- Curiga

880 107 26
                                    

Hari ini adalah ulang tahun Jungyeon. Nayeon sudah berada di depan sebuah toko sepatu. Dengan uang digenggaman tangannya, Nayeon pun langsung masuk ke toko.

Nayeon melihat-lihat sepatu di sana. Harganya sangat mahal. Uang Nayeon tidak cukup. Nayeon berjalan ke arah rak lain. Ada satu sepatu yang harganya mencukupi untuk Nayeon bayar.

Nayeon mengambil sepatu itu dan segera membayarnya. Nayeon pun berjalan ke sebuah kedai kue dan melihat-lihat kue di sana. Ada sebuah kue kecil dengan toping coklat di sana yang harganya lumayan untuk Nayeon.

Nayeon memesan kue itu dan membayarnya memakai uang sisa ia membeli sepatu. Nayeon tidak sabar saat memberikan kue dan hadiah untuk Jungyeon nanti.

***

Di rumah keluarga Jeon. Terlihat Jungyeon tersenyum sepanjang hari. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sang appa yang terlihat sedang mengobrol dengan Riora di ruang tamu bersama Joowoon dan Jungwoo yang juga ada di sana menoleh pada Jungyeon.

Semua orang tersenyum kecuali Jungwoo yang masih setia dengan wajah datarnya.

"Selamat ulang tahun putra sulung ayah. Semoga kamu bakalan sukses lebih dari ayah nanti," ujar Jungkook sambil mencium pucuk kepala Jungyeon dan memberikannya hadiah.

Jungyeon pun mendekat ke arah Riora. Riora pun mengelus kepala Jungyeon. "Selamat ulang tahun tampan. Tumbuhlah menjadi anak yang baik dan pintar," ujar Riora sambil memberikan hadiah pada Jungyeon.

Sekarang Joowoon. Anak bungsu keluarga Jeon itu memberikan hadiah pada Jungyeon dan memeluk Jungyeon erat. "Selamat ulang tahun Hyung. Semoga sukses di masa depan nanti."

Setelah Joowoon melepaskan pelukannya, Jungyeon berjalan mendekat ke arah Jungwoo. Jungwoo pun ikut memberikan hadiah pada Jungyeon masih dengan tatapan datarnya.

"Selamat ulang tahun Hyung. Semoga semakin dewasa otak lo semakin waras," ujar Jungwoo yang memeluk Jungyeon.

Jungyeon hanya tertawa melihat Jungwoo. Riora pun mengeluarkan sebuah kue dan menaruhnya di atas meja ruang tamu.

"Yuk, kita tiup lilin," ajak Riora.

Acara tiup lilin pun akhirnya selesai. Semua orang tertawa senang, kecuali Jungwoo yang masih stay cool.

Tiba-tiba seorang wanita datang. Ya, dia Jeon Nayeon. Nayeon pun mendekat ke arah Jungyeon dan tersenyum. Senyuman Jungyeon yang awalnya lebar pun menghilang.

"Selamat ulang tahun Jungyeon," ujar Nayeon sambil tersenyum dan memberikan kue serta hadiah pada Jungyeon.

Jungyeon hanya diam. Sepatu dan kue yang Nayeon beli itu murah. Berbeda dengan pemberian Jungkook, Riora, Jungwoo dan Joowoon.

Joowoon pun mengambil kue dan hadiah sepatu itu dari Nayeon dan melemparnya ke bawah.

"Kak Jungyeon nggak cocok sama barang dan makanan murahan," ujar Joowoon.

Nayeon menatap sedih hadiah dan kuenya. Ia membeli keduanya melalui uang gaji yang ia terima.

Jungwoo yang melihat hal itu langsung mencabut lilin dari kue yang dibawa Riora dan melemparkan kue itu ke arah wajah Riora.

"Jungwoo!" bentak Jungyeon.

"Kenapa? Nggak setuju?!" tanya Jungwoo dengan nada tinggi.

Seketika nyali Jungyeon dan Joowoon menurun, begitu pun dengan Jungkook. Jungwoo itu salah satu atlet karate termuda di sekolahnya. Dulu waktu SMP, Jungyeon pernah bercanda keterlaluan sehingga membuat Jungyeon mendorongnya pelan.

Tapi tenaga Jungwoo cukup kuat hingga membuat Jungyeon hampir patah tangan. Jungwoo bukanlah anak yang sembarangan bermain tangan, ia akan bermain tangan jika seseorang sudah keterlaluan. Tapi itu dulu, sekarang Jungwoo tidak pernah bermain tangan semenjak kena marah Nayeon habis-habisan sampai remaja itu menangis semalaman.

Jungwoo mengambil kue dan sepatu pemberian Nayeon.

"Kalo nggak mau, buat gue aja," ujar Jungwoo sambil berjalan masuk ke kamarnya.

Nayeon pun berjalan mundur dan pergi ke gudang tempat ia tidur.

Di sisi lain terlihat dua orang duduk di bangku cafe dengan serius.

"Gue nggak percaya kalo Nayeon seberani itu," ujar seseorang sambil meminum kopi pesanannya.

"Gue sebenernya juga nggak yakin. Tapi seluruh bukti ngarah ke Nayeon," balas pria berkulit putih, Suga.

Pria yang duduk di hadapan Suga pun menoleh keluar jendela. "Walaupun semua bukti  ngarah ke Nayeon, seharusnya Jungkook harus nyelidiki lebih lanjut. Mana janji dia dulu? Kalo gitu mending gue yang nikah sama Nayeon," ujar pria itu lagi.

Kalian yang pernah membaca kisah Nayeon dan Jungkook dulu mungkin tidak asing dengan pria itu. Park Jinyoung, kakak kelas yang pernah menyukai Nayeon namun akhirnya menikah dan hidup bahagia dengan Eunha.

"Gue yakin Jungkook pasti dihasut. Jungkook itu mudah dihasut," ujar Jinyoung lagi.

"Maka dari itu kak. Gue pengen minta bantuan lo. Gue nggak yakin bisa nyelesaiin masalah ini sendirian," ujar Suga.

"Gue bakal berusaha bantu. Tapi gue nggak janji kalo masalah ini bakalan selesai dengan mudah," ujar Jinyoung.

"Iya kak nggak papa. Kalo gitu gue duluan ya," ujar Suga dan dibalas anggukan Jinyoung.

Suga pun pergi keluar dari cafe, meninggalkan Jinyoung sendirian di cafe. Pria itu masih betah di cafe itu hingga akhirnya ponselnya berbunyi.

Eunhaaa

Eunhaaa : lagi di mana?

Jinyoung : di cafe abis ketemu Suga. Bentar lagi aku pulang

Setelah membalas pesan dari Eunha, Jinyoung kembali menyimpan ponselnya. Ia menikmati kopinya perlahan, sampai beberapa orang masuk ke dalam cafe.

Terlihat seorang gadis dan tiga remaja masuk ke dalam cafe yang menarik perhatian Jinyoung.

Ia tau kalau ketiga remaja itu adalah anak Jungkook dan Nayeon sementara sang wanita yang Jinyoung tidak tau.

"Kayak nggak asing," gumam Jinyoung.

Jinyoung pun mengambil kembali ponselnya dan memfoto wanita yang sedang bersama ketiga anak Naykook diam-diam.

Setelah itu, Jinyoung hanya menatap gerak-gerik wanita itu sambil meminum kopinya.

"Kayaknya gue tau dalang dari semua masalah ini."

***

Suga terlihat fokus dengan berkasnya, sampai pintu ruangannya terbuka dan menampilkan Jinyoung di sana.

"Eh kak Jinyoung? Kenapa kak? Bukannya kita tadi habis ketemu?" tanya Suga.

Jinyoung pun menutup pintu ruangan Suga dan duduk di depan Suga.

"Ya ada yang mau gue bahas," ujar Jinyoung.

Suga pun langsung menyimpan ponselnya. "Kenapa kak?"

"Apa ada salah satu anak Nayeon yang setia sama Nayeon? Yang masih percaya sama Nayeon?" tanya Jinyoung tiba-tiba.

"Tunggu. Kok lo bisa tau kak kalau anak-anaknya Nayeon pada nggak percaya sama dia?" tanya Suga heran.

"Ya perkiraan. Lo tau kan dulu gue pembimbing olimpiade dan semua perkiraan gue bener," ujar Jinyoung.

"Ah iya gue lupa. Sebenarnya ada satu anak Nayeon yang nggak percaya kalau Nayeon ngelakuin hal yang nggak masuk akal kayak ngancurin perusahaan atau ngeracuni anaknya Jin. Namanya Jungwoo," jelas Suga.

Jinyoung mengangguk. Pria itu mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto perempuan yang bernama ketiga anak Naykook di cafe tadi.

"Dia siapa?" tanya Jinyoung.

"Riora kak. Sekertaris Jungkook," jelas Suga.

Jinyoung mengangguk lagi dan mengetik sesuatu di ponselnya.

Eunhaaa

Jinyoung : aku butuh bantuan kamu

***

You're not my momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang