Kai terus menatap ke langit, dia melihat bintang-bintang yg gemerlapan disana. Sudah seminggu setelah dia pulih dan kembali dari rumah sakit. Namun hatinya tetap saja hampa, pikirannya hanya tertuju pada satu nama. Dan hatinya terasa pilu saat mengingat satu nama itu di benaknya. Andai waktu bisa berputar kembali, ingin rasanya dia memperbaiki dirinya sendiri. Tak membuat orang yang mencintainya dengan sepenuh hati menjadi terluka.
'Dimana kau Krystal? Aku sangat merindukanmu' lirihnya dalam hati.
"AYAH" teriak Taeoh.
Taeoh berlari memeluk tubuh Kai, Kai berjongkok untuk menggendong anaknya itu.
"Ayah kapan ibu akan ditemukan? Taeoh kangen banget dengan ibu"
Kai hanya menatas dan tersenyum, dengan sigap dia menghapus airmata di pipi anaknya itu.
"Secepatnya.. Ayah yakin ibumu akan segera berkumpul bersama dengan kita lagi" ucap Kai dengan yakin.
Matanya tertuju pada bingkai foto yang memperlihatkan fotonya dan Krystal saling berpelukan dan tertawa.
'Cepat kembali Krystal, aku mohon' lirihnya.
***
"Dokter, pasien membuka matanya dok" teriak seorang suster.
Myungsoo yang sedang mengobrol dengan dokter, mereka langsung berlari.
Dokter langsung memeriksa keadaan Krystal.
"Kai... Kai... Kai" ucapnya pelan.
Myungsoo sangat bersyukur jika wanita itu telah siuman.
"Ini sebuah keajaiban, pasien telah sadar dari komanya dan kondisi pasien mulai membaik" ucap dokter.
Myungsoo tersenyum mendengarnya.
Dokter lalu pergi meninggalkan ruangan.
"Kai.. Kai.. Kai" ucapnya pelan.
"Hei nona, kau jangan banyak bicara dulu yah. Kau harus istirahat yah"
"Kai.. Kai.. Kai" gumamnya.
'Sebenarnya siapa Kai? Mengapa dia berulang kali menyebut nama itu terus?' batinnya.
Myungsoo menatap lirih Krystal yg kini sudah tertidur kembali.
"Kau sangat cantik" gumamnya.
***
"Kai kau mau kemana, Nak?" tanya Hyoyeon saat melihat Kai berjalan dengan terburu-buru.
"Ibu aku harus mencari Krystal, dimanapun dia berada aku harus segera menemukannya"
"Nak, polisi kan sudah mencarinya, kondisimu masih belum pulih Kai. Kau harus istirahat dulu"
"Tidak ibu, aku tak bisa hanya berdiam diri disini tanpa melakukan apapaun. Aku sangat mencintai Krystalku ibu, jika Krystal saja rela mengorbankan nyawanya demi diriku mengapa aku hanya berdiam diri disini tanpa berusaha untuk mencarinya. Dia seperti itu semua karena diriku, Bu"
Kai meneteskan airmatanya.
Hyoyeon mengelus punggung Kai.
"Ku mohon jangan cegah aku untuk mencarinya" ucap Kai dengan melipat kedua tangannya memohon.
Matanya memerah dan terus menangis. Pikirannya kacau dan hatinya sangat hancur.
Hyoyeon hanya mengangguk.
"Hati-hati Kai"
Kai hanya mengangguk dan pergi.
"AYAH" teriak Taeoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND
FanfictionDengan mengatasnamakan cinta, Krystal si gadis lugu memberikan seluruhnya pada Kai termasuk hal yang paling berharga dalam dirinya. Kai yang mencintai kebebasan tak ingin bertanggung jawab atas kehamilan Krystal. Ia meninggalkan Krystal tanpa belas...