.
.
.
.
Juyeon dan Younghoon kembali ke apartemen dengan satu kantong belanjaan dari minimarket, berisi makanan ringan dan juga ice cream.
Untuk apa?
Tentu saja agar istri cantik nya itu tidak curiga.
Hyunjae meraih belanjaan itu dengan semangat apalagi saat Juyeon mengatakan membeli ice cream untuk nya.
"Woahh~ terimakasih." Hyunjae mengecup singkat pipi Juyeon.
Juyeon tersenyum kecil. Hyunjae mengajak Changmin untuk memakan ice cream bersama. Pria manis itu sempat melirik Younghoon dan pria tampan itu mengangguk.
Changmin mengikuti Hyunjae menuju dapur, sedangkan di ruang tamu Juyeon dan Younghoon kembali mendiskusi kan langkah selanjutnya untuk menyelamat kan Yeonjae.
Juyeon walau terlihat tenang, tapi di dalam hati nya ia benar-benar mengkhawatirkan putra nya. Bagaimana jika orang itu menyakiti putra nya?
Ia tidak akan membiarkan hidup orang itu tenang.
"Hyung, apa dia tidak menelpon mu?" Juyeon menggeleng.
"Ia hanya mengirimi ku pesan tadi."
"Aku minta nomor itu hyung, aku akan meminta anak buah papah untuk melacak nya."
Juyeon membuka ponsel nya lalu memberikan nomor seseorang yang mengirimi nya pesan pada Younghoon.
Younghoon terlihat berbicara serius di telepon, sangat terlihat jelas di wajah nya yang tampan.
"Baik hyung, aku tunggu." Ucap Younghoon mengakhiri panggilan.
"Bagaimana?" Tanya Juyeon dengan wajah penuh harap.
"Eunwoo hyung dan tim nya sedang melacak nomor itu."
Dua pria tampan itu menunggu dengan gelisah, sampai suara notifikasi di ponsel pria Kim itu membuat Juyeon bangkit mendekati Younghoon.
"Australia!?" Ujar kedua nya terkejut melihat isi pesan yang di kirim Eunwoo.
Juyeon mengacak rambur nya frustasi. "Aku harus segera kesana." Ujar Juyeon hendak bangkit namun di tahan Younghoon.
"Tunggu hyung, Eunwoo hyung mengirim pesan lagi."
"Penerbangan atas nama Christopher Bang dan Yeonjae menuju Australia." Younghoon membacakan isi pesan itu.
"Kurasa ia memang sengaja agar kita bisa melacak mereka." Lanjut Younghoon. Disetujui Juyeon.
Juyeon berdiri dari duduk nya hendak menuju kamar untuk bersiap, ia akan berangkat ke Australia hari ini juga.
Tapi langkah nya berhenti, melihat Hyunjae yang sudah berurai air mata berdiri tak jauh dari nya.
"Yeo-yeonjae." Lirih nya hampir terjatuh, beruntung Changmin dengan cepat menahan tubuh Hyunjae.
Juyeon berlari menghampiri sang istri. Menyesal tak hati-hati saat membahas masalah tadi.
"Juy, anak ku." Isak nya memeluk erat tubuh Juyeon.
Juyeon mengusap punggung Hyunjae, membawa tubuh yang lebih kecil ke gendongan nya.
Lalu mendudukan kembali diri nya di sofa dengan Hyunjae di pangkuan nya.
"Sttt... sayang, tenanglah. Kasihan baby hwall." Ujar Juyeon menenangkan Hyunjae yang masih terisak bahkan isakan nya terdengar semakin kencang.
"Aku janji, aku akan membawa anak kita ke rumah ini dalam keadaan sehat."
Sementara itu, Changmin juga tak berbeda dengan Hyunjae. Pria itu menangis di pelukan Younghoon yang berada di samping nya.
"Hyung." Panggil Changmin pada Younghoon.
Pria tampan itu mengangguk dan tersenyum kecil.
"Hyung, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Younghoon pada Juyeon yang masih sibuk menenangkan Hyunjae.
"Aku akan ke Australia sekarang." Jawab Juyeon.
"Aku ikut." Pinta Hyunjae masih menangis walau tidak seperti beberapa menit lalu.
"Tidak! Kau disini saja bersama Changmin." Tolak Juyeon tegas. Ia tak mau istri nya itu kelelahan dan dapat berpengaruh pada calon anak mereka.
Padahal ikut tidak ikut sama saja, Hyunjae pasti akan terus kepikiran pada putra dan juga suami nya.
"Aku ikut, Chris pasti ingin menginginkan ku bukan?" Ujar Hyunjae tiba-tiba.
"Kau mengenal nya?" Tanya Juyeon penasaran. Hyunjae mengangguk kecil.
"Chris, dia adalah pria yang selalu ada untuk ku saat masa sulit ku dulu. Sampai akhir nya ia menyatakan perasaan nya padaku, tapi aku tak bisa menerima nya. Aku hanya menganggap nya sebagai seorang kakak, tak lebih. Seperti nya ia sakit hati lalu ia meninggalkan ku, menghilang entah kemana sejak 4 tahun lalu. Tapi aku tidak menyangka bahwa ia akan kembali." Jelas Hyunjae dengan bayang-bayang masalalu yang melintas di kepala nya.
Tiga pria lain disana terdiam, bingung harus bereaksi seperti apa.
"Juyeon, ayo kita susul anak kita." Hyunjae tersenyum manis.
"Tapi, dia menginginkan mu. Aku tidak mungkin membiarkan mu pergi dengan nya." Juyeon kali ini menangis.
Ia tidak mau kehilangan dunia nya untuk yang kedua kali. Cukup di masalalu karena kebodohan nya, tidak lagi untuk saat ini.
Hyunjae menangkup wajah Juyeon, mengusap pipi sang suami yang sudah basah oleh air mata.
"Aku tidak akan meninggalkan mu. Aku tahu apa yang harus aku lakukan." Hyunjae meyakinkan Juyeon.
Kedua nya kembali memeluk satu sama lain, menyalurkan ketenangan satu sama lain. Dan kegiatan kedua nya tak luput dari penglihatan Younghoon dan Changmin yang tiba-tiba merasa canggung,
"Jangan kesana sekarang. Kita akan kesana besok, aku harus mempersiapkan segala nya untuk menghadapi nya."
"Bagaimana jika ia menyakiti putra kita?" Hyunjae menggelengkan.
"Tidak, aku yakin dia tidak akan menyakiti Yeonjae."
"Kau yakin hyung?" Tanya Younghoon.
"Sangat yakin."
Juyeon diam-diam merasa cemburu. Seberapa dekat mereka sampai Hyunjae begitu yakin pada pria itu.
Tapi ini bukan waktu nya untuk cemburu, ia bisa bertanya nanti saat semua nya sudah membaik.
♤
Sementara itu, di sebuah rumah Yeonjae sedang melahap ice cream yang di berikan Chris sambil menonton televisi. Anak itu terlihat begitu bahagia menonton kartun superhero.
"Paman, kenapa berdiri disana? Sini kita menonton kartun bersama, ini sangat seru." Pekik nya senang.
Chris mengulas senyum tipis kemudian menghampiri Yeonjae, ikut bergabung dengan si kecil menonton televisi sambil memakan ice cream.
♤
note : aku berterimakasih banget buat semua nya yang udah dukung cerita ini. Maaf jika ending nya nanti tidak sesuai dengan ekspetasi kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY ♤ END
FanfictionLee Hyunjae harus siap menghadapi sang anak yang terus menanyakan keberadaan sang ayah. Bukan tak ingin memberitahu keberadaan sang ayah, hanya saja Hyunjae tidak yakin kalau dia akan menerima anak mereka. Hyunjae hanya takut, kalau dia melukai putr...