"Dari awal perasaan itu nggak pernah berubah, tetap sama."
•
•
•Hello aku update lagi! Maaf baru update soalnya akhir -akhir ini aku sibuk banget. Dan juga please kalau kalian baca ini jangan lupa untuk VOTE ya:) semakin hari semakin berkurang.
Kadang suka sedih, banyak yang baca tapi dikit ya vote(ga ngehargai banget rasanya)
Aku bukan gila komen dan vote, tapi semangat ku menulis juga ada di sana teman teman:) aku suka ketika dapat komen dan vote itu tandanya kalian seneng tiap aku update. Notice dari kalian aku tunggu:)Sudah empat hari setelah kejadian malam itu baik Fathan maupun Lora tidak lagi sedekat kemaren, keduanya sama-sama canggung terutama sikap Lora yang perlahan kembali menjadi diam. Gadis itu bersikap layaknya tidak mengenal Fathan, setiap kali tak sengaja berpapasan Lora langsung membuang pandang.
Bahkan untuk sekedar chat pun Lora tak membalas pesan Fathan lagi. Akhir-akhir ini Lora memilih menyibukkan diri, dia juga tidak keluar kelas saat jam istirahat karena mulai saat itu Lora memilih makan di kelas daripada kantin.
Saat meregangkan tangan untuk pemanasan keduanya tak sengaja saling berpandangan. Detak jantung mereka sama-sama berdegup cepat dengan mata yang saling terkunci. Entah perasaan apa yang sedang mereka rasakan saat ini.
Cukup lama sampai akhirnya Lora mengalihkan pandang duluan guna memutuskan kontak mata mereka.
Sementara Fathan menghela napas frustasi. Cowok itu tersenyum tipis menyugar rambutnya ke belakang dengan tangannya, andai saja ia tidak mengatakan itu pada Lora pasti gadis itu tidak menghindarinya.
"Woi Than lo barusan di panggil sama Bu Ana," Fathan menoleh ke arah sumber suara, dimana Aji dan teman-temanya lain baru saja dari kantin. Ketiganya berdiri di samping Fathan, cowok itu berdiri di pinggir pembatas dinding matanya tengah memperhatikan kelas Lora yang sedang olah raga.
Fathan membalikan tubuhnya menatap ketiga temannya dengan alis terangkat.
"Ngapain?""Mana gue tahu," Aji mengedikan bahunya acuh.
"Sana! Si Fathur juga di ruang BK." Fathan mengangguk setelah itu berlari menuju ruang BK.
🍁
Saat ini jam istirahat sedang berlangsung Kalea senyum-senyum sendiri bermain ponsel sementara Lora sibuk membaca novel. Dahi Lora menyatu, melihat tingkah Kalea. Hampir 5 menit gadis itu berdiri, sesekali terlonjak girang sendiri.
"Sumpah gue senang banget!" pekik Kalea melompat di tempatnya dengan girang, bahkan ponselnya ia hempaskan begitu saja di atas meja. Kalea menautkan kedua tangannya gemes sendiri.
Wahyu dan beberapa teman sekelasnya melirik Kalea seraya menggelengkan kepala.
"Kenapa sih?" Lora bertanya kemudian melirik ponsel Kalea yang ada di atas meja, tepat di depannya. Tertera nama Fathan di sana dengan 5 pesan.
Mengetahui pesan dari Fathan rasanya Lora tak suka. Tapi apa alasannya untuk tidak suka?
Menghela napas berat Lora mencoba membalas senyum Kalea. "Asik, di balas tuh," sahut Lora, Kalea segera mengambil ponselnya kemudian membalas lagi pesan dari Fathan.
Gadis itu memilih duduk di samping Lora.
"Lo nggak marah kan Ra?" tanya Kalea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach The Heart
Novela Juvenil[Sequel ALASKA 1&2] [FOLLOW SEBELUM DIBACA] Mungkin agak aneh rasanya menggangu seseorang yang bahkan kita tidak kenal. Seseorang yang menurut kita beda, nyatanya memberi sesuatu yang special. Fathan salah satu cowok perfect bagi perempuan karena...