Halo teman, Bagaimana dengan prolognya? hehehe. Semoga kalian menyukai cerita pertama ku ini:) Bisa di lanjutkan ceritanya? Oke, semoga kalian menyukainya.
***
Berkumpul dengan teman lama, salah satu moment yang sangat menyenangkan. Duduk di salah satu meja panjang kantin ditemani dengan keheningan. Bagaimana tidak hening, lihat saja mereka sibuk dengan ponselnya masing masing. Aku hanya bertopang dagu lesu memperhatikan mereka satu persatu. Naya yang sibuk bermain sosmed, Intan sibuk mencari barang online, sedangkan Bima, Iyar dan Gara sibuk bermain game online. Huft, sungguh membosankan.
Ngomong-ngomong soal temanku, mereka semua teman-teman selama di sekolah dasar. Aku yang paling hilang contact dengan mereka semenjak masuk SMP di tempat yang berbeda. Hanya aku yang pisah sekolah karna nilai ku tidak memadai untuk masuk ke sekolah yang sama dengan mereka. Untuk salah satu temanku yang bernama Naya, dia teman yang paling dekat denganku. Aku lupa ceritanya bagaimana, yang jelas sedari kecil kita sudah bersama.
Sibuk dengan pikiranku sendiri, akhirnya Naya yang memecah keheningan.
"Eh guys, Reza sama Anis mau kesini katanya."
"Reza sama Anis?" Tanyaku bingung.
"Iya Zii, lo lupa sama mereka?" Kali ini Iyar yang bersuara.
"Lupa nama si engga, tapi aku lupa sama wajah mereka. Bukannya lupa, lebih tepatnya sih sedikit tidak ingat." Kataku sambil mengingat-ingat kembali bagaimana wajah mereka dulu.
Wajarkan jika aku melupakan wajah mereka? Bayangkan saja, tiga tahun lebih aku sama sekali tak berkabar dengan mereka. Aku juga lupa kapan terakhir kali aku bertemu dengan mereka. Ahh, sudah lama sekali. Aku hanya mengingatnya dengan samar. Itu juga wajah mereka di zaman kami masih kelas 6 SD. Yang masih bisa di bilang wajah kecil mereka dan sekarang mereka sudah mulai beranjak dewasa.
"Udah pada di depan nih anaknya, mending kita susulin sekalian ke mushola depan buat sholat Dzuhur." Kata Naya yang mulai membenahi barangnya.
"Yuk deh, kalian yang cowo ikutan sholat kan? Gak diam disini main game terus ya!" kata intan dengan sedikit penekanan pada setiap kalimatnya.
"Iya ntan, kita sholat kok. Iya kan Bim,Yar?" Jawab Gara yang langsung di balas dengan anggukan oleh Bima dan Iyar.
Mereka langsung beranjak dari tempat duduk masing masing. Aku hanya diam mengikuti langkah mereka dari belakang.
Oh iya, aku belum menjelaskan detail latar dan suasana pada bagian ini. Jadi, kami berkumpul bukan hanya sekedar berkumpul. Kami berada disalah satu SMA Negeri 8 jakarta. Sehabis mengambil formulir pendaftaran untuk bisa melanjutkan pendidikan di sekolah ini. Tentu saja kami berencana untuk bisa satu sekolah kembali agar bisa berkumpul seperti dulu lagi. Suasana disini sangat ramai, apalagi di sepanjang koridor atau lapangan sekolah. Banyak calon siswa siswi yang juga melakukan pendaftaran disini. Dan kami, lebih memilih untuk duduk bersantai di kantin sekolah yang bisa terbilang sepi karna tak ada satupun warung yang buka. Maka dari itu kami memilih untuk diam disana.
Tiba kita di tempat parkir sekolah, yang kebetulan searah dengan gerbang utama sekolah. Terlihat dari kejauhan, ada seorang laki laki dan perempuan yang sepertinya tak jauh beda umurnya dengan umurku. Wajahnya juga tak begitu asing. Ah, ternyata mereka teman lamaku, Anis dan Reza. Lama sekali tak bertemu dengan mereka.
"Reza, Anis!!!" Seru Naya, sambil berlari kecil mendekati keduanya. Aku, Intan, Bima, Iyar dan Gara menyusul di belakang Naya.
Naya langsung memeluk Anis. Melepas rindu selama liburan katanya.
"Halo semuanya." Sapa Reza ramah.
"Kalian dari Pagi?" tanyanya lagi.
"kita sih baru tiga jam yang lalu, yang dari pagi Zii sama Naya" Jelas Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZAZII
Novela JuvenilKetika aku dan kamu di persatukan di waktu yang berbeda. Dengan keadaan yang serba di paksakan agar terlihat baik baik saja. Jadi bagaimana, ketika ada dua insan manusia yang selalu berlomba-lomba untuk saling menyakiti? Dengan ego yang selalu di be...