Terenggut

3.8K 154 3
                                    

"Aku pergi dulu, Bye"

Kai mengecup kening Krystal yang sudah terlelap dan menyelimuti tubuhnya.

Dia mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai, memakainya kembali.

Dia tersenyum saat melihat noda darah ada di ranjang itu. Dia tersenyum mengingat kejadian yang semalam dia dan Krystal alami.

Setelah Kai memakai seluruh pakaiannya dia lalu keluar kamar tanpa melirik lagi ke arah Krystal.

Krystal membuka matanya, dia meneteskan airmata yang sedari tadi dia bendung. Dia duduk di tepi ranjangnya, menangis dengan tersedu-sedu mengingat kejadian semalam antara dia dan Kai.

"Aku menyesal, tapi aku sangat takut kehilanganmu, Kai" ucapnya lirih.

Dia menatap noda darah di sprei itu dan terus terisak.

***

"Hai guys.. Maaf telat.. Biasalah gue semalem abis bersenang-senang" kekeh Kai.

"Hahaha giliran yang itu lo ga ngajak-ngajak, Bro" timpal temannya.

"Eitss, kalau untuk yang itu mah cuma gue doang yang boleh menikmatinya"

"Hahaha dasar mesum"

Kai hanya terkekeh geli.

Tiba-tiba seorang wanita mendekati Kai dan duduk di pangkuan Kai.

"Kai, malam ini temani aku yah. Mau, kan?" ucap Jennie dengan bergelayut manja di pangkuan Kai.

Kai hanya tersenyum dan mengangguk.

"Terimakasih Kai, aku janji nanti malam akan memuaskanmu" ucap Jennie dengan meninggalkan kecupan di pipi Kai.

Jennie langsung pergi, Kai hanya tersenyum menatap kepergian Jennie.

"Aduh kau itu maniak sekali, Kai" ledek seorang temannya.

"Kucing kalau dikasih ikan mana ada yang nolak sih, Bro.. hahaha" jawab Kai santai.

***

"Krys, kau dari mana saja?" tanya Chanyeol, kakak Krystal.

"I-tu kak, a-ku se-ma—"

"Kenapa kau gugup?" tanya Chanyeol heran.

"Aku semalam menginap di rumah Seulgi kak, sungguh" ucap Krystal berusaha meyakinkan.

"Baiklah, sana masuk ke kamarmu"

Krystal berjalan melewati Chanyeol. Chanyeol memperhatikan cara berjalan adiknya yg berbeda. Dia hanya mengernyitkan dahinya dan pergi ke kantor.

"Krys, kakak pergi kerja dulu yah" teriak Chanyeol.

Krystal keluar dari kamarnya mengintip di balkon "iya kak, hati-hati" teriaknya.

Krystal merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Dia memejamkan matanya, bayangan kejadian semalam berkelebat di pikirannya.

FLASHBACK

"Kai, ayo kita pulang. Kakak pasti akan memarahiku jika aku pulang larut malam" ajak Krystal.

Kai hanya tersenyum.

"Aku masih ingin bersamamu, sayang" bisik Kai di telinga Krystal.

Krystal bergidik, bulu romanya merinding.

Kai mulai mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir ranum Krystal, tapi tangan Krystal menahannya.

"Hei, ada apa sayang?" ucap Kai protes.

"Jangan Kai, aku belum pernah melakukannya" ucap Krystal pelan.

Kai hanya tertawa. Dia memegang kedua tangan Krystal, matanya menatap mata Krystal dengan meyakinkan. Kai memajukan kembali bibirnya untuk mengecup bibir Krystal. Kai melumat pelan bibir Krystal, menciumnya dengan sangat dalam hingga ciuman itu berubah menjadi ciuman yang sangat panas. Krystal kelabakan melayani ciuman Kai, dia hanya pasrah. Kai membopong tubuh Krystal, dia tersenyum meyakinkan Krystal. Dia merebahkan tubuh Krystal di ranjangnya, dia menatap dalam mata Krystal. Kai mulai membuka baju atasnya, dia mendekati tubuh Krystal, membuka kancing baju Krystal. Kai benar-benar takjub dengan keindahan tubuh kekasihnya. Dia memeluk Krystal dan mencium kembali bibir Krystal. Krystal membalas ciuman Kai walau sedikit kaku.

Saat Kai ingin membuka celananya Krystal menggeleng, tapi Kai tersenyum dia berbisik "jika kau memang benar-benar mencintaiku, kau harus melakukan apapun yang aku inginkan"

"Tapi Kai—"

Kai menaruh jarinya telunjuknya di bibir Krystal.

"Kau sangat mencintaiku, kan?"

Krystal hanya mengangguk.

"Maka dari itu, kau diamlah dan nikmati saja apa yang akan aku lakukan kepadamu"

Krystal hanya mengangguk dan pasrah. Kai membuka seluruh bajunya dan baju Krystal, dia membuangnya dengan sembarang.

Kai menindih tubuhnya, hingga dia merasakan pedih dan sakit di bawah sana. Dia tak kuasa menahan airmatanya, Kai tersenyum dan menghapus airmata Krystal.

"Sabar sayang, tahan sedikit sakitnya. Nanti juga kau akan menikmatinya"

Krystal hanya menggigit bibir bawahnya, dan cengkaraman di punggung Kai semakin kuat.

Dia merasakan sangat kesakitan, tapi Kai tersenyum dengan puas lihat ekspresi Krystal.

Setelah sangat lama melakukan permainan mereka. Kai tumbang di samping Krystal, dan memeluknya erat.

"Terimakasih sayang" bisiknya dengan mengatur nafasnya yg masih memburu.

Krystal hanya mengangguk dan terdiam.

***

Krystal terus merutuki dirinya sendiri, bodoh sekali dia menyerahkan mahkotanya kepada yang bukan suaminya. Kai masih menjadi kekasihnya, bukan suaminya. Tapi dia dengan bodohnya terbuai dengan rayuan Kai.

Dia masuk ke dalam kamar mandi, memutar keran shower. Dia menjatuhkan dirinya bersandar di dinding kamar mandinya dengan shower yang masih menyala membasahi tubuhnya.

"Aku bodoh, sangat bodoh!" sesalnya dengan terisak.

To be continued...

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang