Siang itu semuanya kembali berkumpul di ruangan dimana Nara dirawat. Keadaan Nara masih seperti kemarin, masih terbaring tak sadarkan diri dengan selang infus dan oksigen yang masih setia menemaninya. Tak berapa lama seorang dokter dan suster masuk ke dalam ruangan, memeriksa keadaan Nara.
"Bagaimana dok?" tanya Hangyul.
"Sudah ada kemajuan, detak jantungnya sudah kembali normal, dia akan segera sadar" jawab dokter menepuk pundak Hangyul.
"Apa keluarga pasien belum datang?" tanya suster.
"Kami semua disini yang bertanggungjawab atas diri Nara"
"Iya, kami adalah keluarga Nara"
"Baiklah, kalau begitu silahkan urus administrasinya di loket depan" suster itu tersenyum kemudian meninggalkan mereka.
"Orangtua Nara dimana?" tanya Hangyul pada Jiyul yang sedang berdiri di dekatnya.
"Hmm... Orangtua Nara sudah lama meninggal Gyul, dia disini tinggal sendiri" Yoomi menjawab pertanyaan Hangyul, Jiyul terdiam menatap Nara yang tak berdaya dihadapannya. Suasana tiba-tiba menjadi hening.
"Gue ke loket dulu ya" Dohyon memecah keheningan.
"Gue ikut Do" Yieun menyusul, berlari kecil di belakang Dohyon.
"Makan siang dulu yuk" ajak Yohan.
"Gue gak laper, kalian aja yang makan siang duluan" Hangyul duduk dengan menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, semalaman dia terjaga, menjaga Nara yang tak sadarkan diri.
"Oke, gue beliin makanan aja ya" ucap Junho berjalan meninggalkan kamar rawat Nara, disusul Dongpyo dan Yohan. Hanya menyisakan Eunsang, Jiyul, Hangyul, dan Nara di dalam kamar itu.
"Kita juga mau cari makan dulu ya Gyul, kabarin kalo Nara udah sadar, oke?"
"Oke, Jiyul" Hangyul memejamkan matanya.
"Nih kartu UNO kali aja lu butuh hiburan Gyul" ucap Eunsang.
"Yakali gue mainin sendiri haha" akhirnya Hangyul tertawa lagi, semenjak kejadian itu Hangyul lebih sering terlihat melamun.
"Nah gitu dong jangan sedih mulu" Jiyul dan Eunsang pun meninggalkan Hangyul.
Sambil menunggu teman-temannya kembali, Hangyul pun membuka kotak kartu UNO yang diberikan Eunsang padanya. Sesekali melihat kearah Nara, memastikan kalo dia sudah sadar atau belum. Tiba-tiba matanya tertuju pada jari-jari Nara, bergerak perlahan. Hangyul segera berlari kearah Nara.
"Ra, lu bisa denger gue gak?"
"Raaaa"
"Ra ini gue Hangyul"
"Han... Gyul..." ucap Nara lirih.
"Iya, ini gue, bentar ya gue panggilin suster dulu" Hangyul berlari keluar kamar, mencari suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone | X1
FanfictionMembencimu adalah caraku menghadapi kenyataan bahwa aku mencintaimu.