Dilema

831 75 1
                                    

"Kai, ada apa Nak? Mengapa kau murung?" tanya Hyoyeon cemas.

"Tadi aku bertemu dengan Krystal bu"

Hyoyeon mendekati Kai dan duduk disampingnya.

"Lalu? Apa dia memarahimu? Hingga kau jadi murung seperti ini?"

Kai hanya menggelengkan kepalanya.

"Krystal, dia masih mencintaiku bu. Dia masih mau menerimaku kembali"

"Lalu apa lagi yang kau pikirkan Nak?"

"Taeoh"

"Kenapa dengan Taeoh?"

"Dia tak mau Krystal dekat pria manapun selain Sehun, dia tidak mau mempunyai ayah selain Sehun. Padahal aku adalah ayah kandungnya sendiri" ucap Kai lirih.

Hyoyeon hanya memeluk tubuh Kai.

"Ibu dia sangat keras kepala dan egois sama sepertiku bu"

Hyoyeon hanya mengangguk.

"Berikan dia sedikit waktu untuk menerimamu Kai"

Kai hanya mengangguk.

"Ibu, secepatnya aku akan segera menikahi Krystal. Setelah Taeoh bisa menerimaku"

Hyoyeon hanya mengangguk.

***

"Tidak Krystal.. Kakak tak akan pernah mengizinkan kau berhubungan lagi dengannya. Kakak tak sudi. Dia sudah menyakiti hatimu Krys, kenapa kau tak pernah kapok" teriak Chanyeol.

Krystal hanya terdiam dan merenung.

"Kakak ku mohon, Kai.. Dia sudah berubah Kak"

Chanyeol menatap Krystal, memegang pipi Krystal dengan kedua tangannya.

"Tatap mata kakak, ingat ini Krystal jika kau kembali berhubungan dengan Kai kau akan melihat jasad kakakmu mati di hadapanmu, Krys" teriak Chanyeol.

Seulgi yang baru datang menjatuhkan nampannya. Dia terkejut mendengar perkataan Chanyeol.

Seulgi langsung menghampiri Chanyeol dan memegang tangannya.

"Kau bicara apa suamiku? Apa maksudmu?"

Chanyeol menghiraukan ucapan Seulgi. Chanyeol menarik tangan Krystal dan meletakkannya di atas kepala Chanyeol.

"Bersumpahlah Krys, jika kau kembali bersatu dengan Kai kau akan melihat jasadku mati di hadapanmu"

Krystal tak kuasa menahan tangisnya. Dia sangat gelisah, dia diantara dua pilihannya yang sangat menyulitkannya. Di satu sisi di sangr mencintai Kai di sisi lain dia juga sangat menyayangi kakaknya, karena bagaimanapun kakaknyalah yang telah merawat dan membesarkannya penuh dengan kasih sayang.

"Kenapa ibu hanya diam? Bersumpahlah ibu. Aku juga sangat tak menyukai paman yang tadi itu" teriak Taeoh yang tiba-tiba datang.

Dia langsung memeluk pinggang Krystal.

"Ibu bersumpahlah, apa ibu mau lihat paman Chanyeol meninggal?"

Astaga anak sekecil ini mengerti perkataan orang dewasa. Krystal benar-benar terkejut tak menyangka jika perkembangan Taeoh sangatlah cepat.

Krystal hanya menangis dan mengangguk.

Chanyeol tersenyum, dia melepaskan tangan Krystal dan memeluk adiknya itu.

"Percayalah, semua yang aku lakukan demi kebaikanmu"

Krystal hanya terdiam dan terus menangis.

Chanyeol menarik lengan Seulgi dan membawanya pergi.

Taeoh memeluk tubuh Krystal.

"Terimakasih ibu, lagi pula Taeoh sangat tak menyukai paman itu. Paman itu bukan seperti pria yg baik. Pria yg baik adalah paman Chanyeol dan ayahku, ayah Sehun" ucapnya.

Krystal hanya terdiam.

"Ibu, Taeoh pergi dulu mau main bersama Hara"

Krystal hanya mengangguk. Taeoh berlari meninggalkan Krystal.

Krystal menjatuhkan dirinya di lantai, dia meratapi nasib cintanya. Baru saja dia ingin memulai awal yang baru dengan Kai. Kini dia harus menerima kenyataan pahit jika Kak Chanyeol dan Taeoh menolak kehadiran Kai.

Krystal benar-benar hancur, dia hanya bisa terus menangis.

To be continued...

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang