" Le cepet bangun dong gue kangen main sama lo " ucap Iren yang sudah meneteskan air mata sejak memasuki ruangan Lea.
" Le tau nggak seharian ini gue bad mood banget gegara nggak ada lo di kelas " ucap Iren lagi.
" Le tadi ada murid baru namanya Rafa dan kebetulan banget Le dia yang nolongin lo pas lo pingsan di mall " ucap Iren sendiri.
Tidak ada sahutan dari Lea hanya ada bunyi Defibrillator yang nyaring memenuhi ruangan yang bernuansa putih.
" Lea kenapa sih lo nggak bangun - bangun juga " tangis Iren sekarang sudah benar - benar pecah.
Tanpa Iren sadari Lea menggerakkan kedua jarinya dengan sangat lemah.
Tidak hanya tangan saja yang bergerak ternyata Lea juga meneteskan air mata dan sekarang Iren melihatnya." Le ayo bangun Le gue tau lo ada di sini lo kuat Le ayo lo pasti bisa " ucap Iren penuh semangat.
Tidak lama setelah itu Lea membuka kelopak matanya pelan - pelan. Lea tersenyum manis kepada Iren.
" Alhamdulilah ya allah Lea lo bangun juga " dengan sangat bahagia Iren langsung memencet tombol alarm untuk memanggil dokter.
Tidak lama dari itu ada seorang dokter dan perawat jaga mendatangi mereka.
" Dok temen saya sudah sadar " ucap Iren bahagia.
" Maaf adek bisa keluar sebentar biar saya memeriksa Lea dulu ya " ucap dokter itu halus.
Iren pun mematuhi apa kata dokter tersebut. Saat Iren baru saja keluar dari ruangan Lea dia dikejutkan dengan adanya Rafa di ruang tunggu.
" Lo ngapain di sini Raf ? " tanya Iren curiga.
" Gakpapa gue cuma pengen tahu kondisi Lea aja " ucap Rafa dengan melihat ke arah kamar Lea.
" Apa hubungannya Lea sama lo ? Lea kenal sama lo aja kagak " ucap Iren yang semakin curiga.
" Gue sebenernya cuma pengen mampir aja sih " ucap Rafa kikuk.
" Mampir ? Dari sekolahan sampe sini lo bilang mampir ? " Iren terus menatap Rafa dengan tajam.
" Nggak tadi gue ke sini mau nganter barang nyokap yang ketinggalan terus sekalian mampir buat tau keadaannya Lea gimana " ucap Rafa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Oh nyokap lo kerja di sini " ucap Iren sambil mengangguk paham.
Tanpa mereka sadari ternyata dokter dan perawat yang ada di ruangan Lea sudah keluar.
" Permisi bisa minta waktunya sebentar Iren " ucap dokter itu lembut.
" Oh iya dok bagaimana keadaan Lea sekarang ? " tanya Iren dengan semangat.
" Alhamdulilah Lea sudah melewati masa kritisnya dan sekarang Lea sudah sadar tapi saya mohon di ajak bicara hal - hal yang ringan saja jangan membuat dia terlalu bahagia ataupun sedih " jelas dokter tersebut.
" Baik dok terimakasih " ucap Iren.
Setelah itu Iren langsung menghubungi Andre. Karena kemarin andre sempat berpesan kepada Iren jika terjadi sesuatu dia harus segera mengabarinya.
" Ren gue titip salam buat Lea ya gue harus cabut nih " ucap Rafa terburu - buru.
" Emang Lea kenal lo " ucap Iren sinis.
Iren langsung memasuki ruangan Lea dengan penuh semangat." Ya ampun Lea akhirnya lo sadarr " teriak Iren.
" Aduh Ren kepala gue jadi pusing nih dengerin lo teriak " ucap Lea parau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superesse
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Kalea Bryna Casimira dia tinggal bersama ayahnya karena bundanya sudah meninggal setelah melahirkannya.Lea mengidap penyakit aritmia, penyakit yang beresiko mematikan tinggi di dunia. Lea sudah mempunyai kekasih yang berna...