♤5

13.3K 1.4K 127
                                    

.

.

.

.

Hyunjae menatap tak percaya pria yang akan menjadi bos nya itu. Mata nya memerah saat kilas balik kejadian enam tahun silam kembali berputar dalam ingatan nya.

"Aku permisi." Ucap Hyunjae yang akan berbalik meninggalkan ruangan. Namun dengan sigap Juyeon beranjak dari duduk nya dan meraih tangan Hyunjae.

Menahan Hyunjae untuk tidak melangkah lebih jauh lagi.

"Maaf, tapi aku tidak bisa bekerja bersama mu sajangnim." Ucap Hyunjae sambil berusaha melepas cekalan Juyeon pada pergelangan tangan nya.

Tapi tak bisa, cekalan pria itu terlalu kuat hingga tangan nya ikut memerah.

Juyeon menatap Hyunjae yang masih tak mau manatap nya. Cekalan pada tangan Hyunjae sedikit ia longgarkan saat mendengar ringisan kecil pria cantik itu.

"Maaf, menyakiti tangan mu." Hyunjae yang mendengar perkataan Juyeon tersenyum miring.

"Hanya itu?" Ucap nya sarkas.

Juyeon menatap Hyunjae tak mengerti.

Tahu kalau Juyeon tak mengerti maksud ucapan nya pria itu kembali bicara.

"Bagaimana dengan kau yang menyakiti ku enam tahun lalu? Apa kau tak merasa bersalah hingga tak ingin minta maaf?" Juyeon menunduk kan kepala, tak berani menatap Hyunjae yang menatap nya tajam dengan air mata yang mulai turun membasahi pipi nya.

Juyeon memegang kedua bahu Hyunjae, menghadapkan tubuh itu agar menghadapnya.

"Untuk yang satu itu, aku tak yakin kau akan memaafkan ku. Tapi sungguh, maafkan aku. Aku akui kalau ini semua salah ku, dan aku menyesal." Ucap Juyeon melirih di akhir.

"Kau benar, aku memang tak akan pernah memaafkan manusia brengsek seperti mu!!" Ucap Hyunjae berapi-api sambil menunjuk wajah Juyeon.

Hyunjae menepis kasar kedua tangan Juyeon pada bahu nya.

"Jangan pernah ganggu hidup ku lagi!!" Tegas Hyunjae lantas berbalik hendak keluar.

Tapi sama seperti sebelum nya, Juyeon kembali menahan nya saat pria itu hendak membuka pintu.

Juyeon menggenggam kedua tangan Hyunjae dan ditaruh di atas kepala pria itu. Dengan sebelah tangan nya lagi mengusap lembut pipi Hyunjae.

"Akhhh.. Juyeon lepaskan aku!!" Pekik Hyunjae yang kini berada dalam kukungan Juyeon.

"Tidak! Aku tak akan melepaskan mu lagi. Cukup enam tahu lalu kebodohan ku membuat kau meninggalkan ku, dan tidak untuk sekarang." Hyunjae tertawa, seakan ucapan Juyeon hanya lelucon bagi nya.

"Lucu sekali Lee Juyeon. Tapi maaf aku tak akan kembali pada mu." Hyunjae menarik paksa tangan nya dan mendorong paksa tubuh besar Juyeon.

"LEE HYUNJAE! KAU MASIH MENJADI ISTRI SAH KU! JADI KU MOHON KEMBALI LAH." Teriak Juyeon sambil mengacak rambut nya frustasi.

"AKU TAK SUDI MEMILIKI SUAMI BRENGSEK YANG MEMBUAT RENCANA UNTUK MENGGUGURKAN DARAH DAGING NYA SENDIRI HANYA KARENA IA TIDAK MENYUKAI ANAK-ANAK!!" Balas Hyunjae juga berteriak.

Hyunjae mengalihkan pandangan nya, tak ingin menatap Juyeon di hadapan nya yang ikut menangis.

Jujur saja, di dalam hati Hyunjae hanya ada satu nama yang tersimpan disana, tak pernah berubah walau sudah berulang kali disakiti.

Lee Juyeon.

Pria tampan berdiri di hadapan nya, yang dulu mengucapkan janji suci bersama nya di atas altar. Pria yang dulu bahkan hingga sekarang masih ia cintai.

Pria yang dulu pernah menorehkan kebahagian dan luka pada nya.

"A-pa, apa tak bisa kau memaafkan ku? Aku tahu itu salah ku, ku mohon Hyunjae maafkan aku." Ucap Juyeon dengan suara serak, seluruh persendian tubuh nya rasa nya melamah hingga pria tampan itu tak kuat menahan bobot tubuh nya.

Hyunjae yang melihat nya terkejut, melihat Juyeon terduduk di lantai dengan bahu yang bergetar.

Air mata pria cantik itu kembali mengalir melihat sosok yang di cintai nya menangis. Dengan cepat ia ikut menjatuhkan tubuh nya di hadapan Juyeon.

Tangan gemetar Hyunjae terangkat menyentuh pipi Juyeon.

Juyeon memejamkan mata, menikmati sentuhan lembut tangan milik Hyunjae pada pipi nya.

"Aku akan memaafkan mu." Ucap Hyunjae membuat mata terpejam itu kembali terbuka.

Senyuman tercipta di wajah Juyeon.

Tapi tak bertahan lama saat pria cantik itu melanjutkan ucapan nya.

"Tapi dengan satu syarat. Jangan pernah menampakan dirimu di hadapan ku lagi." Ucap nya final sebelum berlalu meninggalkan Juyeon seorang diri.

"Hyunjae-ya, maaf tapi kali ini aku tak bisa menuruti mu. Aku akan berusaha untuk membuat mu kembali pada ku. Dan juga anak kita, Yeonjae."

Juyeon sudah bertekad, akan membawa kembali istri dan anak nya ke dalam hidup nya.

Bagaimana pun cara nya.

Hyunjae menepikan mobil nya saat dirasa emosi masih menguasai dirinya. Tak ingin mengambil resiko besar jika ia berkendara dalam keadaan emosi.

Hyunjae mengusap berkali-kali pipi nya yang sudah di basahi oleh air mata.

Hati nya kembali merasa sesak saat ini. Kenangan pahit di masalalu membuat nya kembali merasakan sakit, seolah ia sedang kembali ke masa itu.

"Hikss... kenapa kau kembali? Aku membenci mu!! Aku membenci mu Lee Juyeon!!" Hyunjae semakin terisak, dada nya sesak saat ia berkata kalau ia membenci ayah dari anak nya itu.

Hati nya seolah tak terima, karena mungkin hati nya lebih tahu kalau nyata nya ia sangat mencintai pria itu.

Hyunjae menenggelamkan wajah nya pada lipatan tangan nya dia atas stir mobil.

"Yeonjae, seperti nya mommy tak akan pernah mempertemukan mu pada daddy, maafkan mommy sayang."

Hyunjae hanya tak tahu kalau sesunguhnya putra satu-satu nya itu pernah bertemu dengan sang ayah yang ia panggil paman tampan.

Dan juga tak tahu kalau Juyeon sudah mengetahui bahwa Yeonjae adalah anak mereka.

Dan juga tak tahu kalau Juyeon sudah mengetahui bahwa Yeonjae adalah anak mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DADDY ♤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang