Jaemin melangkah di koridor. Telinganya tertempel handphone sedang terhubung panggilan.
Langkahnya perlahan dan tenang sambil terus mendengarkan.
Ia berhenti di ujung koridor dengan belokan. "Udah di ruang olahraga," katanya mendongak memandangi papan di atas pintu kayu di sisi koridor.
Membuat Jaehyun di sana kembali bicara. "Belok kanan aja. Nanti sampe koridor kelas sepuluh terus lanjut lurus sampe naik tangga--"
"Bentar bentar kak. Sabar, aku nggak se flash itu," potong Jaemin menggerutu dengan kaki melangkah pasti membuat Jaehyun disana terkekeh dengan iringan bising dari kerumunan teman temannya yang berbincang di taman kampus.
"Tangga kan, dinaikin?" Tanya Jaemin memastikan menatap tangga dihadapannya.
"Diturunin bisa nggak?" Tanya Jaehyun iseng membuat Jaemin mendecak.
"Kaak," protes pemuda itu capek.
"Ya iyalah diapain lagi?" Kata Jaehyun dari seberang menahan gemas.
Jaemin melangkah naik pada tangga dengan tangan tenang berpegangan pada besi balok di samping tangga.
••
"HAN JISUUUUNG BALIKIN FLASHDISK GUE," teriak gadis itu berdiri membuat pemuda yang sedang menonton drama di laptop belakang kelas mengangkat kepala.
"Apa anjir gue daritadi disini Felix tuh," teriak cowok berpipi gembil itu dengan suara tingginya.
"piliiiix," panggil cewek itu memutar badan membuat cowok yang duduk menyalin pr dimejanya terlonjak.
"Astaga kan lo yang ngasih jin," kata cowok dengan freckles cantik itu mengangkat kepala. Ia merogoh celana menarik keluar flashdisk pink itu. "Katanya mau disalinin drama,"
Gadis berambut sebahu itu langsung melangkah cepat pada barisan meja belakang. "Oh iya, hehe sorii," katanya tersadar.
"Ck jadi nggak nih?" Tanya Felix mengangkat flashkdisk itu membuat cewek tadi mengangguk mantab.
"Ey ya jadi dong. Yang class of lies dari episode enam aja sama mau yang mbak ayu itu namanya apa?" Kata gadis itu mengingat membuat Felix merapatkan bibir memjawab.
"Hotel del luna? Yang baru baru ini itu sih. Atau drama lama?" Tanya Felix memastikan. Membuat gadis itu mengernyitkan kening berfikir keras.
"Kata Lia yang pelanggannya hantu," kata gadis itu kemudian.
"Hotel del luna, oke besok ya jin," kata Felix tersenyum mengangkat jempol membuat cewek itu balas tersenyum menangkat jempol.
"Permisi?"
Keduanya langsung mengangkat kepala. Han yang sedang mengutak laptop di sudut juga menoleh membuat Chuu di sampingnya menekan keyboard melanjutkan nonton drama.
Mina yang duduk di depan bawah papan tulis menutup novel bacaanya dan berdiri. Gadis itu berjalan "Iya, ada apa?" Tanya gadis itu berjalan mendekat.
Pemuda yang berdiri di ambang pintu itu tersenyum kecil dengan kedua pipinya yang ikut tertarik, sudah menunjukan kesannya yang manis di awal walau jadi meringis kikuk saat dua puluh empat pasang mata menatap jelas ke arahnya.
Jeno sempat menegak di bangkunya. Pemuda itu berhenti bermain gitarnya merasakan ada grusak grusuk dari pintu depan. Ia mendongak menatap kerumunan di sana dengan alis terangkat.
Sampai saat mata pemuda itu membalas tepat ke arahnya Jeno menyeringai, dengan tangan menggenjreng sekali gitar yang ia pangku. Berikutnya merunduk saat mendengar pemuda di sana yang mengenalkan diri masih kikuk
KAMU SEDANG MEMBACA
stranger
FanfictionJeno si penguasa sekolah. Jabatannya Ketos tapi rokok tetap jalan. Kata orang berandal tapi kata temannya Jeno cuma mencoba nakal. Jaemin itu pindah cuma berniat sekolah. Kalau bukan jadi siswa yang berprestasi dia mau jadi cowok biasa saja. Tapi be...