Libur telah tiba...
"Ra, gede bener tuh koper, dah kek mau pindah rumah aja"
"Ngaca dong! Situ bawa koper juga segede gaban gitu, mana 2 lagi"
"Santai dong, gak usah ngegas!"Hampir satu jam sudah, Yieun dan Nara mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah cemberut. Mereka tengah menunggu Hangyul dan Dohyon yang tidak kunjung tiba setelah terakhir kali mengabari bahwa mereka sudah dalam perjalanan menjemput mereka.
"Beeeeppp..." sebuah klakson berbunyi nyaring. Seseorang dari balik kemudi menurunkan kaca mobil, tampak sosok Dohyon dan Hangyul dengan senyum sumringah.
"Lama banget sih, bisa ketinggalan pesawat nih kita" ucap Nara, mencoba menahan emosinya.
Hangyul bergegas memasukkan koper Nara dan Yieun, kemudian mobil pun melaju menuju bandara.
Sementara itu di rumah Junho...
"Kita ikut liburan bareng lu ya" Dongpyo mengedip-ngedipkan matanya kearah Junho. Junho menatap Dongpyo jijik.
"Tega lu liburan gak ngajak-ngajak kita" cecar Yohan, diikuti anggukan kepala Dongpyo.
"Gak gitu woy, gue kan udah dari jauh hari ngerencanain liburan ini"
"Kalo kalian ikutan yang ada malah ngerecokin gue sama Sihyo"
"Lu mah liburannya udah berasa kayak mau honeymoon aja, pake acara gak mau diganggu segala" Yohan mencibir.
"Pokoknya gak ya gak" tegas Junho.
"Sang, lu kok diem aja sih?"
"Udahlah, liburan di rumah masing-masing aja, biarin Junho sama Sihyo menikmati liburannya" ucap Eunsang, yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Gak bisa gitu dong Sang, pokoknya kita harus ikut liburan bareng Junho" kompak Dongpyo dan Yohan.
"Yaudah daripada ribut kayak gini, lu semua buru gih balik kerumah masing-masing, kemasin tuh barang-barang yang mau kalian bawa, gue tunggu sejam disini, kalo gak balik dalam sejam gue tinggal ya" ucap Junho panjang lebar. Tanpa aba-aba Yohan dan Dongpyo dengan sigap berlari meninggalkan rumah Junho, disusul Eunsang yang tampak santai dan masih sibuk dengan ponselnya.
Junho pun merogoh saku celananya, memandang layar ponsel kemudian mencoba menghubungi seseorang.
"Hmm... Udah selesai? Aku jemput sekarang ya..." ucapnya setelah panggilannya terhubung.
"Oke..." Junho bergegas mengambil kunci mobilnya.
—————
"Plaaakk..." sebuah pukulan keras mendarat di kepala Yohan.
"Woy setan ngap..." ucapan Yohan terputus begitu melihat sosok yang barusan memukulnya.
"Berani lu hah?" kepalan tangan tepat didepan wajah Yohan. Yohan hanya tersenyum kecut dibuatnya.
"Kenapa lagi sih? Berantem mulu, gak capek apa?" tanya Jiyul, menggelengkan kepala melihat tingkah Sarin dan Yohan.
"Gue diem aja loh disini, gak ngapa-ngapain, dia nih yang cari ribut duluan" Yohan memanyunkan bibirnya sambil sesekali melirik kearah Sarin yang masih menatapnya tajam.
"Kenapa sih Rin?" tanya Sihyo pelan. Sarin menyalakan layar ponselnya, kemudian mengarahkan ke wajah Sihyo.
"Nih lihat kelakuan si badak bercula"
"Gue kenapa lagi dah?" Yohan beranjak dari kursinya, mengintip layar ponsel Sarin.
"Canda doang itu mah, lu napa sih sensi mulu sama gue?" Yohan mengernyitkan dahinya. Sarin tidak menjawab pertanyaan Yohan, dia lebih memilih kembali ke kamarnya. Jiyul dan yang lainnya hanya bengong melihat tingkah Sarin ke Yohan.
"Baru juga nyampe sini udah berantem lagi" Dongpyo menghela napas.
"Gak capek apa ya sepanjang jalan tadi berantem mulu, eh pas nyampe sini malah balik berantem lagi, ckck" lanjut Dongpyo.
"Ya lagian komen gue tuh cuma bercandaan doang, napa malah dia yang emosi jiwa?"
"Gue kok tiba-tiba merinding ya?" Yoomi memperhatikan bulu-bulu halus di tangannya yang tampak menari-nari.
"Gak kebayang kalo tiba-tiba si Sarin sama Yohan jadian, iiiiiiihhhhh" Yoomi kembali bergidik seram.
"Tiada hari tanpa perkelahian pastinya HAHAHA" tawa Dongpyo pecah. Disusul timpukan bantal dari teman-temannya.
"Eheee..." Dongpyo nyengir kuda.
"Kok tau toktok sih?" Sihyo menatap kearah Junho. Junho memasang ekspresi bingung.
"Nih..." Sihyo memperlihatkan komen Junho di foto milik Hangyul.
"Ih pasti suka nontonin cewek-cewek joget ya?" curiga Sihyo. Junho geleng-geleng panik.
"Iya tuh, hampir tiap hari si Junho nontonin cewek-cewek joget di toktok" tambah Dongpyo, membuat mata Junho melotot kearahnya.
"Mancing di air keruh nih si Dongpyo" Yohan berjalan ke arah Dongpyo, menepuk pundaknya pelan.
"Junho kalo udah marah bisa kayak emak-emak loh. Lu bakal kena omelannya selama berhari-hari hahaha" Yohan meninggalkan Dongpyo yang sedang tersenyum kecut kearah Junho dan Sihyo.
"Han, tungguin gue" Dongpyo berlari mengejar Yohan, bermaksud untuk menghindari amukan Junho.
"Eh, istirahat dulu gih sana" Junho mendorong lembut tubuh Sihyo menuju kamarnya. Disusul Yoomi, teman sekamar Sihyo.
"Hmm..." kini tinggal Jiyul dan Eunsang di ruang tengah. Rasa canggung pun mulai terasa. Sesekali Jiyul melirik kearah Eunsang.
"Gak istirahat juga?" pertanyaan Eunsang membuat Jiyul menjadi salah tingkah.
"Duh malu banget" sepertinya Jiyul menyadari pipinya yang berubah menjadi merah karena malu.
"Gue nungguin emosi Sarin redah dulu deh, takut kena semprot juga hehe" Jiyul tertawa paksa. Eunsang tersenyum melihatnya.
"Ikut gue bentar deh" Eunsang beranjak dari tempat duduknya, menarik tangan Jiyul menjauh dari ruang tengah yang sudah kosong.
"Mau kemana Sang?" tanya Jiyul yang tangannya mulai berkeringat. Eunsang hanya melemparkan senyum.
—————
Maafkan diriku yang baru bisa update lagi setelah hampir 2 tahun ngilang 🤧🤡
Lanjut gak nih? Jangan lupa komen dan vote ya ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone | X1
FanfictionMembencimu adalah caraku menghadapi kenyataan bahwa aku mencintaimu.