Merenung

1.7K 115 2
                                    

"Kai, angkat telponnya ku mohon"

Krystal mondar-mandir di depan kampusnya, hari sudah malam tapi Kai tak juga menjemputnya. Padahal tadi Kai janji akan menjemput Krystal. Krystal benar-benar gelisah, berkali-kali dia menghubungi ponsel Kai tapi tak diangkat.

Sementara itu di hotel...

"Terus sayang, oh tubuhmu benar-benar sangat nikmat" teriak Kai disela desahannya.

"Kau suka kan Kai" goda wanita itu.

Kai hanya mengangguk, dia menarik tangan wanita itu hingga ambruk di tubuhnya. Dia mencium dengan ganas bibir wanita itu untuk melepaskan hasrat kenikmatan yang di bawahnya itu.

"Kai.. Ouhhh... Kai" teriak wanita itu dengan meremas rambut Kai.

"Aku juga sebentar lagi sayang, tahan dulu.. Aaaaaaaa"

Tubuh wanita itu dan Kai lemas saat pelepasan pertama mereka.

Kai mengecup lembut bibir wanita itu.

"Aku benar-benar sangat puas, malam ini kau benar-benar memuaskanmu, terimakasih" ucap Kai dengan membelai wanita itu.

Saat Kai ingin beranjak, tangan wanita itu menahannya. Dia mengedipkan matanya.

"Hei sayang, aku masih ingin melakukannya. Ayo kita lakukan lagi beberapa ronde sampai kita sama-sama puas" godanya.

Kai langsung menelan ludahnya, dia langsung tersenyum. Menindih tubuh wanita itu dan mengulang lagi semuanya.

***

"Siapa yang kau tunggu, Krys?" tanya Sehun yang melintas dengan mobil di depan Krystal.

"Kai"

Sehun mengernyitkan alisnya.

"Kau masih berhubungan dengan Kai?" selidik Sehun.

Krystal hanya mengangguk.

"Oh.. Ikutlah denganku, aku akan mengantarmu pulang. Hari akan semakin malam Krys, kau mau menunggunya sampai kapan?"

Krystal berpikir, dia melirik jam di tangannya.

"Ayolahh.. Kau tenang saja aku tak akan berbuat aneh kepadamu" ucap Sehun meyakinkan.

Krystal memainkan ponselnya, dia mengetik sebuah pesan untuk Kai.

"Kai, tak usah menjemputku. Aku sudah pulang duluan, maaf yah" ketiknya di pesan itu.

Krystal lalu berjalan menuju mobil Sehun dan masuk ke dalam mobil.

Sehun tersenyum "pakai seat beltmu"

Krystal hanya mengangguk.

Sehun mulai melajukan mobilnya. Hanya keheningan yang terjadi diantara mereka berdua, Krystal dan Sehun memang satu jurusan di kampus bahkan satu kelas. Tapi memang mereka tidak terlalu dekat hanya sebatas saling mengenal nama saja.

"Ehem.. Jadi kau masih berhubungan dengan Kai?" tanya Sehun memecahkan keheningan diantara mereka.

Krystal hanya mengangguk.

"Dia tak berbuat macam-macam kepadamu, kan?" tanya Sehun.

Krystal langsung menoleh tajam ke arah Sehun. Sehun jadi tidak enak dan merasa bersalah.

"Maaf Krys, tak seharusnya aku menanyakan hal seperti itu, maaf"

Krystal hanya terdiam.

"Belok kanan lalu lurus, lalu belok kiri" ucap Krystal menunjukkan arah menuju rumahnya.

Sehun hanya mengangguk.

"Aku yakin jika kau wanita yang mempunyai prinsip, jadi aku yakin jika kau tak akan terbuai oleh rayuannya" ucap Sehun.

Krystal hanya terdiam, dia memikirkan kejadian yang semalam dia lakukan.

Sehun tersenyum manis kepadanya.

"Jika kau mencintai Kai, kau harus bisa merubahnya. Karena orang yang benar-benar mencintaimu tak akan pernah menodai dan menyakitimu, malah dia pasti akan menjaga dan melindungimu" ucap Sehun.

Perkataan Sehun benar-benar mengena di hatinya.

Tak terasa Krystal meneteskan airmatanya.

Sehun yang melihatnya langsung memberikan sapu tangan di sakunya.

"Hapus airmatamu, aku tak suka melihat seorang wanita menangis"

Krystal mengambil sapu tangan yang diberikan Sehun, dia menghapus airmatanya.

"Maafkan aku, jika kata-kataku menyinggung perasaanmu Krys, aku benar-benar tak bermaksud seperti itu"

Krystal hanya menggeleng dan tersenyum.

"Berhenti disini Sehun"

Sehun menghentikan mobilnya.

Krystal keluar dari mobilnya.

"Terimakasih Sehun"

Sehun hanya mengangguk dan tersenyum.

Dia menatap tubuh Krystal yang perlahan menjauh.

Dia melajukan mobilnya meninggalkan rumah Krystal.

***

"Bibi, dimana Kai?" tanya Sehun.

"Kau sudah pulang sayang? Kai belum pulang Nak" ucap Hyoyeon, ibu Kai.

"Memangnya dia pergi kemana bibi?"

"Entahlah Nak, bibi tidak tau"

Tak lama pintu terbuka, terlihat sosok Kai yang berjalan sempoyongan karena mabuk. Hyoyeon terkejut melihat putranya.

"Kai, Nak kau mabuk lagi?" ucap Hyoyeon sambil memapah tubuh Kai.

Sehun hanya mendengus kesal melihat kelakuan sepupunya itu.

"Bibi, biar aku yang memapah Kai ke kamarnya, bibi disini saja"

Sehun memapah tubuh Kai dan membawanya ke kamarnya.

Hyoyeon menatap sedih kelakuan putranya itu yang selalu saja mabuk.

Sehun sedikit membanting tubuh Kai ke kasur.

Tapi Kai tak berkutik.

Sehun terkejut saat menemukan alat kontrasepsi di saku celananya.

"Kau mulai lagi Kai, entah wanita mana lagi yang kau tiduri kali ini" kesalnya.

Dia menatap dengan penuh amarah kepada Kai. Dia mengepalkan tangannya.

"Mudah-mudahan Krystal tak menjadi korban pelampiasan nafsu busukmu itu Kai" ucapnya marah.

Dia lalu keluar dari kamar Kai dengan penuh amarah.

To be continued...

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang