satu ; orang rese

8.4K 361 12
                                    

Somi menatap aneh teman sebangkunya yang dari tadi jambak-jambak rambutnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Somi menatap aneh teman sebangkunya yang dari tadi jambak-jambak rambutnya sendiri. "Kalo minta tolong, bilang. Sini gue bantu jambakin, udah lama kan kita nggak gelut."

"Tai lo, ya." Cewek ituㅡDaraㅡ mendengus. Dia frustasi dan udah muak mendengarkan penjelasan guru Matematika yang sial nya pelajaran itu ada di akhir. Harus melewati masa sulit dulu supaya bisa pulang dengan tenang.

"Nyatet lo, anjir. Jangan males kenapa sih. Ntar kalo lo males gue nyonteknya ke siapa?" Somi menyelipkan pulpen ke jari-jari Dara yang sedari tadi hanya membiarkan pulpen nya tergeletak diatas buku catatan.

"Capek gue. Lo juga biasa nya males kan? Lagian kayak ngerti aja." Dara mulai menulis walau tulisan nya memang sedang berantakan.

"Yang penting kan nyatet dulu, perihal ngerti apa enggak nya nanti belakangan."

Masalah nya ini tuh udah ketinggalan jauh banget catetannya. Jadi tambah males kan.

"Ini bel kapan bunyi sih, bangkeee." Haechan yang diam diam juga frustasi berbisik kepada Dara yang duduk didepannya sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Sabar, tunggu 5 menit lagi." Kata Renjun menenangkan.

"Bisa diem sebentar nggak?. Gue mumpung ngertj nih." Sahut Jaemin. Akhirnya pulpen milik Somi mendarat di kepalanya.

Tak!

"Nggak berkah ilmu lo hari ini."

"Dasar lo bule. Nggak ngerti mah bilang aja."

"Lo berdua jangan bikin gue tambah mual dong." Kata Dara.

"Gue aduin ke Seoyeon lo semua." Kata Jaemin, mau ngadu sama Seoyeon, pacar nya sejak dua bulan lalu. Ya setelah perjuangan panjang Jaemin, akhirnya seorang Seoyeon yang bisa dibilang tomboy plus kalo ngomong sebelas duabelas sama Renjun itu bisa dia taklukan.

Renjun berdecih. "Cuih, sombong banget lo ingus tapir, nggak inget apa lo pas pertama ditolak Seoyeon mentah mentah?"

Jaemin cemberut.

"Kalau soal yang ini kalian bisa pakai dua cara. Yang pertama----" Pak guru yang sedang menjelaskan pun terpaksa berhenti.

Kriiingggg kriiiiingggg~~

"Pelajaran nya sampai disini dulu, Minggu depan kita lanjut. Dan bapak tidak memberikan tugas dulu untuk Minggu ini karena penjelasan nya belum selesai. Selamat siang."

"Siang, pak." Ujar satu kelas itu serempak. Sebenernya suara si Haechan yang paling nyaring. Secara cowok itu udah menanti-nanti bel pulang.

Semuanya masih diam ditempat masing-masing, barulah setelah pak guru keluar terdengar suara sahutan dari sana sini,

"PUJA KERANG AJAIB!!"

Teriakan itu berasal dari Haechan yang sekarang udah berdiri diatas kursi sambil menggoyangkan pantatnya. Membuat teman sekelas yang melihatnya tertawa geli karna tingkahnya yang agak ajaib.

Geng Motor | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang