Kai bersembunyi memantau rumah Krystal dari luar. Matanya berbinar saat dia melihat Taeoh keluar dan bermain di halaman depan rumahnya. Ingin sekali Kai memeluk erat tubuh kecil jagoannya itu. Melepaskan rasa rindu yang selama ini selalu menyiksanya.
Empat tahun bukanlah waktu yang sebentar, bukan? Kai harus menahan rasa sesak dan perih di dadanya saat harus terpisah dengan orang-orang yang sangat di kasihinya.
Dulu dia melihat perkembangan anaknya hanya lewat sebuah foto, kini rasanya seperti mimpi saat dia melihat secara langsung anaknya. Senyuman itu selalu terukir di bibirnya saat dia melihat tingkah lucu dan menggemaskan anaknya itu.
Taeoh sedang bermain bola sendiri disana, dia sangat terlihat bahagia. Tak lama datang seorang gadis kecil yang ikut main dengannya ditemani dengan seorang wanita. Kai berpikir jika itu mungkin kakak iparnya Krystal. Karena terlihat dia sangat menyayangi Taeoh dan gadis kecilnya itu.
Tubuh Kai terasa kaku saat dia merasakan ada tangan yang menyentuh bahunya.
"Kai" panggilnya pelan.
Kai tak berkutik, dia memejamkan matanya. Dia hafal betul dengan suara yang barusan memanggilnya itu.
'Krystal' batinnya.
Kai menoleh dengan mata yang terpejam. Dia mulai membuka matanya sedikit demi sedikit. Hingga dia melihat sebuah senyuman yang menghangatkan jiwanya.
Kai merasa dirinya sedang mimpi, bayangkan saja saat ini Krystal sedang berdiri di hadapannya. Namun bukan tatapan kebencian yang Kai lihat di wajahnya, malah wajah itu terasa sangat bahagia saat bertemu dengan Kai dengan menyunggingkan sedikit senyuman di bibirnya.
Kai bingung harus membalas senyuman Krystal atau bagaimana, dia hanya terdiam dan tersenyum kaku.
"Sejak kapan kau kembali Kai?" tanyanya.
Benar! Tidak ada rasa kebencian yang tersirat di wajah Krystal. Apa karena pesan Sehun kepada Krystal?
Kai menepis pikiran buruknya itu. Dia hanya tersenyum kepada Krystal.
"Hei, kau belum menjawab pertanyaanku" ucapnya lagi.
Kai menatap kagum penampilan Krystal. Krystal mengenakan kemeja putih dengan blazer hitam dan rok span selutut dengan heels di kakinya. Benar-benar sempurna! Rambut Krystal yang jatuh tergerai dan polesan make up natural semakin menambah aura cantiknya.
"Aku sampai tadi jam sepuluh pagi"
Krystal hanya tersenyum.
"Krystal" panggilnya pelan.
Krystal hanya menoleh dan tersenyum.
Krystal menarik tangan Kai dan membawa Kai masuk ke dalam mobilnya.
Krystal melajukan mobilnya menjauh dari rumahnya. Kai hanya terdiam dan sesekali melirik wajah Krystal.
"Jangan terus menerus memperhatikanku, nanti kau akan jatuh cinta lagi kepadaku" goda Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND
FanfictionDengan mengatasnamakan cinta, Krystal si gadis lugu memberikan seluruhnya pada Kai termasuk hal yang paling berharga dalam dirinya. Kai yang mencintai kebebasan tak ingin bertanggung jawab atas kehamilan Krystal. Ia meninggalkan Krystal tanpa belas...