Chapter 22

9.9K 631 34
                                    

😳😳😳






"Ada apa dengan dirimu sebenarnya?". Kini sang kepala keluarga bertanya.

Masih dengan senyum yang mengembang. Taehyung menatap sang eomma dan sang appa bergantian.

"Bolehkah aku meminta sesuatu dari eomma dan appa?". Taehyung malah balik bertanya. Sebuah senyuman ia tunjukkan pada kedua orangtuanya. Tuan dan Nyonya Kim mengira Taehyung sedang bahagia. Jadi keduanya tidak mampu untuk menolak permintaan Taehyung.

"Apa yang kau inginkan?". Tanya Tuan Kim pada sang putera.

Lagi-lagi Taehyung tersenyum memandang keduanya. Kali ini seringai itu terlihat lebih lebar.

"Aku ingin appa melamar seseorang untuku". Ucap Taehyung tegas.

Ucapan Taehyung membuat Tuan dan Nyonya Kim melotot tidak percaya. Perlahan Taun Kim bangkit dari duduknya. Berjalan mendekati Taehyung dan tangannya terangkat.

PLAK

Satu tamparan mendarat tepat pada pipi Taehyung. Membuat pemuda itu terkejut dengan perbuatan sang appa. Taehyung menyentuh pipinya yang terasa panas, memandang takut pada sang appa yang kini menatapnya galak. Nyonya Kim terdiam tidak berani menghentikan aksi sang suami Ini adalah pertama kalinya ia melihat sang suami bermain tangan pada Taehyung.

"Kau sudah gila, Tae? Kau masih kelas 11. Kau akan memberi makan apa anak orang?". Tuan Kim menatap marah pada Taehyung yang hanya terdiam.

"Appa harap kau hanya bercanda mengatakan itu". Ucap Tuan Kim sekali lagi.

"Tapi aku serius, appa". Sergah Taehyung. Ucapannya begitu tegas.

Tuan Kim kembali pada kursi yang sempat ia dudukki. Berdecih pelan mendengar ucapan Taehyung yang menurutnya menggelikan.

"Gadis mana yang ingin kau nikahi hah?". Tuan Kim berucap sinis.

"Dia bukan gadis. Seseorang itu adalah putera dari pemilik Jeon's Art". Jawab Taehyung.

Tuan dan Nyonya Kim saling berpandangan setelah mendengar jawaban Taehyung. Mereka tidak bodoh untuk tidak mengetahui siapa putera dari Jeon Art.

"Putera dari Jeon Jong Suk?". Nyonya Kim bertanya.

"Iya, aku ingin menjadikannya milikku. Hanya milikku". Taehyung berucap penuh keyakinan.

"Appa bisa saja melamar dia untukmu. Tapi apa yang bisa kau lakukan untuk membuktikan pada kami, bahwa kau pantas untuk dia?". Tanya Tuan Kim.

Taehyung bungkam. Jelas dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuktikan pada kedua orangtuanya.

"Bahkan kau tidak bisa membuktikannya pada kami". Tuan Kim menyeringai saat yang dilihatnya Taehyung hanya terdiam.

"Aku bisa membuktikannya pada kalian". Ucap Taehyung. Ia membantah ucapan Tuan Kim yang seolah mengatakan bahwa dirinya sangat tidak pantas untuk Jungkook.

"Tinggal di Daegu selama sebulan? Tanpa handphone dan juga fasilitas yang appa berikan?". Tuan Kim kembali menyeringai. Ia jelas tahu bahwa Taehyung tidak akan mau menerima semua tawarannya.

"Itu artinya aku akan tinggal bersama kakek selama satu bulan? Dan itu artinya aku harus membantu kakek dan nenek berkebun?". Taehyung begitu menggebu-gebu memberi pertanyaan pada Tuan Kim. Ini adalah malapetaka bagi Taehyung. Taehyung tahu kenapa sang appa memberikan tawaran seperti itu. Jelas sekali pria paruh baya itu tahu bahwa ia tidak akan sanggup untuk tinggal bersama sang kakek yang begitu keras.

Jeon Jungkook, Saranghae ❤ [VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang