♤12

9.9K 1.1K 60
                                    

.

.

.

.

Hyunjae mengusap peluh di kening Juyeon yang sedang berbaring di paha nya.

Tadi pria itu pingsan di ruangan nya yang lama. Hyunjae panik bukan main, dirinya berteriak meminta tolong sampai beberapa karyawan berlari menghampiri nya.

Saat sedang membantu nya memindahkan Juyeon ke ruangan pribadi nya, para karyawan tersenyum kecil melihat bibir Hyunjae yang membengkak.

Hyunjae yang sadar hanya tersenyum kecil, walau pun sebenarnya ia malu.

Hyunjae menatap wajah damai Juyeon yang sedang tertidur. Hati nya kembali merasakan getaran yang dulu pernah ia rasakan.

Usapan tangan Hyunjae terhenti saat tangan besar Juyeon memegang nya.

Juyeon tersenyum pada Hyunjae, di balas usapan di pipi nya oleh pria cantik itu.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Hyunjae tanpa menutupi nada kekhawatiran nya.

"Selama ada diri mu, aku akan baik-baik saja." Jawab Juyeon sedikit menggoda Hyunjae.

Wajah Hyunjae terlihat memerah karena tersipu, membuat Juyein terkekeh kecil.

"Jangan menggombal! Kau sedang sakit!" Ucap Hyunjae, kemudian turun dari ranjang, setelah sebelum nya ia menaruh bantal di bawah kepala Juyeon.

"Mau kemana?" Tanya Juyeon melihat Hyunjae yang akan keluar dari kamar pribadi nya yang memang sengaja ia buat, agar ia bisa tidur disana saat tidak bisa pulang ke rumah.

Hyunjae yang sudah memegang knop pintu menoleh.

"Aku ingin mengambil bekal ku, ini sudah jam makan siang." Jawab Hyunjae sambil menunjuk jam di dinding.

Juyeon mengikuti arah jari Hyunjae, memang benar bahwa sekarang sudah pukul 12 siang waktu nya untuk istirahat makan siang.

Hyunjae kembali melanjutkan langkah nya keluar dari sana. Tapi tak lama kemudia ia sudah kembali dengan kotak bekal bewarna merah muda lengkap dengan botol minum nya.

Juyeon yang masih berbaring di ranjang hanya bisa tersenyum memperhatikan setiap pergerakan istri cantik nya.

"Kenapa melihat ku begitu?" Tanya Hyunjae yang memang sedari tadi merasa di perhatikan.

Juyeon diam, tak berniat menjawab.

Hyunjae melangkah kembali ke ranjang, mendudukan dirinya di samping Juyeon. Kegiatan nya membuka kotak bekal nya pun tak luput dari pandangan pria tampan berstatus suami nya itu.

"Kau semakin cantik saja." Ucap Juyeon tiba-tiba. Tangan nya terangkat menyentuh wajah si pria cantik yang sedikit memerah.

Hyunjae menoleh sekilas, dan kembali sibuk dengan bekal nya. Membiarkan suami nya melakukan apapun pada wajah nya.

"Aku ini pria jika kau lupa." Ujar Hyunjae sambil menyodorkan sendok yang berisi makanan pada Juyeon.

"Tapi kau cantik, apalagi dengan bibir yang masih membengkak itu." Balas Juyeon tak mau kalah, lalu melahap makanan yang di beri oleh Hyunjae.

"Terserah mu saja." Balas Hyunjae malas saat Juyeon membahas masalah bibir nya, dan itu membuat Juyeon bersorak girang.

Hyunjae diam-diam tersenyum kecil, hati nya menghangat bisa merasakan hal seperti ini lagi dengan Juyeon.

Juyeon menerima suapan ke tiga nya, ia akui kalau masakan Hyunjae tak pernah mengecewakan nya.

"Eyy... kau juga harus makan." Juyeon memutar arah sendok di tangan Hyunjae ke mulut pria cantik itu sendiri.

Hyunjae menerima nya dengan senang hati.

Berakhir dengan kedua nya yang menghabiskan bekal bersama, dan Juyeon yang kembali terlelap namun kali ini di pelukan Hyunjae yang ikut berbaring bersama Juyeon.

"Sekuat apapun aku berusaha untuk membenci mu, tapi aku tak pernah bisa. Aku membohongi diri ku sendiri kalau aku sudah tidak mencintai mu, tapi nyata nya jantung ini masih berdetak dengan kencang saat berada di dekat mu." Gumam Hyunjae sambil mengusap punggung Juyeon.

Mata pria cantik itu berkaca-kaca menatap wajah damai Juyeon.

"Kau memang menyakiti ku, tapi itu tak cukup untuk mengurangi rasa cinta ku pada mu. Aku sudah jatuh cinta terlalu dalam padamu, suami ku." Lanjut Hyunjae kemudian mengecup kening Juyeon, dan ikut menyamankan diri nya bersiap menyusul Juyeon ke alam mimpi.

Sahutan napas yang teratur seolah memberitahu betapa tenang dan nyaman nya mereka dalam dekapan satu sama lain.

Chang Min menghela napas nya, ia sudah merasa lelah mengelilingi setiap sudut mall yang sangat besar itu. Belum lagi belanjaan di tangan nya yang bukan milik nya melainkan milik keponakan nya itu, Yeonjae.

"YEONJAE-YA! JANGAN BERLARI!" Teriak nya melengking mengundang tatapan orang di sekeliling nya. Tapi Chang Min seolah tak mempedulikan nya dan kembali mengejar keponakan nya yang akan sangat nakal jika sedang bersama nya.

Yeonjae berteriak kesenangan saat paman nya itu mengejar nya, ia berpikir jika Chang Min sedang mengajak nya bermain kejar-kejaran.

Kedua nya masih terus berlari, jika saja Chang Min tidak lelah ia pasti bisa berlari dengan cepat. Tapi saat ini sungguh tenaga nya sudah terkuras habis.

Ia sudah capek sehabis belajar, dan kini harus menjaga keponakan nya yang sangat aktif sekali.

Tak tahu saja, kalau orang tua dari anak itu sedang asik bergelung di bawah selimut yang sama sambil memeluk satu sama lain.

"YAK! YEONJAE NANTI KAU JATUH!"

"JANGAN SENTUH ITU!"

"YEONJAE KEMBALIKAN ITU! HARGA NYA SANGAT MAHAL UANG KU TAK CUKUP!"

"YA TUHAN~~ YEONJAE JANGAN BERGULING DI LANTAI."

"BAIKLAH PAMAN AKAN MEMBELI NYA UNTUK MU."

"YEAAYYY!!!"

Dan teriakan itu masih terus berlanjut hingga bagian keamanan menegur Chang Min.

♤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DADDY ♤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang