Jinyoung memakai jaket denim miliknya kemudian menepuk pundak Jaemin.
"Gue pulang duluan jaem," pamit Jinyoung mengambil kunci motor miliknya kemudian berdiri dari duduknya.
Jaemin yang sedang meminum kopinya pun menatap Jinyoung, "Hati hati nyoung." ucap Jaemin lalu segera bersalaman seperti laki laki pada umumnya.
Jinyoung berjalan keluar dari starbucks untuk pulang karena jam sudah menunjukan pukul dua belas malam. Tadi dia nongkrong bareng Jaemin di starbucks selesai bekerja.
Setelah kepergian teman barunya itu, Jaemin melirik jam tangan yang melingkar di tangan kanannya kemudian bersiap untuk pulang.
Jaemin masuk ke dalam apartement Minju secara diam diam, dia pikir Minju sudah tertidur malam ini tetapi kenyataannya Minju masih duduk di sofa dan menonton acara televisi.
Minju tahu kalo Jaemin sudah pulang, namun dia masih pura pura memfokuskan arah pandangnya ke televisi di depannya yang masih menyala.
Jaemin menghampiri Minju, dia hendak memeluk tubuh ibu dari calon anaknya itu tetapi gagal karena mendengar ucapan Minju.
"Dari mana aja? gak usah peluk," ucap Minju dingin.
Jaemin akan membalas ucapan Minju tadi namun Minju lebih dulu melanjutkan ucapannya.
"Makin kesini aku makin curiga sama kamu yang sering pulang malam tiga hari terakhir ini," sindir Minju.
Minju mendengus, "Kamu dari rumah mantanmu itu yang dulu nampar aku di sekolah atau gimana?"
Jaemin menatap Minju dengan tatapan tidak percaya.
"Kalo kamu diam berarti tebakan aku selama ini benar," kata Minju final.
Jaemin memasang raut wajah malas, dia baru pulang sekolah dan kerja part time tetapi sudah dituduh yang tidak pasti oleh Minju.
"Terserah." balas Jaemin kemudian berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua.
Semenjak kejadian tadi malam Jaemin dan Minju tidak bertegur sapa pagi hari ini. Jaemin bangun seperti biasa, yaitu pukul enam pagi.
Jaemin segera mandi, lalu memakai seragam sekolahnya. Karena ini hari Rabu, jadi dia memakai atasan baju batik bebas dan bawahan celana berwarna abu abu polos.
Jaemin turun ke lantai bawah, menggendong tas sekolahnya di pundak dan menenteng sepatu adidas putih serta kaos kaki adidas miliknya.
Sampai di lantai bawah, Jaemin langsung memakai kaos kaki serta sepatu kemudian mengambil kunci motor miliknya yang sering dia taruh di atas televisi.
Setelah selesai dengan kegiatannya, Jaemin langsung berjalan keluar dari apartement Minju tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Minju.
Minju hanya tersenyum sekilas dari arah dapur, dia sudah memasak sarapan untuk dirinya dan Jaemin tapi tidak pernah disentuh sama sekali oleh Jaemin.
"Sekarang gue baru sadar kalo Jaemin belum berubah sepenuhnya." gumam Minju kembali meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Passion ✓
Fanfiction❝ Jaemin, aku hamil anak kamu. ❞ a cover by : lalinasgraphic ©lianana, 2O19.