Chapter 17

9.7K 666 30
                                    

Happy Reading😚






Jungkook tidak tahu lagi harus kemana. Kembali ke mansion adalah rencana yang buruk. Dan pastinya di sana ia akan bertemu Taehyung. Maka dengan langkah yang tidak pasti, Jungkook menelusuri jalanan kompleks rumahnya. Hatinya risau memikirkan Jimin. Bagaimana keadaan pemuda itu? Apa dia baik-baik saja? Berbagai macam pertanyaan terus berputar di kepala Jungkook.

Cukup jauh ia berjalan. Kakinya mulai pegal dan dinginnya angin malam mulai menusuk tulangnya. Tubuh yang terbalut setelan jas itu masih tidak bisa menghalau dinginnya angin malam. Tiba-tiba saja Jungkook teringat pada Taehyung dan gadis cantik yang datang bersama pria itu. Jungkook tidak bisa membohongi hatinya bahwa kedua orang itu sangat cocok satu sama lain. Taehyung yang tampan dan gadis itu cantik. Sangat pas di pandang orang-orang.

"Harusnya sedari awal aku tahu, bahwa sampai kapanpun aku tidak akan bisa bersanding dengan Taehyung". Gumamnya.

Kini Jungkook merutuki dirinya sendiri yang dengan mudahnya percaya dengan ungkapan perasaan Taehyung. Harusnya Jungkook tahu bahwa pemuda itu tidak akan serius padanya. Lebih tepatnya ia hanyalah bahan mainan Kim Taehyung.

Hari semakin gelap, tapi Jungkook masih enggan untuk kembali ke mansionnya. Mungkin saja pesta ulang tahunnya sudah berakhir dan semua orang sudah pulang. Langkah kaki Jungkook terhenti. Ia mulai pegal dan juga bingung. Mengusap kedua tangannya kala hawa dingin kian menjadi. Jungkook mendudukkan dirinya pada trotoar jalan. Jalanan terlihat sepi, tidak ada satupun kendaraan melewati jalanan itu. Di malam yang dingin dan sepi itu Jungkook berharap ada seseorang yang mendekapnya. Menemaninya yang saat ini mulai di landa kesepian.

.
.

Dengan wajah lelah Taehyung memasuki mansion keluarga Jeon. Ia tidak hasil mengejar Jungkook. Bahkan ia sudah berkeliling, tapi tetap tidak menemukan Jungkook. Apa yang harus ia katakan pada orang tua Jungkook dan orang tuanya? Pasti mereka berpikir bahwa dirinya tidak becus menjaga Jungkook. Saat memasuki pintu utama, kedua orangtuanya dan orang tua Jungkook menghampirinya. Taehyung tahu apa yang akan mereka katakan.

"Taehyung, dimana Jungkook?". Tanya Tuan Jeon yang melihat Taehyung datang seorang diri.

"Aku tidak bisa menemukan Jungkook". Jawabnya lesu. Kepalanya tertunduk tidak berani menatap Tuan Jeon.

"Yeobo, kita harus mencari Jungkook". Ucap Nyonya Jeon yang sudah menangis begitu mendengar putra tunggalnya tidak di temukan.

"Kita akan mencari Jungkook. Tapi aku mohon jangan menangis! Jangan membuatku bertambah panik. Yang harus kita lakukan adalah mencari Jungkook". Tuan Jeon berusaha menenangkan istrinya.

Pandangan Taehyung beralih pada kedua orangtuanya. Taehyung tahu kedua orangtuanya itu kecewa padanya.

"Maafkan aku karena tidak berhasil menemukan Jungkook". Ucap Taehyung sekali lagi.
Jika ada yang pantas untuk di salahkan, maka dirinyalah.

"Jangan menyalahkan diri sendiri. Lebih baik kita semua mencari Jungkook". Tuan Jeon menepuk pelan bahu Taehyung.

"Yeonie, lebih baik kau dan Jennie pulang. Biarkan aku dan Taehyung mencari Jungkook bersama Jong Suk dan Yeri". Ujar Tuan Kim pada sang istri.

"Baiklah, kalian semua hati-hati. Dan Taehyung, kabari eomma jika ada sesuatu". Kata Nyonya Kim.

"Baiklah aku dan Jennie akan pulang. Kalian berhati-hatilah". Pamit Nyonya Kim. Selanjutnya ia mengajak Jennie pulang.

"Kita harus cepat mencari Jungkook". Ucap Tuan Jeon.

Setelahnya mereka semua menelusuri jalanan untuk menemukan Jungkook.

Jeon Jungkook, Saranghae ❤ [VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang