Bagian 8

250 44 5
                                    

~Hidayah itu milik Allah, hanya Allah yang bisa memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki. Sesungguhnya mudah bagi Allah untuk membolak balikkan hati manusia~

Assalamu'alaikum Cinta
Karya Siti Maimunah

🍃🍃🍃

Sekarang hanya tinggal Kevin sendiri di perumahan. Pikirannya terus saja tertuju kepada sang ayah. Rasanya ingin sekali Kevin menghubungi ayahnya tapi jika ia menelepon sekarang. Percuma. Ayahnya masih dalam perjalanan pulang. Akhirnya Kevin memilih untuk menata barang bawaannya kedalam lemari pakaian yang terpajang disudut kamar perumahan.

Untungnya kali ini Kevin tak perlu berbenah. Rumah ini sudah dirapikan Humaira. Jadi Kevin tak perlu bersusah payah merapikannya.
Tidak seperti di film-film. Disaat anak konglomerat diminta mandiri oleh ayahnya. Tinggal di tempat yang sederhana. Namun, terpaksa harus menghirup butiran debu. Saat membuka lemari pakaian, menyibak tirai bahkan sampai ada yang terbatuk-batuk hingga berlari keluar rumah. Dikarnakan rumah yang kotor dan penuh debu. Bahkan ada yang memilih untuk mati saja karna banyak nyamuk dan tikus.

Sungguh diluar ekspektasi. Kevin bersyukur karna ia masih diberikan tempat tinggal yang layak. Meski sebelumnya ia sempat berpikir akan tinggal diasrama.Sekamar dengan anak-anak.

Membuka lemari pakaian Kevin mulai menata baju yang ia bawa. Menggantungnya dan menyusun rapi didalam lemari.

Kevin membutuhkan asupan udara. Mengingat di kamarnya hanya terdapat kipas angin yang menempel didinding saja. Bukan AC. Kenyataan yang harus Kevin terima ia harus terbiasa hidup tanpa AC. Meskipun selama ini hidupnya sangat bergantung pada benda satu itu. Gerah. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bahkan termasuk hari ketidak beruntungannya.

Kevin menyibak tirai jendela berwarna abu-abu tua. Membuka lebar jendela kamarnya. Riuh rendah suara anak-anak pondok pun menyambutnya. Mereka terlihat sangat bahagia. Berjalan beriringan sambil bercanda ria. Menuju sebuah Mushola. Kevin tersenyum. Sayang, dia tidak pernah punya kenangan semanis itu dimasa kecilnya. Semua menjauh dan mengucilnya. Hanya karna ia tidak memiliki ibu yang bisa menemaninya saat acara peringatan hari ibu.

Merebahkan tubuh di atas kasur kecil, lumayan nyaman meski tidak se-empuk kasur miliknya. Biarlah. Setidaknya ia masih bisa menumpang untuk menghalau semua rasa lelahnya.

Tanpa kevin sadari. Ia malah tertidur diatas kasur kecil itu. Terlelap dan terbuai di alam bawah sadar.

****

Lantunan Murottal dari mushola, membangunkan kevin dari lelapnya. Bergegas mengambil handuk dan terus berlari ke kamar mandi. Mengingat sebentar lagi akan memasuki waktu shalat maghrib sedang ia masih belum berganti pakaian alias belum mandi.

Taufik-ayah Humaira pasti akan mencarinya. Ditambah ia juga harus se-segera mungkin meninggalkan tempat ini. Mau tidak mau, kevin harus rajin belajar. Tidak sulit untuknya melakukan ritual yang pernah ia lakukan. Yang sulit hanya membuang rasa egonya kepada Allah. Kevin tetap bersikeras mengatakan bahwa Allah telah kejam dalam menulis takdir hidupnya. Namun ia lupa bahwa hati manusia seutuhnya milik Allah. Mudah bagi Allah untuk membolak balikan hati manusia. Sesungguhnya hidayah itu hanyalah milik Allah, sebagai mana firmannya disurah Al-qashash ayat 56.

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk".

Kevin sudah siap untuk berangkat ke mushola dengan baju T-shit berwarna biru muda dan celana jeans.
Mengingat hanya itu pakaian yang ia bawa. Kevin sama sekali tidak membawa pakaian sholat. Ia pikir sang ayah memang melakukan perjalanan bisnis bukan malah pergi ke pondok tahfiz.

Assalamu'alaikum Cinta (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang