BAB 14

189 37 43
                                    

Happy reading guys ❤


" Hai ayah " sapa Lea yang baru turun dari lantai dua bersama Wanda dan Windy.

" Hai om " sapa Wanda dan Windy bersamaan.

" Hai juga semuanya, ini siapa Le ? " tanya Andre bingung.

Wajar saja jika Andre tidak tau Wanda dan Windy karena memang Lea tidak pernah mengajak temannya pulang atau menginap kecuali Iren.

" Kenalin yah mereka tuh Wanda sama Windy temen sekelasnya Lea " jawab Lea.

" Owalah, kalian kembar ya ? " tanya Andre.

" Iya om " sahut Wanda.

" Kok ayah kayak nggak asing ya Le sama wajah mereka " ucap Andre.

" Mungkin kita pernah ketemu om waktu pembukaan resto barunya papa " sahut Windy.

" Papa kalian namanya siapa ? " tanya Andre lagi.

" John Artha  om " sahut Wanda.

" Owalah kalian tuh anaknya Jhon pantes kayak nggak asing gitu sama mukanya, yaudah buruan di makan nanti kalian telat lagi. " ucap Andre ramah.

Setelah mereka selesai sarapan mereka mencuci piring masing - masing dan langsung pergi dengan urusan masing - masing.

Andre yang ke kantor dan Lea, Wanda dan Windy yang di antar oleh Pak Tono ke sekolahan. Sesampainya di sekolahan mereka langsung turun dari mobil dan saat mereka akan masuk ke loby sekolah mereka melihat Iren yang baru saja keluar dari mobil Ozzi.

" Eh itu kan Iren ? " tanya Wanda.

" Kayaknya sukses nih tadi malam " ucap Lea sambil tersenyum lebar.

" Iya bener lo Le " ucap Windy sambil menepuk bahu Lea.

" Ciee pasangan baru, pajak jadiannya mana nih " ucap Wanda heboh.

" Apaan sih Wan, nggak usah teriak - teriak juga kali, tuh jadi pada ngeliat ke sini kan " sahut Iren malu - malu.

" Ya biarin aja la Ren mereka juga pada punya mata " sahut Lea.

" Lo nyebelin banget sih bwambwang, eh Zzi lo kalo mau ke kelas lo duluan nggakpapa gue bareng temen - temen ya " ucap Iren yang malu - malu.

" Yaudah gue duluan ya honey " ucap Ozzi yang langsung pergi.

" Dih honey segala panggilnya " ucap Windy yang mau muntah.

" Tawon kali yang cocok buat Iren mah " sahut Lea.

" Udah deh mending sekarang kita introgasi Iren  " ucap Wanda yang sudah menggandeng tangan Iren.

" Oh iya ada benernya juga tuh " sahut Lea yang sudah menggandeng tangan Iren yang sebelahnya.

" Aduh introgasi apaan sih, emang gue maling apa di introgasi segala " sahut Iren.

" Udah deh yuk cus ke kelas " ucap Windy yang langsung mendorong Iren agar berjalan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk segera masuk ke kelas. Saat Lea baru saja duduk di kursinya tiba - tiba Rafa langsung muncul dari balik pintu.

" Woy Ren gue minta pajak jadian dong " teriak Rafa dari pintu kelas.

Seluruh siswa yang sedang berada di kelas pun langsung menengok ke arah Iren.

" Beneran Ren lo habis jadian ? " tanya salah satu lelaki yang sedang nggerombol di pojokan.

" Sama siapa Ren ? " kali ini salah satu perempuan yang sedang berkerumun juga di meja belakang.

" Apaan sih kalian, percaya sama Rafa musrik tau " sahut Iren gelagapan.

SuperesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang