Kembali bersekolah

121 14 104
                                    

Usai sudah masa libur sekolah yang berlangsung selama dua pekan, para siswa sudah harus kembali memulai aktivitasnya bersekolah. Hari-hari pertama kembali bersekolah selepas libur panjang biasanya menjadi hal berat untuk beberapa anak, karena mereka terbiasa dengan kegiatan santai saat waktu berlibur.

Pukul 08.00 pagi, di halte bus, tampak beberapa siswa yang berlarian menuju gerbang sekolah. Tepat di depan gerbang sekolah seorang guru pembimbing dengan tongkat panjang di tangannya menantikan kedatangan murid yang datang tidak tepat waktu.

"ANJIR TUNGGUIN GUE WOY" teriak seorang siswa yang berlari dengan hanya menggunakan sepatu disebelah kakinya, sedangkan sepatu yang satu dipegangnya. Kedua temannya tertawa berlarian di depan.

"Kalian bertiga terlambat setengah jam" olahraga singkat mereka terhenti tepat di depan gerbang sekolah. Mereka berbaris menyamping dengan wajah tertunduk, sesekali saling menyalahkan.

"Karena hari ini ibu berbaik hati, maka hukuman kalian tidak sesulit hukuman-hukuman yang sudah pernah kalian terima"

"Kalian cukup membersihkan gudang sekolah, toilet di ruang olahraga, dan yang terakhir hmm merapikan buku-buku di rak perpustakaan, MENGERTI?" tambah ibu pembimbing dengan sedikit nada ditekankan.

"Baik hati apaan, ini mah hukumannya gak jauh beda sama yang kemarin-kemarin" batin siswa yang masih memegang sepatunya.

"Baik bu!!" ucap mereka serempak, berjalan meninggalkan ibu pembimbing, berlari kecil menuju tempat penyiksaan.

Sementara itu di kelas XI

Karena guru yang mengajar berhalangan hadir, maka kelas pada jam pertama dan kedua di kosongkan, membuat suasana kelas tampak riuh. Ada yang sibuk berdandan ria, ada yang lagi unboxing cemilan dari luar negeri, ada yang mengerjakan soal-soal latihan, membaca komik, bermain games, dan ada yang sedang tertidur pulas.

"Yul, pose dekat papan tulis gih, gue pen nyobain kamera baru nih" ucap Nara menunjukkan kamera barunya.

"Gak ah malu, fotoin disini aja"

"Maunya disitu yul" Nara menunjuk papan tulis.

"Iya, iya..." Jiyul berpose dengan malu-malu. Diantara keriuhan kelas, dia merasa ada yang sedang memperhatikannya. Dengan cepat setelah melakukan satu pose, dia kembali ke tempat duduknya, melanjutkan mengerjakan soal-soal latihan.

"Lihat deh hasilnya" Nara menunjukkan hasil bidikannya.

"Lihat deh hasilnya" Nara menunjukkan hasil bidikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow, kok bisa mulus banget? Kamera mahal nih pasti"

"Gak juga kok, ini hadiah waktu menang lomba adu panco sekomplek" ucap Nara sedikit terkekeh. Jiyul ikut terkekeh.

"Ra, pinjem kamera lu dong, mau gue pake buat foto produk jualan" Sarin yang daritadi sibuk menawarkan barang dagangan ke teman-temannya pun tertarik dengan kamera baru Nara, mengambil dari tangan Nara dan mencoba membidik Yoomi yang sedang tertidur.

When You Love Someone | X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang