Memories

1.2K 101 1
                                    

"Krys, apa kau tak ingin bertemu dengannya lagi untuk yang terakhir kali sebelum dia pergi?" tanya Sehun.

"Untuk apa? Aku sudah tak peduli lagi dengan apa yang dia lakukan" jawab Krystal ketus.

"Aku rasa Kai telah menyesal dan menyadari semuanya"

"Penyesalannya datang terlambat"

Sehun menyentuh bahu Krystal.

"Tatap mataku, katakan jika memang kau tak lagi mencintainya?"

Krystal hanya terdiam, dia menundukkan kepalanya.

"Dengar aku Krys, setiap orang berhak untuk memiliki kesempatan kedua. Apa kau tak ingin memberikannya kesempatan?"

Krystal hanya terdiam.

Dia lalu menggeleng.

"Sudah cukup! Aku tak mau lagi membahas tentangnya. Sudah cukup!" ucapnya lirih.

Krystal berlari masuk ke kamarnya.

Sehun hanya terdiam dan menatap kepergian Krystal.

Ponsel Sehun berbunyi, dia buru-buru mengangkatnya.

"Hallo Kai, ada apa?"

"......"

"Baiklah aku akan kesana, tunggu aku"

Sehun mematikan ponselnya dia lalu pergi keluar rumah.

***

"Akhirnya kau datang juga Hun" ucap Kai dengan mata yang berbinar.

"Ada apa Kai?"

Kai memeluk tubuh Sehun. Dia menepuk punggung Sehun.

"Ku mohon jaga Krystal dan calon anakku" ucapnya lirih.

Sehun melepaskan pelukannya.

"Kau sudah menyesali perbuatanmu Kai?"

Kai hanya terdiam dan terisak. Matanya memerah tak terasa airmatanya lolos.

"Aku sangat menyesal Hun, aku baru merasa sangat kehilangannya saat dia sudah menjauh dariku. Aku sangat menyesal, sungguh. Bahkan aku sudah menghancurkan hidupnya. Jadi wajar jika saat ini dia pasti sangat membenciku. Aku malah menuduhnya saat dia meminta pertanggung jawaban dan tak mengakui anak yang dia kandungnya adalah anakku. Aku benar-benar sangat menyesal. Aku mohon jaga Krystal, dia wanita yang baik. Aku mohon kepadamu" ucap Kai dengan terisak dan melipat kedua tangannya memohon kepada Sehun.

"Jangan seperti ini Kai, aku sengaja menikahinya karena aku tak mau nantinya dia akan dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya dan karena aku tahu jika Krystal mengandung anakmu makanya aku berani untuk menikahinya, kau tenang saja aku akan selalu memberimu kabar mengenai anakmu nantinya"

Kai hanya mengangguk.

"Baiklah, aku pergi dulu" pamit Kai.

Sehun hanya mengangguk.

***

FLASHBACK

"Krystal, maukah kau menjadi kekasihku?"

Krystal hanya terdiam kaku.

"Apa maksudmu, Kai?"

"Aku benar-benar mencintaimu Krys, sungguh"

Krystal hanya terdiam, Kai meraih tangan Krystal dan menggenggamnya erat. Dia bersimpuh di depan Krystal.

"Krys, aku benar-benar mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?"

Krystal tersenyum dan mengangguk, Kai langsung memeluk erat tubuhnya.

Beberapa bulan kemudian setelah mereka resmi menjadi sepasang kekasih....

"Sayang"

"Hmmm"

"Terimakasih kau sudah mau menjadi kekasihku" ucap Kai.

Krystal hanya mengangguk.

"Kai" panggilnya.

"Ada apa?" tanya Kai bingung.

"Berikan tanganmu!"

Kai langsung menyodorkan tangannya.

Krystal mengambil sesuatu di tasnya.

Dia memakaikan sebuah gelang berwarna hitam yang bertuliskan "KAISTAL".

"Kaistal?" tanya Kai bingung.

"Iya, Kai dan Krystal"

Kai hanya tersenyum.

"Terimakasih, untukmu mana?"

"Aku tak memerlukannya, karna aku sudah menyimpan namamu dengan lekat di dalam hatiku"

"Lalu, kenapa kau berikan gelang ini kepadaku?"

"Kau kan sering lupa, anggap saja ini alat untuk mengingatkanmu agar tak berpaling"

Kai hanya menelan ludah dan mengusap tengkuknya.

Beberapa bulan kemudian...

"Kai, dimana gelangmu? Kenapa kau tak memakainya?"

"I-tu.. A-ku.. Gelang itu talinya putus Krys jadi aku menyimpannya di rumah" jawab Kai gugup.

Krystal hanya menatap aneh ke arah Kai.

***

Kai masih memegang gelang itu di tangannya, dia meneteskan airmatanya saat mengingat kenangan bersama Krystal. Dia benar-benar sangat menyesal. Dia menyeka airmatanya, dia lalu memakai gelang itu kembali.

Dia menutup kopernya yang sudah berisi dengan banyak pakaian.

Kai lalu merebahkan tubuhnya di kasur.

"Kata maaf saja memang tak mungkin bisa menebus semua kesalahan yang telah aku perbuat kepadamu, Krys" lirih Kai.

***

Krystal mengambil ponselnya di nakas, dia membuka galeri foto di ponselnya, niatnya dia ingin menghapus semua fotonya bersama Kai. Namun dia tak sanggup untuk melihatnya. Dia kembali menaruh ponselnya di nakas.

Mata Krystal terpejam, dia mengingat kenangan manisnya bersama Kai. Hingga ingatannya kembali pada peristiwa saat Kai merenggut kesuciannya itu, dia masih mengingat jelas bagaimana rasa sakit saat Kai tak mau bertanggung jawab dan malah menuduhnya. Perkataan Kai selalu terngiang di telinganya.

"Kau jahat Kai, benar-benar jahat" ucapnya dengan menangis.

Dia mengelus perutnya yg masih sangat rata.

"Sayang ibu berjanji, ibu akan selalu menjaga dan merawatmu sekuat dan selama ibu mampu"

To be continued...

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang