Endorse

67 9 202
                                    

Pagi ini semua tampak ceria, kecuali Sarin, yang entah kenapa sejak tiba di sekolah wajahnya tampak murung, tidak seperti biasanya.

"Tumben-tumbenan nih si Sarin diem aja kek ayam lagi bertelur" ejek Hangyul. Sarin tak menanggapinya, dia sedang asyik menatap keluar jendela kelas, melihat burung-burung yang berkicau di dahan pohon sambil menopang dagu.

"Kenapa sih Rin?" tanya Nara membuyarkan aktifitas Sarin. Masih tak ada jawaban.

"Otaknya lagi error tuh" celetuk Dongpyo.

"Huwaaaaaaaaa" Sarin tiba-tiba menangis histeris. Teman-temannya yang merasa aneh segera berkumpul di meja Sarin.

"Lu baik-baik aja kan Rin?" tanya Jiyul.

"Kalo udah kek gitu ya artinya gak baiklah sayangku" ucap Eunsang, membuat semua mata tertuju padanya.

"Cieeeeeeeeee sayangku hahaha" ledek seisi kelas.

"Maaf keceplosan hehe" nyengir Eunsang.

"Hilih binyik bicit sikili kimi ini" ucap Junho, disambut tawa seisi kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hilih binyik bicit sikili kimi ini" ucap Junho, disambut tawa seisi kelas.

"Rin jawab kita Rin, lu kenapa?" Yoomi mengguncang tubuh Sarin seperti sedang melakukan adegan drama.

"Lebay lu Mi" ucap Yohan pelan.

"Duit gue yang buat nonton konser oppa hilaaaaannngggg" Sarin kembali histeris.

"Kok bisa?" tanya Sihyo.

"Gue lupa nyimpen tuh duit dimana huhu"

"Dah jompo, sekarang tambah pikun pula ckck"

"DIAM KAU KUTU LONCAT"

"Iyaaaaa iyaaaa" Yohan berjalan menuju mejanya, menjauh sejauh mungkin dari Sarin.

"Gue beliin tiketnya deh Rin" ucap Dohyon.

"Gimana tuh Rin?"

"Gak usah Do, gue pengen nonton konser pake duit gue sendiri"

"Apa perlu kita bantuin lu jualan skincare lagi?"

"NAH IDE CEMERLANG TUH, TUMBEN OTAK LU ADA GUNANYA" Sarin menatap Yoomi. Yoomi hanya geleng-geleng, sama sekali tak kesal.

"Gini aja deh, entar kalian bantuin gue promosiin jualan gue di sosmed kalian, kan kalian banyak fansnya tuh, pasti bakal laku keras, ya gak?" Sarin menatap teman-teman lelakinya.

"Oke..." jawab mereka kompak.

"Lu Han? Mau kan?" tanya Hangyul.

"Gue sih kalo diminta gak bakal nolak"

"Sip, manteplah"

"Mulai kapan nih?"

"Besok gue bawain barangnya deh"

Besoknya, Sarin tiba dengan membawa banyak box kosmetik. Setelah dibagikan, Sarin pun menyuruh mereka segera berfoto dan mempostingnya di twitter masing-masing.

When You Love Someone | X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang