Chapter 18

9.4K 659 107
                                    

Happy Reading😚















Taehyung menduga-duga hal apa yang ingin orang tua Jungkook bicarakan padanya. Sedari tadi ia begitu gelisah duduk berdua bersama ayah Jungkook. Berkali-kali Taehyung menghela nafas berat hanya untuk menenangkan dirinya.

"Apa yang ingin anda bicarakan, ahjussi?". Tanya Taehyung kemudian. Ia berinisiatif sendiri agar suasana tidak canggung.

"Jangan terlalu formal padaku. Sebentar lagi kau akan menjadi tunangan Jungkook. Ya itu pun kalau Jungkook mau bertunangan denganmu. Mengingat kejadian tadi, membuatku ragu bahwa Jungkook akan menerimamu". Tuan Jeon melirik sekilas pada Taehyung lalu tersenyum miring.

Ucapan Tuan Jeon menusuk tepat pada hati Taehyung. Taehyung tahu, pria paruh baya itu kecewa padanya. Ya semua memang salah Taehyung. Dialah yang memulai semua rencana itu.

"Aku tidak tahu ada masalah apa di antara kalian. Tapi Jungkook memintaku untuk membawamu keluar. Tidak ada alasan bagiku untuk menolak permintaan Jungkook". Tuan Jeon kembali berujar saat Taehyung tetap tidak bersuara.

"Aku mengerti. Ini semua memang salahku". Kepala Taehyung tertunduk ketika mengucapkan kalimat itu. Ia amat menyesal mengingat semua kejadian yang berakhir Jungkook di rumah sakit.

"Maaf Taehyung. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Sepertinya Jungkook tidak ingin bertemu denganmu untuk sementara waktu. Dan tentunya pertunangan ini sepertinya harus di batalkan. Tenang saja, aku akan membicarakan ini dengan Jungkook".

Pria paruh baya itu tentu tahu ada kekecewaan dalam diri Taehyung. Tapi ia juga kecewa pada pemuda itu. Pemuda di hadapannya sudah menyakiti hati Jungkook, dan itu membuatnya marah. Tapi, Tuan Jeon tidak bisa berbuat apa-apa. Menjauhkan Taehyung dari Jungkook adalah hal yang sangat tidak mungkin ia lakukan. Bagaimanapun juga ia tahu bahwa Kim Taehyung adalah sosok orang yang sangat di cintai putranya.

"Jika kau memang mencintai Jungkook, aku menyarankanmu untuk lebih berusaha mengambil hati Jungkook lagi". Nasihatnya pada Taehyung.

Taehyung tidak tahu lagi harus menanggapi perkataan Tuan Jeon seperti apa. Ia benar-benar mati kutu di hadapan ayah Jungkook.

"Rileks Taehyung. Jangan terlalu tegang ketika bersamamu. Aku tidak akan memarahimu". Tuan Jeon terkekeh begitu melihat Taehyung yang begitu kaku ketika duduk di sampingnya. Ia tahu pasti kenapa pemuda itu bersikap seperti itu.

Pintu ruang rawat Jungkook terbuka. Menampak Tuan Kim yang kini mendekat pada Tuan Jeon dan sang putera. Ayah dari Taehyung melirik jam tangannya lalu kembali menatap Tuan Jeon.

"Sepertinya aku dan Taehyung tidak bisa ikut menemani Jungkook. Aku harus kembali ke rumah karena besok pagi aku memiliki jadwal meeting dengan rekan bisnisku".

"Jangan seperti kita baru kenal. Kembalilah! Aku tahu kau pasti sibuk. Terimakasih karena sudah ikut mencari Jungkook". Ucap Tuan Jeon.

"Tidak masalah. Jungkook pergi juga karena Taehyung". Tuan Kim melirik sinis pada Taehyung. Pria paruh baya itu seolah menyindir puteranya sendiri.

"Taehyung, ayo kita pulang! Besok kau harus bersekolah".

"Tapi aku ingin menemani Jungkook". Ujar Taehyung. Ia menatap sang ayah memohon.

"Besok sepulang sekolah kemarilah. Aku yakin Jungkook mau bertemu denganmu". Tuan Jeon berujar sambil menepuk bahu Taehyung.

Taehyung menimang-nimang ucapan Tuan Jeon. Sangat berat meninggalkan Jungkook. Terlebih lagi di dalam ada Park Jimin yang kapan saja bisa merebut Jungkook darinya. Ketakutan Taehyung adalah bahwa Jungkook akan meninggalnya. Taehyung tidak bisa membayangkan jika kejadian itu sampai terjadi. Taehyung menoleh pada pintu ruang rawat Jungkook yang tertutup. Ia ingin kembali masuk dan berpamitan pada Jungkook. Tapi sepertinya itu sangat mustahil karena seperti kata ayah Jungkook, bahwa pemuda itu tidak mau melihat keberadaannya.

Jeon Jungkook, Saranghae ❤ [VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang