BAB 12

199 46 49
                                    

" Pagi yah " sapa Lea yang baru saja turun dari lantai dua.

" Pagi juga Le, kok kamu udah siap aja, jam berapa ini Le ? " tanya Andre sambil memasak nasi goreng.

" Iya yah hari ini di sekolah lagi ada event jadi semua murid harus berangkat pagi " jawab Lea yang sekarang sudah duduk di kursi.

" Oh gitu " sahut Andre.

" Ayah nggak capek apa setiap pagi buatin Lea sarapan terus kerja " tanya Lea sambil meminum susu yang dibuatkan Andre.

" Nggak lah Le lagian ayahkan masak juga buat kamu " jawab Andre sambil menuangkan nasi gorengnya ke piring.

" Ayah nggak mau cari pembantu baru ?? Akhir - akhir ini kayaknya ayah semakin sibuk aja, ayah kan tau Lea sendiri nggak bisa masak " ujar Lea panjang lebar.

" Nggakpapa Le, dari pada cari pembantu mending cari bunda baru gimana ? " goda Andre.

Lea yang mendengarnya pun langsung melebarkan bola matanya kaget.

" Nggak, Lea nggak akan pernah restuin ayah punya istri lagi " sahut Lea kesal.

" Bercanda kali Le " ucap Andre sambil memberikan piring yang sudah berisi nasi goreng kepada Lea.

" Awas aja kalo ayah sampe berani punya istri lagi " ucap Lea menatap tajam Andre.

" Iya, udah deh buruan di makan nanti telat lagi " ujar Andre.

Setelah itu Andre dan Lea menikmati sarapan pagi mereka dengan khidmat. Setelah Lea selesai makan dia langsung mencuci piring dan berpamitan kepada Andre.

Seperti biasa Lea di antar oleh Pak Tono ke sekolah. Dalam perjalanan Lea tidak sengaja melihat seorang laki - laki yang memakai seragam sama dengannya dan sepertinya dia tidak asing juga dengan mobilnya.

" Kenapa tuh bocah " ucap Lea pada dirinya sendiri.

" Pak Tono mundur lagi dong " ucap Lea.

Pak Tono pun langsung memundurkan mobilnya pelan -pelan.

" Woy kenapa mobil lo ? Mogok ? Katanya sih mobil baru, masa udah mogok aja " ejek Lea dari dalam mobil.

" Lea " ucap Rafa terkejut.

" Iya ini gue Lea, kenapa lo mau nebeng ? " tanya Lea lagi dengan muka yang sangat songong.

" Oke kalo lo maksa nggak masalah " sahut Rafa dengan percaya dirinya langsung memasuki mobil Lea dan duduk di samping Lea.

" Woy ntar dulu, lo siapa main masuk aja ? Gue nggak nawarin loh ya dan gue juga nggak maksa lo buat masuk mobil gue " ucap Lea sinis tetapi Rafa malah mengacuhkannya.

" Udah pak berangkat yuk " suruh Rafa.

" Nggak pak, di sini majikan bapak siapa ? Saya kan, jadi bapak harus nurutin apa kata saya " ucap Lea yang amarahnya sudah meledak.

" Udah pak jalan aja nggak usah dengerin cewek galak ini " ucap Rafa tidak mau kalah.

" Apa lo bilang ? Gue galak iya ? " tanya Lea dengan mata yang melotot.

" Iya lo emang galak, kenapa ? Gue salah gitu ? " tanya Rafa balik.

" Iya lah salah, salah aja pake banget, sekarang lo turun dari mobil gue " ucap Lea sinis.

" Kalo gue nggak mau gimana " jawab Rafa dengan raut wajah yang ingin di tampol.

Tanpa mereka sadari Pak Tono pelan - pelan mengendarai mobilnya bahkan sekarang sudah sampai di depan gerbang sekolahan mereka.

SuperesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang