Tanpa Nama

69 10 84
                                    

Disukai seseorang tentu menimbulkan rasa tersendiri. Terlebih jika sebenarnya orang yang disukai juga menaruh rasa pada orang yang menyukainya.

Pagi itu sekolah masih tampak sepi saat Jiyul melangkahkan kakinya ke halaman sekolah. Dia harus berangkat lebih awal karena ibu dan ayahnya akan melakukan perjalanan bisnis, mereka khawatir jika Jiyul harus naik bus lagi.

"Iyaaaaaa bawel banget sih" ucap Jiyul pada lawan bicaranya di ponsel.

"Cepet pulang makanya, emang gak kangen kak? haha" Jiyul terkekeh. Dari jendela kelas, seseorang menatap kearah Jiyul.

"Iyaaaaa, udah dulu ya kak, bentar lagi nyampe kelas" Jiyul menutup obrolannya.

Setibanya di kelas, dia mendapati Eunsang yang duduk di kursinya terkena pantulan cahaya sinar matahari yang menembus dari balik tirai jendela yang tipis, terlihat sangat tampan, membuat Jiyul beberapa saat terpesona akan hal itu. Eunsang yang menyadari kehadiran Jiyul pun menyapanya dengan senyuman manis. Wajah Jiyul memerah. Dengan langkah cepat dia berjalan menuju mejanya. Meletakkan tas dan mengambil beberapa buku dari dalam lacinya, bermaksud agar dirinya tidak terlalu canggung hanya berdua dengan Eunsang di dalam kelas.

"Braaak" sekotak susu jatuh dari dalam laci mejanya. Dengan sigap dia mengambil sekotak susu itu.

"Punya siapa nih?" tanyanya dalam hati.

Eunsang yang mendengar keributan dari arah kursi Jiyul pun berjalan pelan kearah Jiyul.

"Kenapa?" tanyanya. Jiyul mendongakkan kepalanya, menatap Eunsang.

"Ini ada yang nyimpan susu di laci gue" menunjukkan sekotak susu pada Eunsang. Eunsang mengambilnya, membolak-balik kemasannya, mencari sesuatu.

"Gak ada namanya" Eunsang meletakkan sekotak susu itu diatas meja Jiyul.

"Minum aja, lumayan buat pengganjal perut"

"Gak ah, gue udah kenyang, buat lu aja nih" Jiyul menyodorkannya kearah Eunsang.

"Kan buat lu yul" Eunsang membukakan sedotan yang menempel pada belakang kemasan, memberinya pada Jiyul agar segera dihabiskan.

"Ini beneran gak papa nih? Kok gue takut ada racunnya ya"

"Udah gue cobain, kalo emang ada apa-apanya ya keracunan berdua haha" Eunsang menyodorkannya ke Jiyul lagi. Jiyul tanpa sadar dengan sekali teguk menghabiskan sekotak susu itu.

"Astagaaaa... ini kan kek ciuman secara gak langsung, bodoh banget gue" batin Jiyul dengan wajah memerah. Eunsang yang tak sadar dengan apa yang baru saja terjadi pun berjalan menuju kursinya. Jiyul memegang pipinya, mencoba fokus, tapi tak bisa.

"Berduaan aja nih, pasti berangkat bareng kan, cieeeee" celoteh Nara yang baru saja tiba. Eunsang hanya tersenyum, sedangkan Jiyul menjadi salah tingkah.

"Gak kek gitu woy, gue ke sekolahnya dianterin papi"

"Santai aja kali yul, muka lu ampe merah kek udang rebus" Nara tertawa.

"Ada apa nih ribut-ribut?" tanya Sarin dan Yoomi kompak.

"Itu tuh si Jiyul sama Eunsang daritadi berduaan mulu"

"Jangan ngegosip woy"

"Sang gak usah didengerin ya" Jiyul membalikkan badannya kearah Eunsang.

"Gak papa kok yul"

"Tuh gak papa katanya yul" goda mereka bertiga.

Satu per satu siswa kelas XI pun berdatangan, kelas yang tadinya sepi menjadi riuh.

When You Love Someone | X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang