.
.
.
.
Juyeon masuk kedalam kamar Hyunjae, melangkah mendekati sang istri yang masih terisak di lantai. Sambil terus menggumamkan kata maaf untuk sang anak.
Hyunjae semakin terisak saat merasakan seseorang merengkuh tubuh nya. "Jangan menyalahkan dirimu, ini bukan salah mu." Ucap Juyeon mengusap lembut punggung Hyunjae.
Hyunjae mendongak menatap Juyeon dengan tatapan tajam nya. Mendorong tubuh besar Juyeon hingga pria itu terjatuh.
Hyunjae berdiri menatap nyalang Juyeon sambil menunjuk pria tampan itu. "KAU! KAU YANG SALAH DISINI! JIKA SAJA KAU BISA MENERIMA KEHADIRAN NYA, INI SEMUA TIDAK AKAN TERJADI!" Teriak Hyunjae penuh emosi.
Juyeon bangkit lantas mendekat pada Hyunjae, tapi pria cantik itu terus melangkah mundur menjauhi Juyeon.
Juyeon takut, kemarin Hyunjae memang menginzinkan nya memperbaiki hubungan mereka, tapi pria cantik itu memang tidak bisa di tebak apalagi di saat prikiran nya sedang kacau. Mungkin saja saat ini ia akan kembali menjauhi nya, dan juga tak mengizinkan nya bertemu dengan Yeonjae.
"Jae, sayang, dengarkan aku." Ucap Juyeon sangat lembut.
"Jangan mendekati ku! PERGI KAU, SIALAN!" Hyunjae semakin menjadi-jadi, berteriak, menarik rambut nya sendiri hingga berantakan.
Juyeon yang melihat nya masih berusaha mendekati Hyunjae. "Sayang, aku mohon tenanglah." Usaha Juyeon menenangkan Hyunjae yang sedang kacau.
Ia tahu kenapa Hyunjae bisa seperti ini, pasti karena ia memikirkan Yeonjae yang terus menanyakan ayah nya dan Hyunjae masih belum mampu memberitahu segala nya.
"KAU BILANG TENANG? DISAAT ANAK KU TERUS BERSEDIH KARENA SESEORANG YANG BAHKAN TAK MENGHARAPKAN NYA! DAN AKU TAK TAHU HARUS MELAKUKAN APA AGAR IA TIDAK BERTANYA TERUS-MENERUS."
"Aku memang brengsek tuhan, tapi tolong biarkan aku berusaha untuk mengembalikan keadaan menjadi lebih baik. Aku tidak mau kehilangan sosok yang ku cintai lagi." Inner Juyeon lirih.
Juyeon masih berusaha menenangkan Hyunjae sambil terus mendekat kepada sang istri yang sudah terpojok.
"PERGI! JANGAN MENDEKATI KAMI! KAU ORANG JAHAT! JANGAN LUKAI ANAK KU!!" Hyunjae kembali berteriak, dan mulai melemparkan benda apapun yang dapat di jangkau oleh tangan nya. Juyeon dengan sigap menghindar.
Hyunjae meraih vas bunga kecil di meja, dan hendak meleparnya pada Juyeon. Beruntung gerakan Juyeon lebih cepat, pria itu menahan tangan Hyunjae yang memegang vas.
Vas itu jatuh ke lantai dan hancur, persis seperti hati nya.
"Jae--"
"Bisa kau satu kan kembali pecahan vas itu?" Tanya Hyunjae pelan sambil terus menatap pecahan vas di lantai.
Juyeon sangat tahu apa maksud Hyunjae, ia hanya bisa menunduk tak kuasa melihat sinar mata Hyunjae meredup karena nya.
"Aku memang tak bisa--"
"Kalau begitu pergilah." Potong Hyunjae cepat.
"Tidak Hyunjae, aku tidak akan pergi sekali pun kau meminta nya!!" Tolak Juyeon memegang kedua bahu Hyunjae, menatap pria cantik di hadapan nya yang sedang memandang ke arah lain.
"Kau sudah memberiku izin untuk memperbaiki hubungan kita, jadi aku akan melakukan nya." Tegas Juyeon.
Hyunjae menatap Juyeon datar, "Tapi kali ini aku tidak mengizinkan mu, pergilah dari kehidupan ku dan anak ku. Kau membuat luka lama di hati ku kembali terbuka, hati ku kembali sakit. Sangat sakit saat melihat wajah mu." Juyeon menggeleng cepat. Ia tidak akan pergi apapun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY ♤ END
FanfictionLee Hyunjae harus siap menghadapi sang anak yang terus menanyakan keberadaan sang ayah. Bukan tak ingin memberitahu keberadaan sang ayah, hanya saja Hyunjae tidak yakin kalau dia akan menerima anak mereka. Hyunjae hanya takut, kalau dia melukai putr...