.
.
.
.
Seperti yang di katakan Hyunjae tempo hari, mereka berencana pergi liburan saat libur kenaikan kelas. Dan hari ini mereka berniat untuk pergi liburan ke Jeju.
Pagi hari ini keluarga kecil Lee itu sudah di hebohkan dengan teriakan frustasi Hyunjae. Bagaimana tidak, jika anak dan suami nya berniat membantu nya mengemas pakaian yang akan mereka bawa untuk liburan.
Jika saja sang suami memang bisa mengepack barang ia akan membiarkan nya, namun nyata nya pria tampan itu sama sekali tak memiliki bakat untuk itu. Jadi, oknum ayah dan anak itu semakin membuat nya lelah karena bukan nya rapi justru malah kembali berantakan.
"Astaga.. Juyeon, Yeonjae! Sudah mommy bilang kan lebih baik kalian mandi biar mommy yang merapikan ini semua." Ujar Hyunjae dengan putus asa, terhitung sudah lebih dari tiga kali ia mengucapkan hal yang sama dan menghasilkan jawaban yang sama dari dua sosok tercinta nya.
Hanya diam dan terus melanjutkan kegiatan yang katanya membantu Hyunjae agar tidak lelah.
"Lee Juyeon! Lee Yeonjae!" Panggil Hyunjae, suara nya terdengar berbeda.
Juyeon menghentikan pergerakan tangan nya, merasakan aura hitam di sekitar nya.
"Yeonjae-ya, pergilah ke kamar mu dulu." Perintah Juyeon, karena Yeonjae adalah anak baik si kecil langsung pergi menuju kamar nya.
"Minggir!" Juyeon yang sudah merasakan sesuatu yang tak baik langsung menggeser tubuh nya.
Hyunjae dengan telaten kembali membereskan kekacauan yang di buat oleh suami dan anak nya.
Juyeon melihat koper yang tadi nya rapi kembali menjadi tak berbentuk menjadi merasa bersalah.
Pria tampan itu memeluk Hyunjae dari belakang, namun reaksi yang di berikan sang istri tak seperti biasa nya yang akan langsung memarahi nya. Kali ini pria cantik itu hanya diam dan terus melanjutkan kegiatan nya.
"Sayang." Panggil Juyeon yang masih tak di jawab oleh Hyunjae.
Juyeon memutar tubuh Hyunjae agar menghadap nya. Ia sedikit meringis saat melihat wajah lelah sang istri yang begitu kentara. Pasti istri cantik nya itu sangat lelah, setelah melayani nya tadi malam dan baru tidur pukul tiga pagi. Dan juga harus membersihkan rumah, menyiapkan sarapan, sekarang harus mengepack baju mereka dan ia dengan seenak jidat nya malah kembali mengacaukan isi koper mereka.
"Juyeon." Panggil Hyunjae lemah, sukses membuat sang suami khawatir.
Juyeon mendudukan Hyunjae di pengkuan nya, mengusap peluh di kening Hyunjae yang sedang bersandar pada nya.
"Sayang kau pucat, kita ke rumah sakit ya." Ujar Juyeon penuh rasa cemas, namun Hyunjae menggelengkan kepala nya.
"Tidak mau." Jawab nya manja.
Juyeon berpikir bagaimana ia bisa membawa Hyunjae ke rumah sakit, dengan memaksa itu bukan cara yang akan berakhir baik.
"Hiks.. Sakit Ju." Hyunjae mulai terisak.
"Apa yang sakit? Katakan pada ku." Tanya Juyeon yang sudah sangat khawatir tapi Hyunjae tak menjawab nya, ia membaringkan tubuh lemah sang istri di ranjang. Lalu menghubungi dokter pribadi nya untuk datang ke rumah.
"Daddy, kenapa lama sekali."
Juyeon yang sedang memeluk Hyunjae mengisyaratkan pada sang anak untuk menghampiri nya.
Yeonjae melihat Hyunjae yang pucat terbaring lemah menjadi khawatir. Ia menatap daddy nya dengan pandangan bertanya.
"Daddy, mommy sakit?" Juyeon mengangguk kecil.
Yeonjae memeluk tubuh sang ibu, Hyunjae tersenyum kecil mengusap kepala Yeonjae di atas perut nya.
"Mommy jangan sakit." Lirih si kecil.
"Mommy tidak sakit sayang, hanya sedikit lelah." Jawab Hyunjae.
"Pasti karena aku ya."Hyunjae menggelengkan kepala nya. "Tidak sayang."
Ting Tong
Bel apartemen berbunyi, Juyeon segera bangkit untuk membuka kan pintu.
Hyunjae menatap pria yang bersama Juyeon lalu tersenyum.
"Annyeonghaseyo, sudah lama sekali ya kita tidak bertemu." Ujar dokter bernama Jung Jaehyun, Hyunjae mengangguk menyetujui.
"Yeonjae, kemari dengan daddy." Si kecil menurut. Bangkit dari sisi sang ibu mempersilakan Jaehyun untuk memeriksa Hyunjae.
"Jadi, apa yang kau rasakan pada tubuh mu?" Tanya Jaehyun mulai memeriksa Hyunjae.
Hyunjae mulai menjabarkan keluhan nya pada Jaehyun yang seperti nya sudah dapat menebak apa yang terjadi pada Hyunjae.
Juyeon dan Yeonjae yang berada di gendongan sang ayah hanya diam memperhatikan selama Hyunjae di periksa.
"Sebaiknya kalian juga periksa ke rumah sakit untuk memastikan. Menurut hasil pemeriksaan ku, seperti nya Yeonjae akan segera punya adik." Jelas Jaehyun dengan senyum nya yang mengembang, membuat lubang cacat di pipi nya terlihat.
Juyeon tersenyum haru, ia melihat Hyunjae yang juga sudah berkaca-kaca. "Aku sudah meresepkan beberapa vitamin, dan ingat jangan membuat nya kelelahan." Jaehyun memberi peringatan.
Juyeon mengantar Jaehyun kedepan, lalu kembali ke kamar dan langsung memeluk sang istri. Rasa nya begitu membahagia kan, bahkan ia sampai tak bisa berkata apapun untuk mengungkapkan rasa bahagia nya.
"Yeonjae akan punya adik?" Tanya si kecil dengan mata yang berkedip lucu.
Hyunjae mengangguk, "Ia sayang, Yeonjae akan menjadi kakak." Jawab Hyunjae mengundang pekikan dari si kecil.
"YEAAYY... AKU AKAN MENJADI KAKAK." Pekik si kecil sambil melompat-lompat di ranjang, Hyunjae dan Juyeon hanya tertawa melihat tingkah anak mereka.
"Terimakasih sayang." Bisik Juyeon mengecup kening Hyunjae lembut, Hyunjae refleks memejamkan mata.
"Kita tunda liburan nya ya?" Si kecil mengangguk, lalu memeluk Hyunjae.
"Iya, tidak jadi juga tidak apa-apa aku tidak ingin mommy lelah." Jawab nya, membuat Hyunjae dan Juyeon semakin bersyukur di berikan anak seperti Yeonjae.
♤
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY ♤ END
FanfictionLee Hyunjae harus siap menghadapi sang anak yang terus menanyakan keberadaan sang ayah. Bukan tak ingin memberitahu keberadaan sang ayah, hanya saja Hyunjae tidak yakin kalau dia akan menerima anak mereka. Hyunjae hanya takut, kalau dia melukai putr...