Dara, gadis yang sedikit bar-bar layaknya gadis pada umumnya selalu menampilkan sisi ceria tanpa ada yang tahu dia mempunyai trauma yang cukup menyedihkan di masa lalu.
Dan Jeno, lelaki tampan yang ramah pada semua orang namun wajahnya memberi kesa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok! Tok! Tok!
"Dek, abang masuk ya."
"Iya."
Jaehyun masuk ke kamar adek perempuan nya yang lagi duduk nyender selonjoran dikasur sambil baca novel.
"Abang mau tanya sama lo, Ra. Lo join nct emang udah nggak apa-apa?" Jaehyun duduk dipinggir kasur lalu menatap Dara.
Cewke itu membalik halaman novelnya sambil bilang, "nggak apa-apa bang, pengen aja kayak temen temen."
Jaehyun menghembuskan nafasnya, merasa ragu dengan keputusan adek perempuan satu satunya itu. "Dara, nggak usah ikut ikutan. Buat apa lo gabung?"
"Abang sendiri kenapa gabung?" Kata Dara cuek dan tetap fokus pada novel yang dibacanya.
"Bisa jawab aja yang bener nggak? Abang kan emang hobi nya balapan daridulu. Lo kalo masih trauma ya nggak usah ikut ikutan."
Dara menutup novel lalu menaruhnya diatas nakas, menegakkan badannya agar sejajar dengan tubuh Jaehyun.
"Abang, Dara serius kok. Dara udah nggak trauma, lagian buat apa trauma berlarut-larut? Yang ada bisa stress nanti. Jadi nggak ada salahnya kan Dara mau cari dunia baru? Toh Dara juga nggak ikut balapannya, Dara cuma gabung dan main biasa sama yang lain."
"Abang terima alasan lo mau cari dunia baru. Tapi coba lo inget waktu dulu? Pergaulan anak motor nggak sebatas anak nct aja, masih banyak diluar sana yang lebih keras. Abang takut, Dara. "
Dara memegang lengan Jaehyun yang kini menatapnya dengan sayu, "Bang, Dara ngerti kalo abang khawatir sama Dara. Tapi percaya deh, Dara nggak apa-apa. Lagian kan banyak temen yang lain. Ada Kak Taeyong, Kak Taeil, sama yang lainnya. Mereka baik kok. Dara yakin mereka juga pasti jagain ya walaupun nggak kayak abang. Dara ngga mau abang cemas gara gara Dara. Oke?"
Jaehyun pasrah, lalu dia memeluk Dara dan mengusap rambutnya pelan. "Janji sama abang, Dara baik-baik aja?"
Dara tersenyum penuh arti. "Dara janji."
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
