Terlambat

1.3K 110 1
                                    

"KRYSTAL" teriak Kai saat melihat Krystal.

Krystal langsung berjalan dengan cepat tapi Kai tetap berlari mengejarnya.

"KRYSTAL TUNGGU!" teriaknya.

Kai semakin mempercepat larinya.

Kai merentangkan tangannya untuk menahan Krystal.

Krystal hanya terdiam.

"Untuk apa kau mengejarku?" tanyanya ketus.

Kai hanya menatap dalam manik mata Krystal.

"Minggir Kai! Aku harus pergi"

"Krystal tunggu"

Krystal menghentikan langkahnya.

"Ada apa?"

"Krystal, aku ingin menikahimu, aku ingin bertanggung jawab atas calon bayi yang ada di dalam kandunganmu" ucap Kai berteriak.

Kai sudah tak memperdulikan lagi harga dirinya. Krystal masih membelakangi Kai, dia meneteskan airmatanya.

"Semua sudah terlambat Kai"

Kai tak mengerti dengan ucapan Krystal.

Dia lalu menarik lengan Krystal, Krystal memutar tubuhnya sehingga posisi mereka kini saling berhadapan.

"Katakan padaku? Apa alasanmu menolakku?"

Krystal hanya tersenyum sinis.

"Bagaimana aku bisa percaya dengan omonganmu Kai? Dari dulu kau selalu berbohong" sindir Krystal.

Kai mengenggam erat tangan Krystal.

Krystal menepisnya.

"Apa kau tak lihat cincin yang terpasang di jari manisku? Apa kau tak mengerti juga maksud tanda itu?" teriak Krystal.

Kai hanya membulatkan matanya, dia tak percaya jika Krystal telah menikah secepat itu. Bukankah baru kemarin dia menemui Kai dan meminta pertanggung jawabannya?

Kai bergelut dengan pemikirannya sendiri.

"Apa maksudmu? Siapa yang mau menikahimu?"

Krystal tersenyum sinis, dia merasa jika dirinya sedang dihina dengan menggunakan kata-kata itu.

"Pria itu bahkan lebih baik dari dirimu"

Kai mengernyitkan alisnya.

Sehun yang baru saja datang bingung dengan keramaian di tengah taman kampus, dia lalu berlari untuk mencari tau sedang ada apa, karena entah mengapa dia merasakan ada firasat buruk di hatinya.

Mata Sehun membulat saat melihat Krystal dan Kai sedang bertengkar di taman.

Sehun langsung menghampiri mereka, Krystal yang menyadari keberadaan Sehun langsung menarik lengan Sehun untuk berdiri di sampingnya.

"Kau ingin tahu siapa pria yang menjadi suamiku, kan?"

Kai hanya mengangguk.

"Sehun.. Dia adalah suamiku" ucap Krystal dengan lantang.

Kai menelan ludahnya, dia benar-benar tak menyangka jika Sehun sepupunya sendiri yang menikahi Krystal.

Kai geram dia langsung menarik kerah baju Sehun dan menonjoknya.

Sehun terhempas ke tanah, Kai mencoba untuk menghajar kembali Sehun. Tapi Krystal menghalanginya.

"Jika kau ingin memukul suamiku, pukul aku dulu, hah" ucapnya.

Kai langsung meninggalkan Krystal dan Sehun.

Krystal langsung memapah tubuh Sehun menuju ruang kesehatan.

Krystal mengobati luka Sehun.

"Aaawww" teriak Sehun saat Krystal tak sengaja menyentuh lukanya dengan kencang.

"Maaf Sehun.. Aku akan melakukannya dengan pelan-pelan"

Krystal langsung memasang plester ke sudut bibirnya.

"Sudah selesai"

Sehun bercermin "Krystal luka lebam di pipiku ini kenapa kau tidak obati" ucapnya protes.

"Bagaimana cara mengobatinya Sehun, kau ini aneh sekali"

Sehun hanya terkekeh.

"Kai... Dia pasti akan sangat salah paham kepadaku"

Krystal hanya terdiam.

"Krys, tak seharusnya kau mengakui di depan Kai dan semua orang jika aku saat ini adalah suamimu"

"Tapi Sehun.. Aku sangat risih jika Kai mendekatiku lagi, aku sudah sangat membencinya"

"Kau yakin membencinya?"

Krystal hanya mengangguk.

Sehun menyubit hidung Krystal.

"Jangan berbohong!"

"Sehun sakit ihh"

Sehun dan Krystal tertawa dan bergurau.

***

"Bibi selamat! Kau akan mendapatkan seorang cucu" ucap Sehun dengan memeluk bibinya itu.

"Cucu?"

Sehun hanya mengangguk.

"Bibi aku sudah menikah, dan istriku sedang mengandung"

Hyoyeon sangat terkejut.

"Nak, kau sudah menikah? Lalu bagaimana caramu untuk menghidupi mereka"

"Bibi tenang saja aku akan sangat bekerja keras"

***

"Ibu aku sudah memesan tiketku untuk kembali ke London" ucap Kai.

Hyoyeon menghampiri putranya dan mengelus pipi Kai.

"Ibu aku akan kembali ke London"

Hyoyeon menatap sedih Kai.

"Terimakasih ibu untuk semuanya, aku harus hidup mandiri lagi tanpa ibu"

Hyoyeon memeluk putra kesayangannya itu.

"Ibu aku ingin minta sesuatu kepadamu"

"Apa itu Kai?"

"Jika anak Sehun telah lahir, tolong fotokan anaknya dan kirim ke aku ya bu"

Hyoyeon hanya mengangguk.

"Maafkan ayah Nak, ayah akan memantaumu dari jauh sana" gumamnya dengan mengingat anaknya yang masih berada di dalam kandungan Krystal.

To be continued...

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang