Kecewa

1.5K 100 1
                                    

"Kai, semalam kau kemana? Kenapa kau tak menjemputku?" tanya Krystal dengan sedikit membentak Kai.

Kai menepis tangan Krystal di lengannya. Dia memicingkan matanya menatap Krystal, pandangannya beralih kepada kerumunan orang di sekitar kampus yang memperhatikan mereka.

Kai lalu pergi meninggalkan Krystal.

"KAI" teriak Krystal.

Tapi Kai tak menoleh dia terus berlalu tanpa memperdulikan Krystal yang masih berteriak memanggilnya. Dia mengepalkan tangannya.

"Astaga, wanita itu membuat aku kehilangan harga diriku di depan semua orang tadi" kesal Kai.

Kai duduk di pinggir taman kampusnya.

Matanya tertuju pada seorang wanita cantik yang melintas di depannya. Dia menyunggingkan senyum di bibirnya.

Kai lalu menghampiri wanita itu.

"Pantas saja langit hari ini cerah, ternyata ada bidadari yang sedang turun ke bumi" godanya.

Wanita itu hanya tersenyum mendengar ucapan Kai.

'Kena kau!' batinnya.

"Kenalkan, aku Kai"

"Rose"

"Nama yang indah seindah dirimu"

"Gombal"

"Memang benar kok"

"Kau kuliah disini juga?"

Wanita itu hanya mengangguk.

"Jurusan apa?"

"Sastra"

"Oh.. Jadi kau sangat menyukai seni?"

Wanita itu hanya mengangguk.

"Nonton film itu merupakan seni juga, kan?"

"Iya, kenapa?"

"Nanti malam kau ada acara?"

"Tidak"

"Aku ingin mengajakmu menonton, itu juga jika kau mau menonton dengan pria sepertiku ini" ucap Kai.

Rose hanya mengangguk.

"Berikan ponselmu"

Rose mengeluarkan ponselnya, Kai mengetik nomornya di ponsel Rose.

"Sudah ku simpan nomorku di ponselmu"

"Kau beritahu alamat mu rumahmu, nanti malam aku akan menjemputmu. Bye.. Baby" ucap Kai dengan mengecup pipi Rose.

Rose hanya tersipu malu dan memegangi pipinya.

Tanpa Kai sadari sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya.

***

"Kai, apa hari ini kau ada waktu?" tanya Krystal.

Kai tak menoleh.

"Kai, apa kau marah kepadaku?"

Kai masih terdiam tak menoleh Krystal, Krystal kesal dengan sikap Kai.

Krystal merentangkan tangannya untuk menghalangi Kai.

"Kai, ku mohon maafkan aku" ucap Krystal memelas.

Kai memperhatikan Krystal dari ujung kaki hingga ke atas kepalanya.

Dia mendekatkan dirinya dan berbisik.

"Aku akan memaafkanmu jika kau mau memberikan kenikmatan seperti waktu itu" bisik Kai dengan nada menggoda.

Krystal bergidik ngeri, dia tau benar apa yang Kai maksud. Krystal hanya terdiam.

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang