BAB 2

365 84 13
                                    

" Mbak Ratna tolongin Lea dong " panggil Lea dari bilik Uks.

" Ada apa Lea ? " ucap Ratna sambil berjalan ke arah Lea.

" Saya mau keluar mbk bisa tolong lepasin selangnya " ucap Lea sambil bangun untuk duduk.

" Loh kamu mau kemana ?  istirahatnya kan masih 10 menit lagi " ucap Ratna.

" Aduh nggakpapa deh Mbk Ratna Lea udah laper nih " ucap Lea sambil memegang perutnya.

" Mau Mbak beliin makanan di kantin ? " ucap Ratna.

" Nggak usah deh mbk buruan gih lepasin selangnya " ucap Lea.

" Iya iya nanti kalo dicari pacar kamu gimana ? " ucap Ratna sambil melepas selang yang terpasang pada Lea.

" Bilang aja Lea di kantin " ucap Lea.

" Sudah selesai, hati - hati ya nggak usah lari " pesan Ratna.

" Siap mbak " ucap Lea sambil hormat kepada Ratna.

Lea dan Ratna memang cukup akrab karena mungkin berjalannya waktu sejak Lea kelas 1 SMA, Lea sering sekali pingsan atau penyakitnya kumat dan mengharuskan Lea istirahat di UKS.

Lea menghampiri Iren yang sedang di hukum oleh Pak Budi di tengah lapangan. Dia  berjalan mengendap - endap seperti maling dari belakang Iren.

" Woyy " teriak Lea sambil menepuk bahu Iren.

" HIDUPLAH INDONESIA RAYA " teriak Iren.

" Ahahahhaha lucu lo Ren latahnya nyanyi indonesia raya " Lea terus ketawa sambil memegang dadanya takut nanti kumat lagi.

" Yee babi lo bikin gue kaget, eh kok lo ada di sini sih kan tadi gue dah bilang gue bakal samperin lo kalo udah bel istirahat " ucap Iren.

" Halah kelamaan lo Ren keburu laper nih gue " ucap Lea sambil mengibaskan tanganya di depan muka Iren.

" Lah terus mau ke kantin sekarang kan gue lagi di hukum " ucap Iren lagi.

" Udah deh ikut gue aja gampang " ucap Lea yang langsung menarik tangan Iren.

Mereka berjalan berdua melewati koridor sekolah dengan candaan ringan. Saat mau menaiki anak tangga Pak Budi melihat Iren yang lagi lagi membuat kesalahan.

" Iren berhenti kamu " teriak Pak Budi dan langsung berjalan cepat menghampiri Iren dan Lea.

" Aduh mampus tuhkan Le ketawan juga sama pak tua itu " ucap Iren dengan intonasi nada yang kecil.

" Udah gampang, percaya aja sama gue " ucap Lea santai.

" Iren kamu kok sudah meninggalkan lapangan, istirahat masih kurang 5 menit lagi loh " ucap Pak Budi sambil melihat ke arah jam tangannya.

" Jadi gini Pak Budi, tadi saya tuh laper banget pak pas di UKS dan saya nggak mau ngerepotin Mbak Ratna pak jadi saya ngajak Iren untuk temani saya ke kantin, takut nanti ada apa - apa dijalan pak makanya saya tadi nyamperin Iren untuk menemani saya " ucap Lea dengan muka yang memelas.

Lea memang jarang meminta belas kasihan orang karena penyakitnya. Tetapi jika dalam keadaan kepepet seperti saat ini Lea sering memanfaatkannya.

" Oh seperti itu, yasudah kalau begitu sana kalian cepat pesan makanan " ucap Pak Budi.

" Baik pakk " ucap Lea dan Iren bersamaan dengan menunjukkan kedua jempol mereka didepan wajahnya dan senyuman tanpa dosa.

Pak Budi yang melihat tingkah mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya dan meninggalkan mereka.

SuperesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang