15

258 30 0
                                    


'Kriet'

Eunbi membuka pintu ruang rawat jaemin,Jaemin berada diruang vvip, ruangan yang tak beda dri kamar hotel.

Eunbi berjalan pelan menuju kasur jaemin,ini sudah satu minggu sejak pertama kali eunbi tahu jaemin sakit dan satu minggu semenjak merek pacaran.

Suga? Entahlah eunbi tidk tahu manusia itu masih hidup atau tidak,dia hanya memfokuskan jaemin saat ini.

"Sungguh kejam"-suga.

Eunbi menarik kursi pelan takut membangunkan jaemin yang saat itu sedang tertidur pulas.

Eunbi sedikit tercengang,namja fi depannya ini bahkan lebih cantik darinya,bulu matanya sangat lentik, eunbi memegang buku matanya,yaa itu beda jauh batinnya.

Eunbi menyilangkan kedua tangannya lalu menaruh ke tepi ranjang jaemin pelan pelan lalu menaruh dagunya di sela sela liatan tangannya.
Mengamati wajah sahabat kecil nya yang sekarang sudah beralih profesi menjadi pacarnya ㅋㅋㅋ

Dia membayangkan saat pertama kali. Dia bertemu jaemin,dirumah sakit, karena relawan membawa eunbi yang pingsan karena kejadian mengenaskan itu.

Pertama yang ia lihat adalah wajah jaemin kecil.

Namja yang berumur 2 tahun lebih muda dari nya itu menatap nya dengan wajah yang sangat menggemaskan dulu membuat dia melupakan kejadian yang menimpanya.

Flashback

"Eomma dia sudah sadar eomma"

Eunbi membuka matanya perlahan,mata nya meneliti setiap sudut ruangan yang ia yakin itu adalah rumah sakit.

"Nak,apa kau masih merasakan sakit?apa tante perlu panggilkan dokter?"

Mata eunbi beralih menatap wanita cantik itu setelah menatap anak laki laki yang mpunyai senyum sangat manis baginya.

"Kalian s-siapa?"tanya eunbi sedikit ragu.
Wanita itu tersenyum lalu mengusap surai hitam eunbi halus.

"Panggil saja yoona eomma"
"Eomma?!"
"Yaa! Dimana orang tua eunbi hiks"
"Eomma appa!!"
"Kamu hiks kamu bukan eomma eunbi hiks"
"Appa"

Teriak eunbi histeris,dia mengingat kejadian sebelum ia pingsan,
Yoona memeluk eunbi yang saat itu sudah sesenggukan.

"Nuna,,,nuna uljimaa"

------------------ ---------------- ------

"Nunaa,,na datang" ucap jaemin sambil memeluk eunbi yang sedang duduk di ranjang rumah sakit itu,eunbi pun tersenyum lalu memeluk jaemin.

"Tante,,maaf eunbi merepotkan ne?"
"Tidak sayang" ucap yoona,setelah kejadian eunbi menangis histeris itu yoona memutuskan untuk tidak memaksa eunbi memanggil ia dan suaminya appa dan eomma,dia takut eunbi akan sedih lagi,sungguh saat ia pertama kali melihat eunbi ia sangat kasihan dengan gadis kecil itu, juga dia sangat menyayangi eunbi seperti anaknya sendiri.

"Nuna nuna"

"Nee?"

"Nana janji! Nana, atan menjaga nuna,nana batal jadi supelhilo na nuna!"

"Terimakasih na"

Flashback off

"Sekarang aku yang menjagamu na" gumam eunbi masih dengan mata tertutup

"Apa aku semenggemaskan itu? Hingga kamu masih mengingat kejadian pertama kali kita bertemu?"

Eunbi sedikit terlonjak.

"Yaa!! Aku rindu kamu menggilku nuna, itu sangat manis" ucap eunbi kesal.

Jaemin terdiam.

"Nuna nuna aku haus,tolong ambilkan minum nana haus" ucap jaemin sambil mununjuk nunjuk botol air yang ada disampingnya. Membuat eunbi tersenyum gemas

"Ini,minum yang banyak adik kecilku"

Ucap eunbi sambil mengelus Puncak kepala jaemin yang sedang minum.

"Sangat tidak cocok, bagaimanapun sekarang aku ini pacarmu,aku ingin kamu memanggilku oppa" ucap jaemin sambil memanyunkan bibirnya

'Cup'

"Jangan membuatku gemas na" ucap eunbi,berusaha agar dia bersikap normal. Jaemin menelan salivanya,tentu dia sngat terkejut eunbi tiba tiba menciumnya,dia mengukur tengkuk leher nya yang tidak gatal.

"Y-yasudah ak-aku mau membeli bubur dulu, k-kau tidak suka makanan rumah sakit kan" ucap eunbi dibalas anggukan jaemin. Eunbi lalu berjalan meninggalkan jaemin sambil terus meruntuki dirinya oh god dia kehilangan kendali.

---------- ---------------- -------------

"Sial keluar lagi" umpat jaemin sambil memegangi hidung nya yang terus mengeluarkan darah segar,eunbi sudah 10 menit tapi dia belum kembali tapi jaemin bersyukur eunbi tidak melihat ini karena mungkin eunbi akan snagat merasa khawatir.

Jaemin mendongakkan kepalanya agar darah yang keluar berkurang. Sambil terus membersihkan darah itu dengan tisu.

"Ahh sial kenapa tidak berhenti" ucap jaemin frustasi karena darah yng keluar tidak kunjung berhenti. Kepala jaemin sudah mulai pusing. Ah dia membutuhkan dokter sekarang. Dia pun memencet tombol yang ada di belakangnya untuk memanggil dokter. Memencetnya kasar karena kepalanya sangat pusing.

"Yatuhann,,skit sekali" ucapnya hmpir menangis, tidak dia tidk mungkin pingsan. Itu sngat berbahaya.

"Akh-"

"JAEMIN!"

jaemin menoleh lemah, eunbi segera berlari mendekati jaemin menaruh bubur itu asal.

Lalu memeluk kekasihnya itu. Dia panik

"Jaem jaem,kau tidk apa apa, aku panggilkan dokter dulu" ucap eunbi sambil berlari.

Tak lama eunbi datang dengan dokter. Jaemin tidak pingsan dia masih menahan rasa sakitnya.

"Akhh" pekik  nya karena kepalanya sangat pusing.
Eunbi panik dia sangat panik, dia ingin menangis tapi tertahan, dia tidak boleh terlihat lemah,jaemin membutuhkannya.

Dokter mengecek keadaan jaemin.

Eunbi terus melafalkan doa memohon agar tidak terjadi apa apa pada jaemin.

Dokter tadi menyuruhnya keluar tapi jaemin melarangnya. Eunbi memegang tangan jaemin mencium punggung tangan namja yang teramat dia sayangi itu.

"Dokter?"tanya eunbi pada dokter saat dokter selesai memeriksa jaemin,dan menyuntikkan obat pereda sakit kepala.

"Itu hanya faktor mimisan, tenang saja" jawab dokter itu singkat, lalu pergi meninggalkan eunbi dan jaemin.

Dia sangat peka akan raut muka, dokter itu tidak berkata yang sesungguhnya.

"Maaf"

Eunbi menoleh pada jaemin.

"Untuk apa?"
"Sudah membuatmu khawatir eunbi ah. Hiks a-ku sangat tidak berguna"ucap jaemin sambil memukul mukul kepalanya.

'Grep'

Eunbi membawa jaemin kepelukannya.

"Tidak tidak,aku sangat menyayangimu, kau sangat hebat jaemin ah berhenti menangis nde"ucap eunbi lembut, sambil menciumi kening jaemin.

"Aku mencintaimu"

"Nee aku lebih"

--------------------------------------------------------------

《LET IT GO》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang