"Mau sekolah gak?" tanya Minju sambil melipat selimut yang dipakai olehnya tadi.
Jaemin masih fokus menonton acara televisi pagi hari ini padahal jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi.
Minju menepuk tangan Jaemin pelan, "Kalo ada orang tanya itu dijawab,"
"Hehe maaf nju tadi gak denger," ucap Jaemin tanpa rasa bersalah.
Minju hanya menggelengkan kepalanya pelan, "Mandi sana terus turun ke bawah buat sarapan, aku mau masak," perintah Minju sambil menaruh selimut yang baru saja dia lipat ke tempatnya semula.
"Buatin kopi nju," ucap Jaemin lalu mematikan televisi dan berdiri dari duduknya.
Jaemin yang baru saja menginjakan kaki di tangga kedua pun berhenti sebentar untuk berbicara kepada Minju, "Ini yang terakhir nju, nanti gak minum kopi lagi."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heejin berjalan mendekati bangku Jaemin dan menggebrak meja itu keras sampai Jaemin terbangun karena terkejut dari tidurnya.
"HEH," teriak Heejin memanggil Jaemin yang sedang menguap karena mengantuk.
Heejin menyilangkan kedua tangannya di atas perut, "Yang lain pada kelompokan, lo malah tidur,"
"Lo satu kelompok sama gue, cepetan gabung bareng Kim sama Jeno sana," perintah Heejin.
Jaemin menyenderkan badannya ke kursi, "Pindah ke sini, gue lagi males jalan,"
Heejin berdecak kesal, "Ck, lo gak liat disini udah ada Renjun sama kelompoknya?!"
Jaemin terpaksa berdiri dengan keadaan masih setengah sadar karena dia masih mengantuk, ditambah pagi tadi tidak meminum kopi karena dilarang oleh Minju.
Jaemin duduk di sebelah Jeno, "Lo tidur jam berapa emang?" tanya Jeno yang melihat mata Jaemin seperti mata panda.
Jaemin kembali menguap, "Gue gak tidur sampai pagi," jawab Jaemin.
Heejin yang duduk di depan Jaemin pun menjawab sambil memutar bola matanya malas, "Paling mabar, dasar cowok,"
"Terserah," balas Jaemin singkat lalu menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Kim yang ada di sebelah Heejin langsung menulis nama kelompoknya di kertas, "Kita kelompok lima mata pelajaran bahasa Indonesia, yang mau jadi ketua siapa?"
"Jaemin," celetuk Jeno sambil tertawa geli, dia tidak mengetahui kalo Jaemin belum tertidur kembali dan masih bisa mendengar omongan mereka.
Kim mengangguk setuju, "Oke, sekretarisnya Heejin, wakil ketua nya lo jen, gue bendahara." ucap Kim final yang disetujui oleh Heejin dan Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini tugasnya mau dikerjakan kapan, terus di rumah siapa?" tanya Heejin.
Kim dan Jeno terlihat berpikir sebentar, "Minggu aja gimana? di rumah Jaemin," usul Jeno.
Jaemin yang sedang tertidur langsung bangun, "Jangan di rumah gue," larangnya.
Mereka bertiga menatap Jaemin bingung, "Kenapa, takut lo?" tanya Heejin.
"Rumah gue a-anu," jawab Jaemin berusaha mencari alasan yang tepat.
Jaemin menggaruk tengkuknya, "G-gue tinggal di apartement sekarang, bukan di rumah lagi,"
Jeno memicingkan matanya menatap Jaemin heran, "Kerja kelompoknya di apartement lo aja," celetuk Heejin.
Jaemin baru saja akan menolaknya kembali namun mereka bertiga sudah sepakat dan tidak dapat diganggu gugat.
Jaemin hanya bisa pasrah, "Gue harap lo bertiga gak kaget pas kerja kelompok di apartement tempat gue tinggal besok." ucap Jaemin kemudian kembali ke tempat duduknya untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin mengeluarkan mobil sport merah miliknya dari parkiran sekolah, melewati pos satpam.
Sore hari ini hujan deras, dia melihat Heejin yang sedang mengusap kedua lengannya karena kedinginan di depan pos satpam.
Jaemin menurunkan kaca mobilnya, "Mau nebeng kaga?" tanya Jaemin ke arah Heejin yang sedang menatapnya seperti akan meminta pertolongan namun gengsi.
"Kaga, gue lagi nunggu Hwall selesai rapat pramuka," tolak Heejin, berbohong ke Jaemin padahal dia sedang menunggu bus yang lewat menuju ke arah rumahnya.
Jaemin mengangguk mengerti, "Yaudah, gue pulang dulu," ucap Jaemin final menutup kaca mobilnya lalu menancap gas untuk kembali ke apartement tempat tinggalnya sementara bersama Minju.
Sekarang hari Jum'at, Jaemin harusnya pulang jam setengah dua belas siang namun mundur menjadi jam tiga sore karena dia mengikuti kegiatan pramuka. Sebenarnya tadi setelah sholat jum'at, Jaemin mau kabur lewat tembok belakang sekolah namun dia terciduk oleh Renjun dan langsung dimarahin habis habisan oleh Renjun.
Jaemin berhenti di lampu merah perempatan yang akan menuju ke arah apartement Minju. Dia menyenderkan badannya sambil mengeluarkan permen karet dari dalam dashboard miliknya.
Jaemin membuka bungkus permen karet, kemudian memakannya, "Udah pada ngerti semua juga kalo Minju hamil karena ulah gue." gumam Jaemin kepada dirinya sendiri ketika mengingat hari Minggu besok teman temannya akan datang ke apartement untuk kerja kelompok.