|Sorry|

2.7K 203 39
                                    

"Lo itu limited edition, cuma gue yang punya."



AYO ABSEN☝
UDAH KANGEN BELUM? heheh maap ya lama update, lupa terus nulis.

Oh iya, jangan lupa Vote dan komen ya.
Budayakan Vote sebelum membaca dan komen setelah baca:)

Langkah kaki Lora berhenti tepat di ujung koridor saat rentangan sebuah tangan tepat dihadapannya. Lora memutar bola matanya malas, tanpa berpikir panjang gadis itu memilih melewati Fathan.

"Stop!" Fathan kembali merentangkan tangannya di depan Lora.

"Oke! Gue tau gue salah, gue minta maaf," tutur Fathan seraya memejamkan matanya, takut jika Lora marah karena sudah membatalkan acara kemarin tanpa memberitahunya.

Sedetik kemudian, Fathan mengintip saat tak mendengar suara. Ditatapnya Lora yang begitu tenang berdiri sambil bersedekap dada. Fathan menghela napas berat.

"Kemaren gue diajak sama anak-anak main futsal," jelas Fathan, "mau bilang sama lo tapi nomor lo gue nggak punya, terus pas pulang gue langsung ke sana."

Lihatlah? Lora sama sekali tidak bersuara. Gadis itu hanya menatap dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Membuat Fathan menerka-nerka bahwa Lora marah.

"Oke. Sebagai permintaan maaf gimana sepulang sekolah nanti gue traktir lo?"

Tanpa pikir panjang Lora menjawab, "Deal!" setelahnya gadis itu melangkah pergi meninggalkan Fathan bersorak girang.

"Yes! Yes."

🍁

"Lo yakin mau makan di sini?" tanya Fathan untuk ketiga kalinya. Melirik ke arah sekitar penuh dengan manusia-manusia lainnya. Lebih tepatnya, sekarang mereka berada di tempat penjual bakso dipinggir jalan.

Tentu saja tempat itu sangat ramai, apalagi makanannya sangat enak. Tidak hanya penjual bakso saja, penjual sate ayam, ketoprak, gado-gado, mie dan lainnya juga berjualan di sana.

"Kenapa? Lo nggak suka? Yaudah, gak usah temenan sama gue," sambut Lora cepat tak ambil pusing. Fathan langsung kicep, memilih duduk di samping Lora karena kursi depan sudah penuh di isi orang lain.

"Nggak gitu, gue suka kok,"

Tak membutuhkan waktu lama untuk pesanan mereka datang. Dengan senang hati Lora menyambut baksonya. Melihat Lora girang seperti itu membuatnya melongo, sebab ini pertama kalinya melihat Lora bahagia seperti itu.

"Lo suka bakso ya Ra?" tanya Fathan melihat Lora menyuapi bakso dengan lahap.

"Banget,"

"Pantesan," jeda Fathan. "Kayak enggak pernah makan bakso aja." lanjutnya membuat Lora tersedak.

"Minum Ra minum," Fathan memberikan Lora segelas air.

"Sialan lo!" Fathan menyengir lebar. Kemudian mereka melanjutkan makanannya.

Tempat ini, tempat yang selalu Lora datangi ketika mood-nya baik. Bahkan penjual bakso pun hafal dengan Lora.

"Lo sering ke sini ya Ra?"

"Iya,"

"Tiap hari?"

Reach The Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang