duapuluh delapan ; mba gebetan sakit

2.2K 180 25
                                    

Jeno meninggalkan area kantin, seketika nggak perduli dengan teman-temannya yang masih ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno meninggalkan area kantin, seketika nggak perduli dengan teman-temannya yang masih ada disana. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Dara. Jeno berlari kecil mencari gadis itu, kemudian dia bernafas lega ketika melihat Dara yang masih berjalan ditengah keramaian bazar. Jeno dengan cepat menahan lengannya hingga gadis itu berbalik dan menatapnya.

"Mau kemana?" Tanya Jeno lalu menarik dara agar sedikit bergeser kepinggir supaya tidak menghalangi jalan.

"Lihat-lihat bazar." Dara tanpa sengaja melihat kearah telapak kanannya, lalu menepuk-nepuk nya dengan kencang membuat jeno keheranan. Cowok itu mengambil kembali tangan Dara lalu menggenggamnya. "Ngapain ditabok-tabok gitu sih tangannya?"

"Bedak nya siyeon nempel banyak banget dih."

"Mau pulang sekarang?" jeno bertanya demikian bukan tanpa alasan, dia tahu pasti kalau gadis dihadapannya ini sebenarnya sedang dalam mood yang tidak baik. Dara mengerutkan dahinya. "Lo ngusir?"

"Kalo lo mau pulang sekarang gue anter."

"Acaranya belom selesai mas. Lo kan panitia nya, acara panggung nya aja belum kan?"

"Sebentar lagi mulai. Mau nonton?" Dara menghembuskan nafasnya lalu mengangguk. Jeno membawanya ke lapangan outdoor yang sudah ada panggung besar beserta ratusan kursi yang sudah ada pemiliknya. Lalu mereka duduk dibarisan tengah. Jeno melihat kesekeliling kemudian menyadari kalau banyak pasang mata memperhatikan mereka, ah tidak, untuk saat ini pasti Dara yang jadi perhatian mereka. Tentu, kejadian dikantin tadi pasti yang membuatnya seperti ini.

"Jeno! Bisa ngumpul bentar nggak diruang OSIS? Mau briefing sebentar." Lia, gadis itu menghampiri Jeno. "Eh hai! Ketemu lagi kita."

Dara tersenyum menanggapi sapaan Lia. "Makasih ya buat yang tadi."

"Anytime."

"Lo duluan aja, sebentar lagi gue nyusul." Lia mengacungkan jempol nya lalu pergi dari situ.

Jeno menoleh kembali kearah Dara yang menatap sekeliling namun dengan tatapan datar. Jeno yang sadar itu menangkup kedua pipi Dara dan membuat Dara menatapnya.

"Mereka taunya lo pacar gue sekarang. Kalo mereka ngomong jelek tentang lo, jangan dengerin. Gue udah chat Haechan sama yang lain supaya kesini."

Dara mengangguk, "Lo mau briefing sekarang?"

"Gue harus kumpul diruang osis sekarang, nanti gue kesini lagi kalo sempet. Kalo ada apa-apa telpon gue. Kalo mau pulang sebelum ketemu gue juga kabarin dulu." Dara mengangguk, Jeno tersenyum dan mengusap kepala Dara, lalu meniggalkan gadis itu sendirian walau tak lama temannya yang lain pun datang.

"Gue kira lo pulang anjir," ucap Somi lalu duduk disebelah Dara, untungnya barisan kursi yang ditempati dara masih kosong jadi dia bisa duduk berdekatan dengan teman-temannya.

"Tadinya gitu, diajak Jeno kesini. Kak Mina sama kak Mark mana?" Tanya dara begitu menyadari dua sejoli itu tidak terlihat.

"Ada bimbel, seminggu lagi kan mereka ujian nasional." Jawab Seoyeon.

Geng Motor | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang