Dua Belas

54 19 20
                                    

Selamat membaca:)
jangan lupa vote dan komen biar makin semangat❤️

***

BIBBIB

Ponselku kembali bergetar. Aku mengira-ngira dari siapa pesan masuk itu, apa iya itu balasan pesan dari Reza? Secepat itukah dia membalas pesanku? Aku meraih ponselku yang tak jauh dari jangkauanku. Aku membukanya, dan lagi-lagi harapanku terpupuskan.

Naynay

Zii, lo serius bertahan di SMAN 8 kan?

Itu pesan yang kubaca. Naya, kenapa kamu menngirimkan pesan yang sangat tidak penting itu, racauku dalam hati.

Zii

Iya Nay, kan tadi Zii sudah bilang. Jangan ngechat Zii dulu.

Send.

Naynay
Oke. Semangat chattan sama Rezanya. wkwk

Read.

Aku hanya membacanya saja. Chattan? Jangan kan chattan, pesanku di balas saja tidak.

BIBBIB

Satu pesan lagi masuk kedalam ponselku. Astaga, kali ini siapa lagi?

Rezaa

Alhamdulillah Zii, Kabar gue baik. Maaf gue kemaen ga sempet ngabarin lo selepas sampai di Bandung. Kabar lo sendiri gimana?

Entah bagaimana rasanya ketika aku membaca pesan masuk itu. Senang sekali, sepertinya aku tidak menyadari kalau sejak aku mengirimkan pesan itu kepadanya, aku menunggu balasannya.

Zii
Syukurlah kalau begitu, Zii juga Alhamdulillah baik Zaa

Reza
Gmn pendaftaran sekolahnya? Lancar kan?

Zii
Untuk sekarang ini lancar'' saja Zaa, tapi gatau kalau besok :(

Rezaa
Yah, kok pesimis lagi sih? Kan udah gue bilangin kemaren kalau lo harus tetep optimis. Senyum dong.

Zii
Aku bukannya pesimis Zaa, lebih tepatnya sih tidak yakin.
:) Tuh aku senyum

Rezaa
Sama saja Zii, lo tuh harus yakin.
Percaya sama gue kalau lo bakalan lolos dngan seleksi itu.

Zii
Iya, Zii percaya kok

Rezaa
Nah gitu dong, jadi pengen peluk Zii lagi.
Hehehehe.

Ya Tuhan, dalam posisi seperti ini saja dia mampu membuatku tersenyum sendiri, bagaimana jika aku bertemu dengannya? Bagaimana jika aku di peluk untuk yang kedua kalinya? Tapi apa mungkin itu terjadi? Zii, ubahlah kebiasaan berharapmu yang terlalu tinggi itu.

Rezaa
Zii? Kok gak di bales?
Gue lagi ngebayangin muka lo yang sekarang lagi salah tingkah
Santai Zii, gue bercanda.

Aku semakin salah tingkah membaca pesannya itu.

Zii
Apaan sii Zaa, aku biasa aja kok.

Rezaa
Yakin biasa saja Zii?

Obrolanku dengannya menjadi panjang, melalui perantara tentunya. Entah siapa yang memulainya, tapi aku larut dengan topik pembicaraan yang makin meluas. Dia meresponku dengan baik. Sampai terkadang, balasan dia sukses membuat bibirku melengkung membentuk bulan sabit, dengan rasa bahagia yang juga di padukan oleh rasa yang perlahan timbul. Nyaman.

REZAZIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang