Pagi ini semua tampak ceria, kecuali Sarin, yang entah kenapa sejak tiba di sekolah wajahnya tampak murung, tidak seperti biasanya.
"Tumben-tumbenan nih si Sarin diem aja kek ayam lagi bertelur" ejek Hangyul. Sarin tak menanggapinya, dia sedang asyik menatap keluar jendela kelas, melihat burung-burung yang berkicau di dahan pohon sambil menopang dagu.
"Kenapa sih Rin?" tanya Nara membuyarkan aktifitas Sarin. Masih tak ada jawaban.
"Otaknya lagi error tuh" celetuk Dongpyo.
"Huwaaaaaaaaa" Sarin tiba-tiba menangis histeris. Teman-temannya yang merasa aneh segera berkumpul di meja Sarin.
"Lu baik-baik aja kan Rin?" tanya Jiyul.
"Kalo udah kek gitu ya artinya gak baiklah sayangku" ucap Eunsang, membuat semua mata tertuju padanya.
"Cieeeeeeeeee sayangku hahaha" ledek seisi kelas.
"Maaf keceplosan hehe" nyengir Eunsang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"NAH IDE CEMERLANG TUH, TUMBEN OTAK LU ADA GUNANYA" Sarin menatap Yoomi. Yoomi hanya geleng-geleng, sama sekali tak kesal.
"Gini aja deh, entar kalian bantuin gue promosiin jualan gue di sosmed kalian, kan kalian banyak fansnya tuh, pasti bakal laku keras, ya gak?" Sarin menatap teman-teman lelakinya.
"Oke..." jawab mereka kompak.
"Lu Han? Mau kan?" tanya Hangyul.
"Gue sih kalo diminta gak bakal nolak"
"Sip, manteplah"
"Mulai kapan nih?"
"Besok gue bawain barangnya deh"
Besoknya, Sarin tiba dengan membawa banyak box kosmetik. Setelah dibagikan, Sarin pun menyuruh mereka segera berfoto dan mempostingnya di twitter masing-masing.