Sesuai janjii aku, hari ini aku up 2 part✨
Selamat membaca:)
jangan lupa vote dan komennya biar makin semangat nulisnya❤️✨***
Hari ini tepat hari dimana aku menjalankan masa pengenalan lingkungan sekolah, yang biasa di sebut dengan MPLS. Selama tiga hari aku akan menjalankan masa ini sebagai calon siswi SMAN 8 Jakarta. Dan tiga hari itu aku harus mengenakan banyak barang yang dijadikan persyaratan untuk bisa mengikuti masa ini. Sebenarnya sangat tidak penting menurutku, ini hanya kerjaan para senior terutama anak osis.
Menggunakan Nametag dengan tali raffia, serta pita berwarna merah yang dikenakan sebagai pita rambut dengan jumlag sesuai tanggal lahir masing masing calon siswi. Hey! Apa gunanya seperti itu? Tapi sepertinya tidak masalah, hanya tiga hari saja. Selebihnya, kami akan lepas dari masa masa dimana para senior menjadi seorang yang paling di takutkan.
Kalau kalian membayangkan masa MPLS ini seperti cerita novel yang pernah kalian baca, dimana para tokoh utama akan menemukan cintanya melalui adegan yang berdrama dengan seorang senior. Nyatanya tidak seindah itu. Awalnya, aku juga mengira akan seindah itu, tapi setelah aku merasakan bagaimana rasanya menjalankan masa ini, sama sekali tidak ada hal yang menarik. Itu menurutku, aku tidak tau kalau menurut kalian.
Tiga hari berlalu, aku ataupun kami semua, telah di resmikan menjadi murid SMAN 8 Jakarta. Pembagian kelas mengumumkan aku berada di kelas X MIPA 4. Aku bahagia karna bisa langsung menempati kelas MIPA, jadi aku tidak perlu repot mengurus perpindahan kelas dari IPS ke MIPA. Dan yang paling membuatku bahagia, aku satu kelas dengan Naya. Senang sekali rasanya, lengkap sudah kebahagiaanku kali ini.
Aku dan Naya memutuskan untuk duduk satu meja. Ah, kapan terakhir kali aku dan dia seperti ini? Kalau tidak salah, terakhir pada saat kami masih kelas satu Sd. Sudah lama sekali. Kami memilih tempat duduk di sudut kelas, kenapa begitu? Aku menuruti permintaan Naya saja yang meminta untuk duduk di sana.
Untuk hari ini, belum ada kegiatan belajar mengajar. Mungkin karena ini hari pertama kami dibagikan kelas yang akan menjadi keluarga untuk satu tahun kedepan, aku butuh beradaptasi disini. Semoga saja, teman-teman satu kelasku ini bisa membantuku agar aku bisa mudah mengenal mereka.
"Hai," sapa perempuan berkaca mata yang duduk di depan aku dan Naya.
Sepertinya dia duduk sendiri, pasalnya kursi di sebelahnya terlihat kosong. Atau mungkin belum ada yang menempatinya.
"Halo, gue Naya Azzahra. You call me Naya," balas Naya langsung memperkenalkan dirinya.
"Gue Putri Pratiwi, lo bisa panggil gue Putri. Kalau lo?" tanyanya kepadaku.
"Aku Ziillania Aurelya, bisa di panggil Zii," jawabku.
"Santai aja kali Zii, gak usah kaku make aku-kamuan segala," ujarnya sambil tersenyum.
"Zii ini memang begitu anaknya Put, emang udah dasarnya make aku-kamu," jelas nanya.
"Lo sebelumnya udah saling kenal?" tanya Putri.
"Iya Put, udah kenal dari kecil," jawabku.
"Pantes aja, keliatan banget akrabnya. Yaudah, gue mau keluar dulu ya, nemuin temen gue," pamit Putri.
Kami membalasnya dengan anggukkan. Perkenalan pertama yang tidak terkesan buruk, kalau aku lihat dari sifatnya putri tadi, sepertinya dia anak yang ramah dan mudah bergaul. Terlihat saja dari bagaimana cara dia memperkenalkan diri dan merespon ucapanku yang menggunakan bahasa aku-kamu.
"Zii, ngomong-ngomong lo sama Reza gimana?" tanya Naya tiba-tiba.
Naya bertanya di saat yang bahkan bisa di bilang sangat-sangat tidak tepat. Sempat-sempatnya dia bertanya di waktu seperti ini. Ayolah Nay, ini waktunya kita beradaptasi dengan lingkungan baru, buka malah membahas hal yang seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
REZAZII
Novela JuvenilKetika aku dan kamu di persatukan di waktu yang berbeda. Dengan keadaan yang serba di paksakan agar terlihat baik baik saja. Jadi bagaimana, ketika ada dua insan manusia yang selalu berlomba-lomba untuk saling menyakiti? Dengan ego yang selalu di be...