Jaemin menggendong tas sekolah di pundaknya serta tangan kanan yang dia gunakan untuk menggeret koper hitam yang dibawa oleh kembarannya tadi, dan di tangan kiri Jaemin ada kunci motor dan seblak.
Minju yang baru saja membuka pintu apartement hendak membuang sampah pun menertawakan Jaemin dengan keras.
"Mau pindahan? disini gak ada kamar lagi, pulang sana," usir Minju menyuruh Jaemin untuk pulang.
Jaemin menggelengkan kepalanya, "Gak pindahan ini, tapi mau jagain kamu sama adek,"
Bukannya membantu Jaemin, Minju malah tertawa semakin keras, "Ngapain bawa koper segala AHAHAHAHA,"
Jaemin mendengus kesal, "Minhee yang bawa kesini tadi," jawab Jaemin kesal ketika mengingat kembarannya itu yang membawa koper ke apartement ini.
Minju melirik ke arah tas sekolah yang ada di punggung Jaemin, dia jadi kangen sekolah.
"Lah itu tas sekolah buat apa?" tanya Minju bingung.
Jaemin mengelus kepala Minju pelan, "Buat tempat buku pelajaran, biar aku disini bisa belajar sekalian nemenin kamu,"
Minju salting, karena baru pertama kali diperlakukan manis seperti ini oleh Jaemin.
Minju berusaha untuk bertingkah seperti biasanya namun gugup, "L-lah tadi kamu kemana, kok lama?" tanya Minju gugup.
Jaemin tersenyum, "Pulang ke rumah sebentar terus buat ambil motor beat punyaku biar bisa ajak kamu pergi main, beli kartu buat hp, terus ini beli seblak aku lagi pengen seblak." jawab Jaemin lalu berjalan memasuki kamar apartement Minju dan meninggalkan Minju di luar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin meneguk ludahnya kaget ketika melihat isi apartement Minju.
Minju yang sadar kalo Jaemin kaget pun segera berbicara, "Kamarku cuma satu, kamar yang satu buat adek, gapapa?"
Jaemin menoleh ke arah Minju lalu mengangguk, "Gapapa, aku tidur di sofa depan ruang tv aja," jawab Jaemin langsung duduk di atas sofa sambil membuka seblak yang dibelinya tadi.
"Sate ayamnya udah habis?" tanya Jaemin, karena tidak melihat Minju memakan sate ayam yang dibelinya tadi.
Minju nyengir, "Hehe udah habis, enak banget tadi,"
Minju nyengir lagi sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal itu, "Tiga puluh lima tusuk hehe," jawab Minju.
Jaemin yang lagi memakan seblak satu suapan pun tersedak saat mendengar jawaban Minju tadi.
Minju memberikan segelas air putih ke Jaemin untuk diminum, "Adek yang pengen, bukan aku." ucap Minju yang tahu bahwa Jaemin tersedak seblak karena perkataannya tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minju keluar dari kamar mandi, dia baru mandi jam enam sore ini. Minju memilih untuk memakai baju tidur bergambar karakter keroppi kesukaannya itu.
Setelah selesai, Minju pergi turun dari lantai atas dan melihat Jaemin sedang bermain stick ps di depan ruang tv.
"Gak mandi?" tanya Minju begitu dia duduk di atas sofa, sedangkan Jaemin duduk di atas karpet sambil menyenderkan badannya di sofa.
Jaemin menjawab pertanyaan Minju tanpa menoleh, "Bentar lagi, nanggung nju," jawab Jaemin kembali berkutat dengan stick ps yang sedang dia mainkan.
Minju akhirnya ikut duduk di sebelah Jaemin, "Jangan mandi terlalu malam, itu hoodie punya Renjun masih dipakai gitu bau tau. Udah sana mandi dulu nanti main ps lagi, hoodie punya Renjun ditaruh di mesin cuci biar nanti malam aku cuci."
Jaemin menurut, "Cium adek dulu boleh ya?" tanya Jaemin, mengubah posisinya yang akan mencium perut Minju yang sudah mulai buncit.
Minju mengangguk setuju, Jaemin pun langsung mencium perut Minju sekilas dan dia juga merasa bahwa calon anaknya itu membalas ciumannya dengan tendangan.