain?"

"Mau jemput kamu." jawab Dokter Amran.

"Udah kita duga." ucap Yasmin, dan Aishah bersamaan.

"Ngapain sih kalian berdua ikutin gue. Yasmin udah sana Pak Azzam nungguin lo tau. " kesal Alana.

"Eh justru saya mau jemput kalian berdua."

Nampak wajah lusuh di wajah Aishah, "Yaudah gue cari angkot dulu."

"Eh kamu juga pulang sama saya aja, biar barengan." ajak Dokter Amran.

"Yeeeyyy." girang ketiganya.

Bersambung.......



Alana VS AladinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang