Hai,
Jaemin ingat?
Saat pertama kali kita bertemu?
Kamu 3 tahun dan aku 5 tahun saat itu.
Kamu menyuruhku memanggilmu nana bukan?
Aku ingat betapa menggemaskannya kamu hari itu.Bahkan aku tidak pernah berfikir akan mencintaimu seperti ini dulu,
Karena kamu lebih cocok menjadi adikku,
Entahlah takdir.Nyatanya sekarang kita saling mencintai bukan? Atau hanya aku yang mencintaimu,lihatlah saat aku bicara kamu hanya diam mengabaikan,dengan mata terpejam.hei aku tahu bulu matamu panjang dan lentik, jangan pamerkan terus menerus, aku lebih suka bola mata cantik mu.
Na, kamu tau kisah hidupku,
Kamu tahu semua tentang ku,
Kamu yang membuat hidupku berwarna kembali,
KamuKamu yang membuatku hidup na,
Kamu pernah bilang tidak akan membuatku sedih lagi kan, kamu juga pernah berjanji akan selalu ada untukku,disampingku merangkulku.
Tapi,
Melihatmu saat ini,
Na aku ragu kamu akan menepati janjimu.Na,
Tolong jangan membuatku merasa kehilangan lagi na,
Kamu mau aku bunuh diri karena gila?
Ah lebay sekali.Dengar ini baik baik,
Aku tidak akan melepaskanmu,tetaplah disisikuNa Jaemin
"eunbi sudah selesai memeriksa jaemin, kalian boleh masuk. Tapi maaf Jaemin tetap saja keras kepala,dia tidak ingin membuka matanya"
Eunbi tertawa hambar,
Benar sekarang sudah 8 bulan, dan jaemin belum juga membuka matanya,kadang dia kejang kejang, dan mimisan. Eunbi hampir gila,karena khawatir.
Bahkan dia sudah berjanji akan berangkat ke singapura, lihatlah bocah nakal itu, mencoba mengingkari janjinya ucap eunbi satu minggu yang lalu,Saat seharusnya hari itu jaemin berangkat ke singapura untuk pengobatan nya.Siwon yoona masuk ke ruang rawat jaemin,
Badan jaemin yang dipenuhi alat alat medis, membuat mereka semakin ngeri."Eunbi sabar ya nak, jaemin memang bandel sekali" ucap yoona menenangkan padahal seharusnya Eunbi yang menenangkan.
Eunbi mengangguk,"Eunbi ke ruangan dulu tante"
Jika saja Eunbi tidak buru buru pergi mungkin tangisnya akan pecah.Selemah itu dia saat melihat kekasihnya terbaring lemah dengan alat alat medis yang terpasang di tubuh nya, Jaemin semakin kurus, namun wajahnya tetap saja tampan.
"Nuna!"
Eunbi menoleh kebelakang,
Namja yang memanggilnya tadi tersenyun, lalu berlari kearahnya."baejin? Kenapa kesini?bukankah pamanmu Sudah pulang?"
"Iya nun,Tapi dia kembali ke sini lagi untuk kontrol,kakinya belum sepenuhnya sembuh"
Eunbi mengangguk,
"oh iya nun,bagaimana keadaan pacar nuna?"
Pertanyaan baejin,berhasil membuat eunbi Tersenyum miris."dia baik baik saja,dia hanya sedang,
tidur" eunbi berusaha menghibir dirinya sendiri.
Melihat rait wajah eunbi, baejin tau jika kekasih dokter di depannya inin sedang mengalami masa yang buruk.
"ah,iya baejin ah kamu pasti dicari pamanmu, kapan kapan ajak aku menemuinya ya,"ucap eunbi mengalihkan pembicaraan .
Baejin mengangguk antusias," nuna b-boleh aku meminta id line mu? Agar saat aku kesini lagi kita bisa bertemu?"
Eunbi terkekeh. "Hwangeunbi06"
Lelaki berkepala mungil itupun tersenyum cerah, "kamsahabnida" ucapnya sopan.
"ah yasudah ja-baejin ah aku keruanganku dulu, sampai bertemu"
Eunbi tersenyum lalu meninggalkan baejin.Eunbi tidak keruangannya, saat ini dia sedang menikmati suasana sore di taman rumah sakit,
Banyak sekali pasien dan perawat juga dokter yang berlalu lalang.Namun Eunbi tak mengindahkan mereka,eunbi memejamkan matanya membiarkan angin menerpa nya membuat surai nya berterbangan.
Sampai ia merasa seseorang duduk di sebelahnya,
"umji,"
Merasa namanya disebutkan umji pun tersenyum manis,
"kenapa ada disini? Bukannya pasien mu banyak hari ini?"
Umji menyandarkan punggungnya di sandaran bangku,"Sudah selesai semua, waktunya istirahat"
Ucapnya santai.Eunbi pun kembali pada kegiatan menikmati angin yang sempat tertunda karena kehadiran Umji.
"jaemin bagaimana?" oh ayolah kenapa banyak sekali yang menanyakan keadaan jaemin? Anak itu sedang melawan penyakitnya anak itu mencoba bangun, anak itu sedang kritis. Apa mereka tak memahami eunbi, hatinya hancur rasanya ingin menangis jika menyangkut keadaan Jaemin.
Mendegar hembusan nafas kasar dari eunbi, umji mengulum bibirnya "maaf"
"tak apa,
Ah umji,aku jadi ingat waktu kita masih kuliah"
Umji membiarkan gadis disampingnya itu bercerita, umji tau saat Eunbi sedang kacau,frustasi,sedih. Dia pasti akan benostalgia mengingat kejadian kejadian yang menyenangkan berusaha menghibur diri.
Eunbi itu unik.
"Saat itu aku selalu bercanda dengan jaemin,dan kamu, dan teman teman juga, jaemin membuat lelucon,jaemin tidak mau diam dia menyenangkan. Namun penyakit sialan membuatnya bungkam. Bahkan mengabaikanku.Jaemin kejang kejang, mimisan akh. Aku tidak suka"
Pertahanan eunbi runtuh. Dia menangis.
Umji pun memeluk sahabat nya itu erat mengelus punggung eunbi berusaha memenangkannya.
"sebenarnya aku tidak ingin mengucapkan ini karena aku tidak ingin dia mencoba pergi,
Aku, apa boleh aku egois umji, aku tidak ingin dia pergi, aku tidak ingin dia meninggalkanku, aku tidak invmgin umji," ucapnya parau nyaris tak terdengar karena tangis.
Eunbi sangat mencintai jaemin.
--tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
《LET IT GO》✔
Teen Fiction[ COMPLETE ] "Aku tidak akan melepaskanmu,tetaplah disisiku" ©camood14'