35. Baikan

24.2K 3.2K 173
                                    

Sepulang sekolah, Jaemin terlebih dahulu pulang ke rumahnya untuk mengganti motor matic miliknya dengan ninja hitam yang masih di rumah.

Jaemin berjalan ke arah garasi rumahnya hendak mengeluarkan motor ninja hitam miliknya.

"Na Jaemin," panggil Yoona, bunda Jaemin yang baru saja pulang dari luar kota tadi malam.

Jaemin menatap sang bunda dengan tatapan bingung.

Yoona memijat pelipisnya, "Kamu dari mana aja?" tanya Yoona.

Jaemin menaiki motor ninja hitam miliknya, kemudian memasang helm di kepalanya.

"Nanti kalo anak Jaemin udah lahir, Jaemin jelasin semuanya ke bunda selama ini apa yang dilakukan sama Jaemin," jawab Jaemin.

"Jangan cari Jaemin ya bun, Jaemin pergi dulu." lanjutnya berpamitan ke bundanya lalu mengendarai motor ninja yang dipakai olehnya keluar dari rumah.

Jaemin sudah sampai di parkiran apartement hanya dalam waktu lima belas menit, yang biasanya satu jam ditempuh menggunakan motor matic miliknya sekarang menjadi lebih cepat saat dia menggunakan ninja hitamnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin sudah sampai di parkiran apartement hanya dalam waktu lima belas menit, yang biasanya satu jam ditempuh menggunakan motor matic miliknya sekarang menjadi lebih cepat saat dia menggunakan ninja hitamnya itu.

Setelah melepas helm, Jaemin langsung berlari memasuki lift apartement dan menekan tombol untuk menuju ke lantai tiga belas.

Jaemin melirik jam tangan yang dipakainya sebentar, dia terkejut saat sekarang sudah menunjukan pukul empat lebih lima belas menit. Jaemin masih memakai seragam, lengkap dengan sepatu dan tas yang ada di pundaknya.

Sesampainya di depan pintu apartement milik Minju, dia langsung membuka pintu dan memasukinya.

Jaemin menatap sendu ke arah Minju yang sedang tertawa bersama laki laki lain selain dirinya, dia langsung berjalan ke arah dapur yang ternyata salah satu mantannya sedang berada di sana.

"Itu mukanya biasa aja, cowok yang sama Minju itu cuma tetangga baru." ucap Kirin yang sedang memasak makanan di dapur milik Minju.

Jaemin tidak peduli dengan ucapan Kirin barusan, dia mengambil air minum di dalam kulkas dan meminumnya.

Jaemin mengambil hp yang ada di saku celana seragamnya, kemudian membuka aplikasi Whatsapp.

Whatsapp

Minju🐱

Ke lantai atas
Aku mau ngomong
16.25

Jaemin memasukan hpnya kembali ke saku celananya kemudian berjalan hendak ke lantai atas melewati ruang tv dan saat itu juga Jaemin mendengar ada notifikasi masuk di hp Minju.

"Minkyu, bentar ya. Minju mau ke atas dulu." pamit Minju begitu melihat pesan yang dikirimkan oleh Jaemin tadi.

Jaemin membuka seragam batik sekolahnya dan kini hanya menyisakan dada bidangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin membuka seragam batik sekolahnya dan kini hanya menyisakan dada bidangnya.

Jaemin mengambil kaos berwarna biru dongker dan hendak memakainya, namun ucapan dingin Minju sudah berhasil menghentikan kegiatannya.

"Mau ngomong apa?" tanya Minju dingin menyenderkan badannya di depan pintu kamar.

Jaemin memakai kaosnya, lalu menoleh ke arah Minju, "Duduk dulu," perintah Jaemin lalu duduk di pinggir ranjang dan diikuti oleh Minju.

Jaemin menatap lurus ke arah tembok kamar Minju, "Maaf untuk tiga hari kemarin yang aku selalu pulang malam terus, yang hari pertama itu aku beneran ketiduran di rumah Renjun,"

"Terus yang hari kedua sama ketiga itu lah aku kerja part time nju,"

Minju menganga mendengar penjelasan Jaemin, "Kerja part time?" tanya Minju memastikan dan mendapat anggukan kepala oleh Jaemin.

"Gak usah kerja, kamu fokus sekolah aja," larang Minju.

Jaemin menatap Minju, "Aku mau tanggung jawab,"

"Aku mau beli rumah buat tempat tinggal kita nanti pake uang hasil kerja keras sendiri." lanjut Jaemin.

Minju sudah berkaca kaca, dia segera memeluk Jaemin erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju sudah berkaca kaca, dia segera memeluk Jaemin erat.

"M-maaf kalo aku sering nethink sama kamu dan nuduh yang gak pasti tentang kamu," ucap Minju lirih tepat di telinga Jaemin.

Jaemin mengangguk lalu mengelus kepala Minju pelan, "Udah jangan nangis," kata Jaemin berusaha menenangkan Minju.

Minju melepaskan pelukannya, "K-kamu berangkat kerja jam berapa?" tanya Minju sambil sesenggukan.

Jaemin melihat jam dinding yang ada di kamar Minju, "Sekarang nju, udah mau jam lima. Aku kerja di cafe dekat kota," jawab Jaemin sambil bersiap untuk berangkat.

"Aku pulang jam sepuluh malam, maaf kalo kemarin aku gak pulang ke rumah dulu setelah sekolah karena takut telat kerja, tapi hari ini aku udah ambil motor yang ninja jadi gak takut telat lagi," jelas Jaemin.

Minju mengangguk mengerti, Jaemin yang melihat itu langsung mencium kening Minju lalu berjalan keluar dari kamar.

Jaemin menatap Kirin sebentar yang sedang menaiki tangga hendak ke kamar Minju, "Titip Minju rin, gue mau kerja," ucap Jaemin menepuk pundak Kirin.

Kirin bergaya hormat ke arah Jaemin, "Siap mas mantan." ledek Kirin sambil tertawa.

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang