14

289 36 0
                                    

Aku berlari tergesa gesa di koridor rumah sakit.

Flashback

"Baiklah kamu menang"

"Maksudmu?"

"Jaemin,d-dia"

Aku masih menunggu jawaban umji.
Umji lalu terduduk dan mengusap wajahnya frustasi,membuatku semakin bingung Dan khawatir.

Tak Lama umji menangis.

"Ya! Kamu kenapa jangan menangis"
Ucapku menghampiri umji.menatapnya khawatir.

"Jaemin,Ah Aku, aku harusnya tidak mengatakan ini padamu,tapi aku merasa jahat jika aku tidak memberi tahu hal sepenting ini.terlebih kamu sahabatnya"

"Jaem-"

"Jaemin kenapa umji ya jaemin kenapa?!"gemash ku karena umji masih saja menggantungkan ucapannya.

"Baiklah,Tapi janji,jangan terlalu emosi,tenangkan dirimu baru aku akan memberi tahumu"

Aku mengangguk ragu.Umji menarik nafas panjang.

"Jaemin,dia sakit,dia sakit parah eunbi,dia...

Mengidap chronic myelogeneus leukimia"

Flashbackoff

Disana aku melihat ayah Dan ibu jaemin. Juga carlina.

Ayolah tidak ada waktu untuk cemburu eunbi ah. Wajar carlina disana karena dia pacar jaemin.

Na yoona ibu jaemin menatapku dengan tatapan sendu,lalu dia meraih tanganku Dan memelukku.

"Tante? Jae,jaemin? Sejak kapan nte? Kenapa tante Dan om tidak menceritakan ini pada eunbi sejak dulu, kenapa?"ucapku sambil menangis dipelukan tante yoona dia mengelus punggungku. Aku melepaskan pelukan kami,menatap tante yoona,om siwon Dan carlina bergantian. Dengan tatapan memohon agar mereka memberi tahuku.

"Nak,,,kami tidak memberitahumu bukan tanpa alasan,Jaemin Yang menyuruh kami,dia tidak ingin kamu sedih,dia tidak ingin melihatmu terluka karenanya, mengingat kamu sudah banyak menanggung beban hidup.Juga karena dia mencintaimu nak.Dia mengidap leukimia sejak umurnya 5 tahun,sangat ajaib dia bisa hidup sejauh ini" air mataku kembali menetes aku menatap carlina Yang sedang tersenyum kearahku.

"Yeah,jaemin loves you very much, sorry for lying to you, but we are not dating. I'm his cousin from russia, he forced me to pretend to be his girlfriend. In order for you to have no burden when leaving for Germany, he really wants you to be happy"

Ada rasa bahagia mendengar penjelasan carlina.Aku masih menangis.

"Kalian,kenapa tidak di dalam menemani jaemin?"tanyaku hati hati.

Tante yoona tersenyum padaku.

"Dia tidak ingin kami melihatnya disuntik.Kami baru saja akan masuk kembali tapi karena ada kamu jadi tante Dan om membiarkan mu bertemu dia terlebih dahulu.cepat nak temui jaemin"

Aku berjalan ragu menuju pintu ruangan jaemin.

Aku membukanya pelan hampir tidak menimbulkan suara.

Jaemin disana,dia berbaring diatas bangsal,dengan infus tertancap di punggung tangan kirinya.

Aku tidak tau dia sedang tertidur atau hanya memejamkan matanya,Aku menghampirinya.

"Nana ya" dia tidak tertidur. Kelopak mata indah itu Dan bulu mata Yang lentik itu perlahan terangkat. Kurasa disa sedikit terkejut.

"Kenapa kau tidak memberitahuku?"tanyaku lembut,tidak aku tidak boleh menangis.

"Kamu,kamu tau dari mana aku disini?"
Aku terkekeh

"Kata hati" jawabku asal. Lalu meraih satu kursi Dan membawanya ke samping tempat tidur jaemin.

"Berkedip" dia reflek mengedipkan matanya beberapakali

"Lucunya"gemashku sambil mencubit pipinya. Aku sedikit terkejut karena pipinya tidak se chubby dulu.

"Eunbi ah" aku menatap nya

"Bagaimana,di jerman?"

"Sangat menyenangkan,disana banyak lelaki tampan,Dan aku tidak tahu aku punya sepupu disana jadi aku pura pura mengencaninya untuk membuat sahabatku membenciku"ucapku, aku yakin jaemin sadar aku sedang menyindirnya.terbukti raut wajahnya Yang berubah, Dan telinganya Yang memerah tanda gugup.

"Mian" aku menatap nya lembut meraih tangan kananya Dan mengusapnya lembut.

"Harusnya kamu jujur saja,jangan membuatku seperti orang bodoh Yang mengharapkan cinta"

"Maksutmu?"

"Aku mencintaimu na jaemin"ucapku, masih dengan nada lembut.lalu ku menunduk. Tidak aku tidak menangis. Aku sedang malu saat ini,bisa bisanya aku terang terangan mengakui perasaanku?

"Eunbi"

"Hm"aku masih belum mengangkat kepalaku.

"Lihat aku"

"Apa?

"Aku ingin melihat wajahmu bukan rambutmu"

Perlahan aku menatap jaemin.Dia tersenyum. Senyum itu Yang menjadi canduku selama ini.

"Apa kamu mau-ah aku sakit tidak jadi"
Ucapnya,dia tersenyum tapi senyum kali ini berbeda ini. Senyum miris.

"Kau bicara apa?"

"Tidak"

Ucapnya memalingkan wajah ke arah jendela sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya.

"Aku ingin melihat wajahmu bukan rambutmu" dia menoleh cepat

"Ya!  Itu namanya copy paste"

"Lucunyaa"
Dia memegang tangankananku Yang sedang memainkan pipinya.

'Cup'

Aku terkejut, iya dia menyium punggung tangan ku.

"Ayo berkencan."

'Blush'

Double kill batinku.

Jaemin masih menatapku, tatapan Yang seakan ingin memiliki,tatapan menunggu.

"Jaem?"
"Kamu yakin?"

"Ah iya aku sak--"

"Aku mau"

Jaemin tersenyum saat ini,begitupula denganku.

"Terimakasih"

Ucapnya,mengelus puncak kepalaku.

"Maaf"

Oh ayolah apa sekarang? Apa tidak terlalu cepat?
Jaemin mendekatkan kepalanya,Saat ini jarak antara kami berdua hanya 3 cm saja aku memejamkan mataku.

"Jaemin jangan tergesa gesa,Tunggu badanmu sehat baru melakukannya"

-------------------tbc

《LET IT GO》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang