《LET IT GO》✔

13

Dua bulan yang sia sia,ah bukan maksutku sia sia karena kau hanya menghabiskan waktuku dengan suga.
Tante eveline tiba tiba ada urusan pekerjaan yang mengharuskan dia ke jepang. Meninggalkan aku suga dan Bibi marta, bibi yang pendiam dan menakutkan untukku, tapi kurasa jika dibandingkan dengan suga. Mmm Seperti  ibu dan anak. Bibi marta sangat baik, dan masakannya sangat enak. Hmm aku iri dengan suga walaupun Ayah nya sudah pergi,menyisakan Tante eveline saja tapi dia tidak kekurangan kasih sayng sedikitpun. Ahh

Hari ini aku kembali ke korea.
Kalian tidak lupa kan?Jika suga pernah mengatakan bahwa dia akan tinggal dikorea juga? Dan itu benar benar terjadi huftt.

Aku membuka pintu rumahku.
Terkejut

Rumahku sangat bersih,Sngat sngat bersih, tampaknya ada beberapa barang yng ditambahkan.

Sug yang dibelakangku ikut terkejut, dia tadi mengantarku pulang padahal rumahku Disamping rumahnya pas.

Aku pun berjalan hati hati
Masih tidak percaya dengan keadaan rumahku saat ini yang teramat sngat bersih

Dan rapi.

"Hoammm" aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu kamarku.

"UMJI?!" Pekik ku saat melihat umji dengan kaos polos hitamnya dan celana training abu abu, tampak sekali dia habis bngun tidur.

"Jadi kamu yang menata rumahku?"
Ucapku sambil menghampiri umji

"Ya! Kau ini, sampah dimana mana, yatuhann rumah tidak ada hiasan hiasan sama sekali sangat polos seperti otakmu."ucapnya sambil mengucek matanya.

"A,eunbi? Nugu?"tanyanya berbisik

Aku pun mengikuti arh pandangnya melihat suga yang entah kapan sudah berbaring di sofa sambil menyalakan tv

"Entah,Aku tidak mengenalnya"ucapku kesal lalu berjalan masuk kekamarku

"Woahh,daebak"

"Bagaimana?hasil kreatifitas ku?"

Aku pun mengacungkan dua jempol ke umji. Lalu menjatuhkan diriku ke kasur.

"Eunbi"

"Hmm?"

"Jaemin"

Aku menoleh,menatap umji serius

"Kenapa?"

"Ah kemarin dia ikut mengisi event dance sangat tampan"

Aku masih menatap umji,bukannya ku tidk percaya tapi,rasanya dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku dan.perkataan tadi bukan yang ingin ia katakan padaku.

"Baiklah kamu menang"