Eunbi baru saja keluar dari ruang rawat jaemin,anak itu sedang tertidur pulas sekarang.
Eunbi melihat jam yang melingkar di pergelanan tangannya.
"22.09" gumamnya.
Dia berjalan menuju ruangannya,
Namun matanya tak sengaja menangkap seseorang yang tengah terduduk sembari menekuk lutut di depan ruang rawat seseorang.Eunbi mencoba mengabaikan orang itu. Namun suara isakan berhasil membuat eunbi bertambah penasaran.
Dengan langkah gusar eunbi menghampiri orang itu,Eunbi takut jika seumpama itu adalah hantu,lagipula ini sudah larut makanya eunbi berani berpikiran seperti itu.
Eunbi berada di depan orang itu,
Lalu dia sedikit berjongkok."permisi,ada apa?" ucap eunbi hati hati, takut jika seumpama namja yang sedang menunduk di depannya itu mempunyai wajah yang hancur ah eunbi akan segera kabur.
Namun saat namja itu mendongak,eunbi sedikit tersentak,memang ada beberapa luka tapi wajahnya tidak hancur seperti yang eunbi pikirkan,
Dan juga tampan. Ah eunbi ingat jaemin."k-kau manusia??"
Namja itu mengernyit,matanya yang sembab mungkin dia menangis terlalu lama.
"kamu mengira aku hantu??aku manusia jelas" ucap namja itu, membuat eunbi lega.
"maaf" ucap eunbi sedikit menundukkan badannya.
Lalu ia kembali menatap namja di depannya.
"apa yang kau lakukan disini? Kau terluka apa sudah diobati?"
Namja itu sedikit mengangguk.
"paman ku ada di dalam,kami kecelakaan tadi"
Eunbi mengangguk sembari mengingat kejadian dua jam lalu saat umji tiba tiba berlari tergesa gesa karena ada korban kecelakaan.
"ahh iya apa paman mu tak apa?"
Namja itu kembali mengangguk.
"lalu kenapa kau menangis?,ah ayo duduk disana" ucap eunbi sembari mengajak namja itu duduk di kursi panjang dekat mereka berdiri,namja itu menurut.
"ah aku menakutimu nuna? Maaf. Aku hanya teringat dia juga pernah mengalami kecelakaan dulu,jadi aku sedikit trauma,apalagi bibi aku tidak berani memberi tahu dia aku takut bibi terlalu panik,ah nun perkenalkan namaku bae jinyoung"
Eunbi sedikit tersentak mendengar perkataan namja yang katanya bernama jinyoung tadi lalu sedetik kemudian dia tersenyum.
"namaku hwang eunbi"
Jinyoung terdiam,
Entah apa yang dipikirkan tadi tapi dilihat eunbi dia sedang melamun.
Eunbi mengayunkan tangannya di depan wajah jinyoung, membuat namja itu tersentak."a-ah maaf nun,"
"apa yang mengganggu pikiranmu?tenanglah,aku juga punya trauma saat melihat orang kecelakaan,yang harus kita lakukan hanyalah melawan rasa trauma itu, jangan menangis oke.Dan untuk bibimu alangkah baiknya kamu mengabarinya mungkin dia sedang khawatir dirumah.Ah nuna harus ke ruangan nuna,semoga bertemu lagi jinyoung " ucap eunbi sambil tersenyum lalu berlari tegesa gesa menuju ruangannya,
Meninggalkan jinyoung yang sedang tenggelam dalam pikirannya.
"hwang eunbi? Sinb nuna? Ah tidak tidak mungkin tidak mungkin" ucapnya gusar, lalu berdiri dan melangkahkan kaki jenjangnya ke ruang rawat pamannya.
--------
Eunbi saat ini sedang membaca buku di depannya, handphonenya dibiarkan tergeletak begitu saja di meja nya. Dia tidak keruangan jaemin karena sudah ada tante yoona dan om siwon yang menjaganya.
Lalu suara getaran dari handphonenya berhasil mengalihkan perhatiannya.
Dia menyalakan hp nya dan menemukan pelaku pengganggu kegiatan membacanya.
Jeno lee
|eunbi
|eunbiiiii
|permisiDimana sopan santunmu? |
Aku lebih tua darimu panggil aku nuna|
Ada apa? ||baiklah baiklah nuna
|akan panjang jika dibicarakan lewat chat
|bisakah besok kita bertemu?
|apa besok kau sibuk?
|ah aku saja yang ke ruanganmu?Aku sedikit sibuk besok ada jadwa operasi|
Temui aku diruanganku saja|
Pukul satu siang. |
ReadEunbi berdecak,bohong jika dia tidak penasaran. Apa yang mau jeno katakan? Kenapa katanya sangat panjang? Tumben sekali jeno menemuinya. Pertanyaan dan tebakan pun memenuhi otak eunbi.
Diapun menggeleng,lalu merenggangkan bada nya.
Sungguh hari ini dia sangat lelah. Walaupun sudah 5 bulan tapi tubuh eunbi masih belum terbiasa,harus berlari kesana kesini,menemui pasien galak,dipanggil kesana kesini sangat melelahkan. Sekarang eunbi butuh istirahat besok pagi pagi dia harus melakukan operasi pertamanya dengan baik.
Entah kenapa dokter senior sangat sangat mempercayai eunbi, lihatlah bahkan dia sudah disuruh melaksanakn operasi pengangkatan tumor. Itu sangat sulit bukan, iya eunbi sudah pernah mempraktikannya tapi kan itu dengan boneka.
Eunbi lalu menlungkupkan tangannya di meja, lalu merebahkan kepalanya.
Dan perlahan matanya memejam siap membawanya ke alam mimpi.
--------
"paman hwang,cepatlah sadar baejin takut"
______________tbc
Permisi dokter hwang mau lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
《LET IT GO》✔
Teen Fiction[ COMPLETE ] "Aku tidak akan melepaskanmu,tetaplah disisiku" ©camood14'