28. Jaemin kemana?

27.8K 3.3K 100
                                    

Minju melirik ke arah jam dinding yang ada di kamarnya, dia gelisah karena ini sudah memasuki pukul tujuh malam tetapi belum ada tanda tanda yang menunjukkan Jaemin akan pulang.

"Kok gue jadi khawatir gini ya sama dia?" tanya Minju kepada dirinya sendiri.

Minju mengelus perutnya pelan, "Adek kangen sama papa ya," gumam Minju sambil terkekeh pelan.

Minju berjalan ke arah cermin besar yang ada di kamarnya, kemudian dia melihat luka bekas cakaran Jaemin dua hari yang lalu.

"Jaemin beneran udah sadar kan ya?" tanya Minju kepada dirinya yang ada di cermin.

Minju menatap tanktop putih yang dipakai olehnya malam ini serta perutnya yang terbuka dan jangan lupakan celana jeans di atas lutut berwarna biru muda ketat.

Minju menghela nafasnya pelan, "Gue gak percaya sebenarnya kalo Jaemin bisa berubah secepat itu, tapi gue juga gak mau egois karena si adek juga membutuhkan Jaemin sebagai ayah kandungnya nanti." gumam Minju kemudian pergi keluar dari kamar menuju ke arah dapur.

"Gue udah putusin Eunseo sama Lia," ucap Jaemin to the point saat dirinya baru saja sampai di rumah Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah putusin Eunseo sama Lia," ucap Jaemin to the point saat dirinya baru saja sampai di rumah Renjun.

Renjun tersenyum bangga, kemudian merangkul pundak sahabatnya itu dari samping, "Gini baru sahabat gue, jangan nyakitin Minju lagi lo,"

"Lo gak ngapa ngapain Minju lagi kan?" tanya Renjun melepaskan rangkulan di pundak Jaemin.

Jaemin menggeleng sambil tersenyum penuh arti, "Gak lah njun, gabut bener," jawab Jaemin.

Renjun menjitak kepala Jaemin, "Kenapa mesti gue ceramahin dulu baru pada sadar sih,"

"Gak lo, Hyunjin, Haechan pasti harus gue ceramahin dulu, kalo Jeno sih kaga bakal sadar tuh bocah, apa lagi Eric sama Sunwoo angkat tangan aja dah gue," gumam Renjun lalu berdiri untuk mengambil stick ps di atas lemarinya.

Renjun memberikan stick ps berwarna hitam kepada Jaemin, "Main ps bentar sama gue jaem," ajak Renjun.

Jaemin mengangguk, "Ayo gaskeun, tapi jam sembilan gue pulang ya njun." jawab Jaemin menyetujui ajakan Renjun tadi.

Minju menguap kembali di depan ruang tv dengan keadaan tv yang masih menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju menguap kembali di depan ruang tv dengan keadaan tv yang masih menyala. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tetapi Jaemin belum pulang ke apartementnya.

Minju sudah mencoba berpikir positif namun tidak bisa, karena pikiran di otaknya yang ada hanya negatif.

Iya, Minju mikir yang engga engga tentang Jaemin. Minju pun merubah posisinya menjadi rebahan di atas sofa berwarna biru muda depan tv.

Minju mencari kontak Jaemin di hpnya, dia mencoba untuk meneleponnya namun tidak ada jawaban dari Jaemin sama sekali.

Minju gak tau kalo Jaemin ketiduran di rumah Renjun saat selesai main ps tadi.

Minju membanting hpnya ke arah sofa dan merubah posisinya menjadi duduk dengan gusar. Minju khawatir dengan Jaemin, mungkin bawaan dari calon anaknya yang sedang merindukan tangan sang papa yang suka mengelusnya setiap mau tidur.

"Jaemin kamu kemana?" monolog Minju yang bertanya kepada dirinya sendiri.

Minju menghela nafasnya kasar kemudian dia pergi ke lantai atas untuk segera tidur dan menghilangkan pikiran negatif tentang Jaemin yang terus berputar di otaknya saat ini.

Minju terbangun dari tidurnya pukul tiga pagi, dia tiba tiba saja pengen makan ramen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju terbangun dari tidurnya pukul tiga pagi, dia tiba tiba saja pengen makan ramen.

Minju berjalan ke lantai bawah menuju ke dapur untuk memasak ramen.

Dia menatap sekeliling mencari Jaemin, namun nihil karena Jaemin tidak ada disini. Iya, Jaemin suka tidur di sofa depan ruang tv dari waktu pertama kali dia memilih untuk menginap di apartement Minju.

Minju menghela nafasnya pelan, kemudian berjalan ke dapur untuk memasak ramen.

"Positif thinking Minju, mungkin dia pulang ke rumah." gumamnya.

Jaemin terbangun dari tidurnya karena terkejut, "ANJIR RENJUN GUE KETIDURAN," teriak Jaemin kesal lalu menendang badan Renjun sampai dia jatuh ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terbangun dari tidurnya karena terkejut, "ANJIR RENJUN GUE KETIDURAN," teriak Jaemin kesal lalu menendang badan Renjun sampai dia jatuh ke lantai.

"Ganggu aja lo, salah lo sendiri lah tadi malam lanjut main ps terus," cibir Renjun menoyor kepala Jaemin pelan.

Jaemin mengusak rambutnya kasar kemudian melirik jam bermotif moomin milik Renjun.

Jaemin membulatkan matanya kaget saat menyadari kalo sekarang sudah jam enam pagi.

"Mampus sekarang hari Senin," gumam Jaemin, segera mencari kunci motor miliknya di sekitar kamar Renjun.

Renjun merebahkan badannya kembali ke kasur, "Hari Minggu anjir, besok lah Senin," ucap Renjun santai.

Jaemin yang sudah menemukan kunci motornya itu langsung berjalan mendekati Renjun, "Sekarang Senin anjing, lo yang ngasih tau ke gue kalo hari ini ada ulangan fisika habis upacara," umpat Jaemin kemudian berjalan ke arah pintu kamar Renjun untuk keluar.

"KENAPA GAK BILANG DARI TADI JAEMIN BANGSAT." teriak Renjun berdiri dari kasurnya tergesa gesa dan mengambil handuk untuk segera mandi.

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang