Chapter 4

12.4K 1K 67
                                    

"Jadi Sunbae maukah kau menerima perasaanku?". Setangkai bunga mawar yang berada di genggamnya ia berikan pada Taehyung.

Pernyataan Jungkook jelas membuat semua orang di sana terkejut. Meskipun mereka sudah biasa dengan pernyataan cinta Jungkook pada Taehyung, tapi yang satu ini benar-benar membuat mereka terkejut. Sama halnya dengan yang lain. Baik Jimin maupun Hoseok tak kalah terkejutnya.

Setelah mengatakan itu, keadaan tiba-tiba berubah menjadi mencekam. Semua orang yang berada di sana ingin tahu jawaban Taehyung.

Kim muda menatap mawar di genggaman Jungkook. Lalu setelahnya beralih menatap pemuda Jeon. Pemuda Jeon sudah menanti jawaban Taehyung dengan perasaan gugup. Lalu suara tawa dari Taehyung membuat Jeon muda mengernyit. Tidak hanya Jungkook, tapi semua orang yang berada di sana.

"Kau gila?". Hanya dua kata jelas membuat pemuda Jeon tidak paham. Memilih diam karena ia tidak paham maksud Taehyung. Bisik-bisik dari beberapa murid kembali terdengar.

"Ku tanya sekali lagi. Apa kau gila?". Taehyung kembali bertanya. Namun sepertinya Jungkook tetap tidak paham. Membuat Kim muda berdecih lirih.

"Kau gila Jeon! Mana mungkin aku menerimamu. Aku tidak gila sepertimu. Aku bukan 'gay' ". Taehyung menekan kata 'gay' di akhir kalimatnya. Bisik-bisik kembali terdengar.

Perkataan Taehyung jelas menohok hati Jungkook. Pemuda Jeon tertegun saat kata itu keluar dari belah bibir pemuda Kim. Ketiga sahabat Jungkook juga merasa sakit hati saat sang sahabat di hina untuk yang kesekian kalinya oleh pemuda Kim. Sebenarnya hubungan sesama jenis sudah tidak asing lagi bagi beberapa orang.

"Aku bukan gay menjijikkan sepertimu". Ucap Taehyung lagi. Jari telunjuknya menunjuk wajah Jungkook.

Sudah cukup! Bambam, Mingyu, dan Yugyeom tidak ingin mendengar hinaa yang di tujukan pada sahabatnya.

"Jika kau tidak mau menerimanya. Setidaknya jangan menghina". Hardik Yugyeom geram.

Kaki Yugyeom berjalan mendekat ke arah Taehyung. Bambam dan Mingyu lebih memilih untuk menenangkan pemuda manis. Mata Jungkook mulai buram karena air mata. Ini sakit!. Sangat sakit!. Ia tidak pernah di hina seperti ini.

"Kookie jangan dengarkan ucapannya". Tangan kanan Bambam menghapus air mata Jungkook yang sudah menetes. Bambam jelas tahu bagaimana perasaan pemuda manis itu.

"Kookie tenanglah". Mingyu juga ikut menenangkan sahabatnya itu. Di elusnya punggung sang sahabat.

Beralih pada Taehyung dan Yugyeom. Dua pemuda itu saling bertatapan. Yugyeom dengan tatapan marahnya. Dan Taehyung dengan tatapan remehnya.

"Kau tidak perlu mempermalukannya dengan cara menghinanya di depan semua orang. Jika kau memang tidak menyukainya, cukup kau tolak saja". Yugyeom kembali berujar. Tangannya gatal ingin menhajar wajah pemuda Kim.

"Kau bilang aku mempermalukannya? Apa itu tidak salah? Jelas-jelas dia yang sudah mempermalukanku. Bagaimana mungkin seorang Kim Taehyung yang di gilai para gadis di tembak oleh gay menjijikkan sepertinya. Jelas itu merusak reputasiku". Ucap Taehyung remeh.

Sudut bibirnya terangkat kala ia melihat pemuda di depannya ini siap meledakkan emosinya. Lalu pandangan Taehyung beralih menatap Jungkook. Pemuda manis itu sudah berlinang air mata.

"Dan kau". Tangannya menunjuk Jungkook.

"Jangan pernah lagi mengusik hidupku".

Setelah mengatakan itu. Pemuda Kim melenggang pergi di ikuti kedua sahabatnya. Jimin dan Hoseok sebenarnya cukup kaget dengan hinaan Taehyung pada Jungkook. Tapi ini adalah masalah Taehyung dan Jungkook. Mereka berdua tidak berhak ikut campur. Selepas kepergian Taehyung, semua orang yang berada di sana meninggalkan area taman. Tinggalah Jungkook bersama ketiga sahabatnya.

Jeon Jungkook, Saranghae ❤ [VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang